Dalam acara deklarasi alumni sekolah, Jokowi selalu memamerkan keberhasilannya. Dalam acara deklarasi bersama Alumni Pangudi Luhur, Jokowi membicarakan keberhasilan dia membangun Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
Simak juga: Di Acara Alumni PL, Jokowi Cerita Sukses Mulai Pembangunan MRT
"Pembangunan MRT di Jakarta, saat saya jadi Gubernur saat itu saya dipaparkan. Sudah 26 tahun direncanakan. Kemudian, saya suruh paparkan. Kenapa sih ini tidak dibangun sejak 26 tahun?" kata Jokowi dalam acara deklarasi dukungan alumni SMA Pangudi Luhur di Soehanna Hall, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019.
Proyek MRT Jakarta dirintis sejak 1985. Namun, pembangunan konstruksinya baru dimulai pada Oktober 2013, setahun setelah Jokowi menjabat Gubernur DKI. Proyek tersebut dimulai dengan pembangunan Fase I dari Lebak Bulus - Bundaran HI sepanjang 16 kilometer.
Jokowi menuturkan, penyebab proyek itu tak kunjung dibangun ternyata karena selalu menghitung untung dan rugi. Menurut Jokowi, transportasi massal pasti membuat rugi.
Berdasarkan perhitungan, kata dia, MRT Jakarta harus disubsidi Rp 3 triliun setiap tahun. Ia pun menanyakan potensi sumber pemasukan DKI dari bidang lain. Akhirnya didapat ada potensi pemasukan sebesar Rp 4 triliun jika menerapkan kebijakan electronic road pricing (ERP) di Jakarta.
"Saya putuskan ini jalan besok. Apa yang ada di pikiran saya seperti ini keputusan politik, bukan untung dan rugi. Bukan ekonomi. Ini keputusan politik dengan segala resiko yang sudah saya hitung. Sehingga ini jalan," ucapnya.
Jokowi tak bisa membayangkan jika transportasi massal seperti MRT tak kunjung dibangun pada saat itu. Sebab, Jakarta dan sekitarnya kehilangan Rp 65 triliun per tahun akibat kemacetan.
Sementara itu di hadapan deklarasi alumni SMA se-Jakarta, Jokowi menyerang balik Prabowo yang sempat menyebut 25 persen anggaran pemerintah bocor karena korupsi. Ia mempertanyakan dari mana calon presiden nomor urut 02 itu mendapatkan angka tersebut.
Baca: Jokowi Minta Prabowo Buktikan Soal Anggaran Bocor 25 Persen
"Saya tanya hitung-hitungannya dari mana? Jangan buat pernyataan yang membuat masyarakat menjadi resah," katanya saat berbicara di hadapan ribuan alumni SMA se-Jakarta yang mendukungnya di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 10 Februari 2019.
Jokowi menuturkan, di Indonesia, urusan anggaran dan realisasinya dibahas bersama-sama antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemerintah baru bisa menggunakan anggaran jika sudah mendapat persetujuan dari seluruh fraksi di DPR.
Baca kelanjutannya: Seberapa penting dukungan para pelajar bagi Jokowi?