Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) , Abdul Kadir Karding mengatakan pelbagai pihak harus mengambil hikmah atas terjadinya cekcok beda pilihan calon presiden yang berujung maut di Sampang, Madura.
Simak: Foto Tomy Winata Dukung Jokowi, Timses: Siapapun Boleh Dukung
Karding mengatakan peristiwa ini menjadi bukti bahwa masyarakat amat menganggap serius pemilihan presiden 2019. "Bukan hanya serius tapi masuk ke hati," kata Karding kepada Tempo, Senin, 26 November 2018.
Karding melanjutkan, keseriusan masyarakat ini harus dipikirkan dan disadari para elite, tim kampanye, dan juru kampanye. Mereka, kata Karding, tak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang provokatif, bohong atau hoax, dan berpotensi membawa pembelahan di tengah masyarakat. "Jangan sampai kasus-kasus seperti ini meluas terjadi di mana-mana," kata dia.
Karding meminta masyarakat pun bijak untuk tidak memposting hal-hal yang berpotensi memecah belah dan membuat masyarakat bermusuhan akibat Pilpres 2019. Dia berharap adanya kearifan lokal yang dikedepankan untuk mengantisipasi perseteruan di antara warga.
"Kami berharap juga ada kearifan dari temen-teman netizen untuk tidak memposting hal-hal yang berbau dapat merugikan kehidupan sosial masyarakat," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Baca: Strategi Jokowi Genjot Elektabilitas: Kampanye Door to Door
Wakil Ketua Timses Jokowi - Ma'ruf ini pun meminta otoritas lain, seperti pengelola media massa dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk turut andil dalam penciptaan dan distribusi konten-konten kampanye yang damai.
Baca juga: Komentar dari Kubu Prabowo