TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan menginstruksikan serapan anggaran melalui belanja barang dan jasa dimaksimalkan. Instruksi diberikan dalam rapat khusus membahas percepatan anggaran yang dihadiri jajaran satuan kerja perangkat daerah pada Rabu 7 November 2018.
Baca:
Sandiaga Uno Pernah Soroti Serapan Anggaran Rendah di Dinas Ini
Langkah itu dianggap yang bisa dilakukan untuk mendongkrak serapan anggaran di 1,5 bulan tersisa dari tahun anggaran 2018 ini. Per pekan pertama November serapan anggaran DKI baru 54,6 persen dari nilai APBD 2018 sebesar Rp 75,09 triliun.
Harapan lalu ditumpukan kepada belanja barang dan jasa yang belum dilelang masih ada sekitar 10 persen. "Sebab, tahapan dan waktu lelang barang dan jasa tergolong lebih sederhana dan singkat ketimbang lelang proyek konstruksi," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengungkap isi rapat tersebut dan dikutip dalam Koran Tempo Sabtu, 10 November 2018.
Faktor lain yang diharap bisa mendongkrak serapan anggaran adalah pembayaran sejumlah proyek konstruksi yang sudah berhasil dimulai. Pembayaran biasanya baru dilakukan mendekati akhir tahun anggaran.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam peresmian pembangunan gedung sekolah di wilayah Kepulauan Seribu pada Rabu, 9 Mei 2018. Ada delapan sekolah yang direnovasi oleh Pemerintah DKI Jakarta di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. FOTO:TEMPO/Dias Prasongko
Baca:
Anies Baswedan Klaim Serapan Anggaran Lebih Baik Daripada Era Ahok
Saefullah mencontohkan pembayaran proyek di Dinas Pendidikan. Instansi tersebut merehab 100 gedung sekolah di lima wilayah Jakarta pada tahun ini. Progres fisik disebutnya sudah mencapai 80 persen, tapi realisasi serapan anggaran baru 0,22 persen. "Rendah karena belum ada pembayaran dari Dinas," kata dia.