Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jeda Perang Dagang, Xi dan Trump Tak Bahas Isu Krusial Ini

image-gnews
Presiden Cina Xi Jinping saat acara makan siang bersama dengan Presiden Donald Trump setelah pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, 1 Desember 2018. REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden Cina Xi Jinping saat acara makan siang bersama dengan Presiden Donald Trump setelah pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, 1 Desember 2018. REUTERS/Kevin Lamarque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesepakatan perang dagang Amerika Serikat dan Cina dihentikan selama 90 hari memunculkan berbagai analisa yang mengarah pada ketidakjelasan proses, tidak dibahasnya sejumlah hal krusial, dan ketidakyakinan perang dagang kedua negara akan berhenti permanen.

Menurut laporan Boston Globe, Selasa, 4 Desember 2018, 48 jam setelah kesepakatan jeda perang dagang selama 90 hari presiden Donald Trump menunjuk veteran negosiator dagang yang sangat skeptis terhadap Cina, Robert Lighthizer, sebagai pemimpin negosiasi AS untuk selanjutnya.

Baca: 4 Kesepakatan dari Penghentian Sementara Perang Dagang AS-Cina

Pilihan Trump pada Lighthizer, menjadi tantangan mengingat dia dikenal sosok garis-keras yang menyarangkan Trump untuk menggunakan penghukuman tarif untuk memaksa Cina berubah. Dia sejak lama dikenal pengkritik perdagangan Cina dan berulang kali mengingatkan Trump untuk tidak menerima janji-janji samar yang gagal dijalankan.

Trump tidak memilih Steven Mnuchin, Menteri Keuangan, yang selama ini berusaha menyakinkan Trump untuk menghindari perang dagang. Ia juga dijuluki terlalu lunak terhadap Cina oleh anggota tim ekonomi Trump, Navarro.

"Bicara itu mudah. Apa yang kita cari bukan semakin banyak bicara, tapi pada akhir 90 hari bahwa kami melihat perubahan struktur ril dan dapat diverifikasi yang aktual, yang dapat diverifikasi, dan hasilnya secepatnya, kata Navarro seperti dikutip dari Boston Globe, 4 Desember 2018.

Komunitas bisnis Amerika di Cina prihatin tentang masa depan di tengah gesekan perdagangan dan perselisihan antara AS dan Cina.

Baca: Cina dan Amerika Serikat Sepakat Hentikan Perang Dagang

Persaingan di bidang teknologi dalam kebijakan industri Beijing dengan programnya bertajuk Made in China 2025 diperkirakan akan menimbulkan pertikaian baru dengan Amerika Serikat.

Mengutip CNBC, Selasa, 4 Desember 2018, Washington telah menuding Cina mengenai transfer teknologi dan diam-diam mendukung pelanggaran hak cipta dan kejahatan siber, namun isu-isu ini tidak dimuncuplkan dalam kesepakatan jeda perang dagang pada Sabtu lalu di sela KTT G20 di Argentina.

Presiden Xi Jinping dan Presiden Donald Trump menyepakati untuk mencabut sejumlah aturan tarif yang telah dilaksanakan selama 3 bulan perang dagang berlangsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cina juga akan lebih memperluas pengawasan peredaran fentanyl, sintetis dengan zat opied yang 50 kali lebih memberi efek kecanduan dibandingkan heroin yang memuat ribuan orang tewas overdosis di Amerika Serikat.

"Namun, tidak jelas bagaimana kesepakatan di G20 akan menyelesaikan isu yang berkaitan dengan perlindungan hak cipta dan transfer teknologi di Cina," ujar ekonomi dari Prancis.

Perang dagang Cina-AS yang dipicu sepihak oleh Amerika Serikat menyebabkan kekhawatiran bagi banyak pemasok suku cadang mobil di Detroit, Michigan. CCTV

Baca: Perang Dagang Cina - Amerika Bisa Berdampak ke Seluruh Bisnis

Peristiwa yang juga tidak disinggung sama sekali dalam kesepakatan jeda perang dagang ini adalah soal sengketa di Laut Cina Selatan.

Baik Xi maupun Trump tidak membahas  sengketa dalam memperebutkan penguasaan atas kawasan Laut Cina Selatan yang kaya mineral. Sebaliknya, justru Xi dan Trump mendiksusikan tentang Taiwan, Korea Utara, dan fentanyl.

Dalam sengketa perebutan Laut Cina Selatan, Amerika mengecam pembanguNan militer Cina di kawasan itu dan mengirimkan kapal perangnya mendekati Cina yang memicu protes dari Beijing.

"Cina menekankan kepentingannya pada perairan maritim, sementara AS memasukkan pentingnya kebebasan navigasi. Ini poin awal yang berbda dan tidak dapat dengan mudah didamaikan," kata pengamat militer di Hong Kong, Song Zhongping kepada South China Morning Post, 4 Desember.

Penghentian sementara perang dagang AS dan Cina masih menyisakan sejumlah tanda tanya bahkan kecurigaan tentang kesungguhan kedua belah pihak untuk berdamai.

 SOUTH CHINA MORNING POST | BOSTON GLOBE | CNN 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

3 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

12 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

13 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

14 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

15 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

18 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Kiri) memberikan sambutan dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

19 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

19 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

19 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping berpose saat pertemuan di Bali, 14 November 2022. Keduanya bertemu menjelang KTT G20 di Bali. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

Joe Biden melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping. Pembicaraan dilakukan jujur dan konstruktif mengenai berbagai isu bilateral, dan regional