TEMPO.CO, Jakarta - Kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang telah menyampaikan visi misi kepada Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Agustus 2018.
Baca: Visi Misinya Disebut Tak Lengkap, Begini Penjelasan Sandiaga Uno
Masing-masing calon tersebut, baik pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan menggunakan visi misi sebagai bahan melakukan kampanye yang telah digelar sejak 23 September 2018 hingga 13 April 2019.
Secara sepintas terlihat buku visi misi yang disampaikan Jokowi-Ma'ruf Amin jauh lebih tebal karena memuat 38 halaman (termasuk halaman cover dan daftar isi) dibandingkan yang dibawa oleh Prabowo-Sandiaga sebanyak 16 halaman.
Dari masing-masing pasangan tersebut menarik dicermati perbedaan dan juga fokus visi misi keduanya mengenai ekonomi. Apalagi dengan kondisi ekonomi dunia yang tengah melambat dan juga belum redanya efek perang dagang tentu tak salah jika mencoba membandingkan visi misi kedua pasangan tersebut.
Berikut perbedaan visi misi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut.
1. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin
Pasangan petahana ini memiliki visi yang dirumuskan dalam satu kalimat, yakni: Terjuwudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong. Seperti dikutip dalam visi misinya, mereka yakin bahwa persatuan Indonesia dan gotong royong terus menjadi kekuatan kerja bersama dalam melakukan transformasi dan berbagai lompatan kemajuan.
Karena itu, ke depan mereka yakin bahwa nilai persatuan, akhlakul karimah dan semangat gotong royong dapat membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945.
Adapun misi Jokowi - Ma'ruf Amin di bidang ekonomi tertuang dalam dua misi penting dari 9 misi yang diajukan. Kedua misi di bidang ekonomi tersebut adalah struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing serta menciptakan pembangunan yang merata dan berkeadilan.