Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Tahun Dilarang, Paham Ma Ba Tha Masih Mengakar di Myanmar

Editor

Budi Riza

image-gnews
Biksu Budha berjalan mengharapkan sedekah dari sekelompok polisi yang berjaga di sisi sebuah rumah yang dirusak di Hlekuu, utara Yangon, Myanmar (5/4). Ratusan polisi dikerahkan setelah massa mulai menggeledah bertingkat tiga rumah yang dimiliki oleh seorang Muslim di mana dua anak laki-laki Muslim di tengah sengketa itu mencari tempat berlindung. (AP/Gemunu Amarasinghe)
Biksu Budha berjalan mengharapkan sedekah dari sekelompok polisi yang berjaga di sisi sebuah rumah yang dirusak di Hlekuu, utara Yangon, Myanmar (5/4). Ratusan polisi dikerahkan setelah massa mulai menggeledah bertingkat tiga rumah yang dimiliki oleh seorang Muslim di mana dua anak laki-laki Muslim di tengah sengketa itu mencari tempat berlindung. (AP/Gemunu Amarasinghe)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pelarangan organisasi ultranasionalis Myanmar, Ma Ba Tha, radikalisme antaragama di Myanmar belum surut karena pengaruh organisasi garis keras tersebut masih mengakar.

Ini adalah dampak dari pengajaran yang dilakukan oleh Ma Ba Tha yang kerap menyebar ujara kebencian terhadap Rohingya, atau minoritas lain di Myanmar, menurut laporan yang dilansir dari Manila Times, 18 Januari 2019.

Penyebaran radikalisme Ma Ba Tha disinggung dalam seminar internasional Nurturing Faith: State, Religious Education, and Prevention of Violent Extremism in Southeast Asia di Jakarta.

Ma Ba Tha telah memainkan peran dalam kekerasan sektarian di Myanmar pemerintahan Thein Sein sebelumnya. Kelompok yang dipimpin oleh biksu radikal menyebarkan radikalisme di Myanmar, memberikan edukasi radikal kepada pengikutnya.

Baca: Ini Alasan Nasionalis Buddha Myanmar Tolak Kehadiran Rohingya

"Ma Ba Tha menyebarkan edukasi religi yang menyebarkan paham ultranasionalisme dan radikal terhadap minoritas," kata peneliti kepada Tempo, 15 Januari 2019."Biasanya, lulusan sekolah Islam (madrasah) kesulitan mendapat pekerjaan setelah lulus dan terpaksa bekerja buruh kasar atau ke negara lain."

Menurutnya, toleransi antaragama di Myanmar bukan hanya terjadi kepada Muslim namun juga agama minoritas lain di Myanmar, termasuk Kristen. Ini menjadi contoh bagaimana kaum garis keras Myanmar menyebarkan radikalisme menentang minoritas.

Lembaga Budha tertinggi Myanmar telah melarang organisasi Ma Ba Tha pada 2017. Komisi Sangha Maha Nayaka, otoritas tertinggi Budha Myanmar, telah mengirim surat kepada kementerian Myanmar untuk melarang organisasi Ma Ba Tha, untuk meredam radikalisme yang menggunakan retorika anti-Muslim.

Namun pelarangan tidak mencegah biksu radikal seperti Ashin Wirathu menyebarkan paham radikalnya terhadap minoritas.

Baca: Pemilu Myanmar: Muslim Rohingya Tamu dan Tamu Tidak Memilih

Setelah Ma Ba Tha dilarang, pada dasarnya ia bereinkarnasi melalui Yayasan Nasional Buddha Dhamma Parahita yang berjanji untuk melindungi agama Budha di Myanmar, yang mereka pandang sebagai hak warga negara di bawah Konstitusi 2008. Ketuanya, seorang biksu senior Ashin Tilokabhivamsa di Biara Ywana Payiyarti di pinggiran Yangon.

Menurutnya Myanmar miliki masalah imigrasi dan bahwa islamisasi merambat ke negara itu melalui negara bagian Rakhine.

"LSM menciptakan masalah ini, dan media serta PBB berada di bawah kendali uang LSM internasional," katanya.

Ketika ditanya tentang label ekstremis yang diberikan kepada biksu Ma Ba Tha, dia menjawab, "(ucapan) kita adalah ucapan yang benar dan fakta sejarah. Kami tidak pernah berbohong, kami berbicara kebenaran.

"Adalah media Barat yang berbohong," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biksu Ashin Wirathu, diduga sebagai dalang kerusuhan dan pembantaian muslim rohingya. Paula Bronstein/Getty Images

Menurut laporan CNN, organisasi garis keras dan radikal Ma Ba Tha, menilai Islam sebagai ancaman utama. Thaw Parka, juru bicara kelompok Ma ba Tha, mengatakan pada November 2017, sebelum organisasi ini dilarang, bahwa tidak pernah ada genosida yang dilakukan di Myanmar seperti klaim masyarakat internasional.

Ma Ba Tha adalah kelompok garis depan protes anti-Rohingya sejak isu ini mulai memanas pada 2014. Tokoh terkemuka Ma Ba Tha, Ashin Wirathu, seorang biksu kontroversial dari Mandalay, yang pernah menciptakan gerakan boikot bisnis Muslim.

Ma Ba Tha bahkan mengajukan amandeman UU tentang rasial dan agama Myanmar yang kontroversia, menurut laporan Asia Times.

Sementara pengamat mengatakan kepada New York Times arahan otoritas Budha, dan jawaban keras kepala Ma Ba Tha, menggambarkan tantangan utama yang dihadapi Liga Nasional untuk Demokrasi, partai politik yang dipimpin oleh pemenang Nobel Perdamaian Daw Aung San Suu Kyi.

Tindakan keras pemerintah terhadap Ma Ba Tha, kdapat meredakan tekanan terhadap Aung San Suu Kyi dari para pembela hak di luar negeri yang telah mengkritik ketidakmampuannya, atau mungkin keengganan, untuk mengekang kekerasan yang direstui negara terhadap Rohingya yang tinggal di Myanmar barat.

Namun, para pengamat mengatakan, ini juga bisa mendorong pendukung Ma Ba Tha ke arah partai politik yang semakin menganut retorika Budha garis keras, termasuk satu partai yang terkait dengan junta militer yang memerintah Myanmar selama beberapa dekade hingga 2011.

Baca: Biksu Myanmar Anti Rohingya Masuk Daftar Hitam Facebook

"Liga Nasional untuk Demokrasi terus mengabaikan gerakan ini secara umum dalam bahaya,"Matius J. Walton, seorang peneliti senior di Universitas Oxford yang mempelajari agama dan politik di Myanmar, mengatakan tentang Ma Ba Tha.

Ketegangan sektarian sangat tinggi di Myanmar setelah gerilyawan Rohingya membunuh sembilan petugas polisi di pos perbatasan di Rakhine, menghasut kampanye kontra-pemberontakan brutal yang mengirim puluhan ribu Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

Namun dukungan rakyat untuk Ma Ba Tha atau pendukungnya tidak menurunkan popularitas partai Aung San Suu Kyi dalam pemilihan umum Myanmar 2015, yang pertama sejak berakhirnya pemerintahan militer, karena banyak orang memilih untuk perubahan luas daripada kebijakan khusus, mesikpun dapat berubah pada pemilihan umum berikutnya pada tahun 2020, di mana Liga Nasional untuk Demokrasi harus meminta para biksu pendukungnya merestui wacana melindungi dan mempromosikan agama Budha yang tidak memerlukan pengusiran umat Islam di Myanmar.

Catatan Redaksi:

Judul dan artikel ini telah diubah pada Jumat, 18 Januari 2019 pukul 18.00 PM. Perubahan ini berkaitan dengan kebijakan dari pihak penyelenggara dan peneliti.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ridwan Kamil saat meninjau proyek Tol IKN seksi 3A di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023. Tol IKN yang menghubungkan Balikpapan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan jarak 57 kilometer itu telah mencapai progres 55 persen. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

Ridwan Kamil pernah ingatkan Jokowi, IKN harus layak huni dan manusiawi jangan sampai gagal seperti pemindahan ibu kota baru di beberapa negara.


Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala Otorita IKN, dan Ridwan Kamil turut serta dalam obrolan pagi di tengah rindang pepohonan IKN tersebut. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

Ridwan Kamil mengatakan bahwa IKN harus menjadi kota yang layak huni dan manusiawi, menghindari terulangnya kegagalan Malaysia dan Myanmar


Profil Myanmar, negara yang terletak paling utara di ASEAN

13 hari lalu

Myanmar/Unsplash
Profil Myanmar, negara yang terletak paling utara di ASEAN

Profil Myanmar yang merupakan negara kawasan Asia Tenggara yang terletak di utara sebagai anggota ASEAN.


Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

17 hari lalu

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk berbicara saat konferensi pers di Amman, Yordania 10 November 2023. REUTERS/Alaa Al Sukhni
Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.


Pakar PBB: Junta Myanmar Ancam Warga Sipil dengan Berlakukan Wajib Militer

26 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Pakar PBB: Junta Myanmar Ancam Warga Sipil dengan Berlakukan Wajib Militer

Pakar PBB menyebut junta Myanmar menjadi ancaman yang lebih besar bagi warga sipil, setelah negara tersebut memberlakukan wajib militer


AS Dakwa Bos Yakuza Jepang atas Dugaan Penyelundupan Bahan Nuklir ke Iran

26 hari lalu

Takeshi Ebisawa berpose dengan peluncur roket saat pertemuan dengan seorang informan dan dua petugas polisi Denmark yang menyamar di sebuah gudang di Kopenhagen, Denmark 3 Februari 2021. U.S. Magistrate Judge/Southern District of New York/Handout via REUTERS
AS Dakwa Bos Yakuza Jepang atas Dugaan Penyelundupan Bahan Nuklir ke Iran

Terdakwa bos Yakuza Jepang, Takeshi Ebisawa, membeli bahan uranium dari Myanmar dan menjualnya ke agen rahasia AS.


Ribuan Orang Tinggalkan Myanmar, Rela Tidur di Depan Kedutaan

28 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Ribuan Orang Tinggalkan Myanmar, Rela Tidur di Depan Kedutaan

Ribuan pemuda dari Myanmar berusaha meninggalkan negara itu untuk menghindari wajib militer.


Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

31 hari lalu

Tiga tersangka tindak pidana penyelundupan imigran Rohingya di Kantor Kejari Aceh Besar di Aceh Besar. ANTARA/HO-Kejari Aceh Besar
Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.


Junta Myanmar Terapkan Wajib Militer untuk Remaja 18 Tahun Mulai April

34 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Junta Myanmar Terapkan Wajib Militer untuk Remaja 18 Tahun Mulai April

Remaja usia 18 tahun ke atas akan menjalani wajib militer di Myanmar mulai April.


Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

35 hari lalu

Ilustrasi Ujaran Kebencian. shutterstock.com
Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.