TEMPO.CO, Jakarta - Zaina Thara, siswi SMAN 6 Jakarta menerima jaket dari sekolahnya pada Jumat siang, 21 September 2018. Jaket merah dengan logo Asian Games 2018 dan tulisan Indonesia itu ia terima bersama sertifikat dan honor transport karena terlibat menari untuk pembukaan Asian Games 18 Agustus 2018.
Baca:
Dinas Pendidikan Minta Honor Siswa Penari Ratoh Jaroe Dibagikan
Tergabung dalam kelompok Water Performers dan tercatat menjalani 18 kali latihan, Zainah mengantongi total honor Rp 900 ribu. “Kalau jaket ini katanya hadiah dari sekolah,” kata siswi berusia 16 tahun itu saat ditemui di sekolahnya.
SMAN 6 secara keseluruhan mengerahkan 168 siswanya untuk Asian Games 2018. Mereka terbagi dalam tiga kategori penari, yakni Welcome Cast (Ratoh Jaroe) 99 siswa, Water Performers 48 siswa dan Water Beach 21 siswa.
Di Gelora Bung Karno Senayan, mereka bergabung dengan siswa dari 17 sekolah lainnya. Total jumlah mereka 2113 siswa, dengan yang terbesar terkumpul dalam kelompok penari Ratoh Jaroe yakni 1600 siswa.
Ribut soal honor terjadi setalah Inasgoc mengungkap alokasin dana operasional untuk kepentingan para siswa itu. Tak terkecuali di SMAN 6. Para siswa angkat suara menuntut transparansi penggunaan dana tersebut ke pengelola sekolah. “Yang mulai mempertanyakan masalah ini siswa dari kelompok Water Performers," kata Zaina.
Seorang siswa lainnya yang juga tergabung dalam kelompok penari yang sama membenarkannya. Ia mengatakan ada seorang temannya yang mengutip penggalan berita dari media online berjudul 'Honor Penari Ratoh Jaroe di Asian Games Diduga Bermasalah'.
Dari berita itu mereka mendapat informasi bahwa siswa diberikan honor US$ 15 atau sekitar Rp 223 ribu per hari per latihan. Jika ditotalkan selama 15 kali latihan siswa mendapat biaya operasional Rp 3,3 juta dari penyelenggara.
Potongan berita lalu dikirim ke grup percakapan yang di dalamnya terdapat guru pendamping serta kepala sekolah pada Selasa malam, 18 September 2018. Seperti tsunami, sejumlah besar pertanyaan lalu menerjang kepala sekolah setelah potongan berita itu diunggah.
"Kalau emang dari Asian Games-nya kita gak dapat mah, yaudah Pak gak apa-apa. Tapi kalau emang dapat, terus diambil, ya kita semua gak terima Pak," bunyi satu pertanyaan di antaranya.
Keesokan harinya, pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00, sekolah memanggil siswa penari melalui pengeras suara untuk datang ke aula sekolah. Mereka dipanggil per kelompok dimulai dari Water Performers.