Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Tantangan Direksi Garuda Indonesia yang Baru

image-gnews
Pesawat Boeing 747-400 milik  PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang berhenti beroperasi, di Cengkareng, Banten, 9 Oktober 2017. Pesawat ini telah dioperasikan sejak 23 tahun lalu. Tempo/Vindry Florentin
Pesawat Boeing 747-400 milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang berhenti beroperasi, di Cengkareng, Banten, 9 Oktober 2017. Pesawat ini telah dioperasikan sejak 23 tahun lalu. Tempo/Vindry Florentin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sore ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Salah satu agenda yang akan dibahas adalah perombakan direksi perusahaan penerbangan pelat merah tersebut.

Baca: Pahala Nugraha Siap Dicopot Sebagai Dirut Garuda Indonesia

Dalam keterbukaan informasi, manajemen Garuda menyebut dua agenda RUPSLB selain perubahan pengurus perusahaan atau direksi, yakni laporan kinerja perseroan semester I 2018 serta laporan perkembangan rencana transaksi penerbitan obligasi global dan pendanaan pada 2018. Perubahan pengurus perseroan merupakan usul tambahan dari Kementerian BUMN.

Salah satu yang disebut-sebut akan diganti adalah Direktur Utama Pahala Mansury. Adapun nama kandidat pengganti Pahala yang muncul antara lain Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

Namun Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, tidak memberikan respons saat Tempo meminta konfirmasi atas informasi tersebut.

Kepada Tempo, Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Tomy Tampatty mengatakan, selain Pahala, ada beberapa direksi yang akan diganti melalui RUPSLB. Dia menyatakan penggantian direksi dilakukan sesuai dengan aspirasi dari Sekarga.

Serikat karyawan, kata Tomy, sempat mengusulkan kepada Kementerian BUMN agar posisi direksi diisi sosok yang mengenal dan berpengalaman di industri penerbangan. Tommy pun menilai latar belakang Pahala tidak pas mengisi posisi Direktur Utama Garuda. Menurut dia, jabatan utama mesti diisi orang yang mengenal industri penerbangan. "Pak Pahala lebih cocok di perbankan," katanya, Selasa, 11 September 2018.

Adapun Pahala mengatakan belum mengetahui tentang rencana perubahan direksi Garuda. Dia meminta publik menunggu hasil RUPSLB. "Tunggu saja bagaimana putusan pemegang saham. Kalau ditugaskan harus siap, misalnya diganti," ujarnya saat ditemui di Garuda City Centre, Tangerang, Banten.

Suasana Konperensi Pers bersama Direksi Direksi Garuda, Sekarga dan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia terkait pembatalan mogok kerja pilot, Jum'at 6 Juli 2018. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Direksi yang baru nanti, menurut Tomy, memiliki tiga tantangan di tengah ketatnya persaingan antar-maskapai penerbangan. "Direksi harus meneruskan renegosiasi pengadaan pesawat yang terlalu mahal, konsistensi pembukaan rute baru, dan berupaya menjadi pemimpin pasar penerbangan full services," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Renegosiasi pesawat dan konsistensi menentukan rute sebagai upaya Garuda Indonesia menekan kerugian, yang selama ini menghantui keuangan perusahaan. Sebelumnya, manajemen Garuda menyatakan hingga triwulan ketiga lalu telah merenegosiasi kontrak penyewaan pesawat sehingga biaya leasing per bulan turun US$ 2,5-3 juta.

Ihwal pembukaan rute baru, Tomy menuturkan perusahaan harus konsisten lantaran perubahan atau penghapusan pada kemudian hari akan mengurangi tingkat kepercayaan konsumen. "Kelayakannya harus diuji, jangan begitu dibuka lalu ditutup lagi," tuturnya.

Sepanjang semester I lalu, Garuda sudah mengurangi 11 rute yang dianggap merugikan. Adapun pada semester I 2017, sebanyak 22 rute dikurangi dengan alasan yang sama.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Abra Talattov mengatakan manajemen Garuda menghadapi tantangan makin ketatnya persaingan antar-maskapai serta kenaikan beban operasional akibat mahalnya harga bahan bakar dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Abra memproyeksikan peluang Garuda Indonesia untuk tumbuh masih terbuka lebar. Faktor yang akan menjadi pendorong ialah adanya tren kenaikan kunjungan wisatawan. "Jumlah wisatawan mancanegara Januari-Juli 2018 mencapai 9,06 juta kunjungan. Tumbuh 12,92 persen," kata dia.

Kinerja Garuda Indonesia dibayangi dengan kerugian. Pada semester I lalu, Garuda Indonesia merugi US$ 114 juta atau sekitar Rp 1,65 triliun. Nilai tukar rupiah yang terus melemah dan kenaikan harga avtur menjadi salah satu penyebab kerugian. Namun angka kerugian pada awal tahun ini relatif membaik jika dibanding periode yang sama pada 2017, saat Garuda merugi US$ 284 juta atau sekitar Rp 4,11 triliun.

Sebelumnya, Pahala mengatakan kerugian tersebut bisa ditekan karena Garuda Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional US$ 1,9 miliar atau sekitar 5,9 persen. Adapun pengeluaran operasional tumbuh 0,3 persen atau senilai US$ 2,1 miliar.

ADITYA BUDIMAN | CHITRA PARAMAESTI | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

21 jam lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

5 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.


Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

6 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan

Sejumlah penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Manado (MDC) Sulawesi Utara dan sebaliknya dibatalkan dampak dari Gunung Ruang Erupsi.


Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

14 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra ketika ditemui di sela acara Halal Bihalal Kementerian BUMN, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
Rencana Merger Citilink dengan Pelita Air, Bos Garuda Indonesia: Sekalian dengan InJourney

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra blak-blakan soal rencana merger maskpai penerbangan Citilink dengan Pelita Air.


INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

17 hari lalu

Ilustrasi pilot. Istimewa
INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

Ketua INACA Bayu Sutanto memastikan para maskapai memberikan pelayanan prima bagi pilot atau kopilot.


Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Puncak Arus Mudik Lebaran, Garuda Indonesia Group Angkut 82 Ribu Penumpang

Puncak arus mudik lebaran diprediksi terjadi pada hari ini, Sabtu, 6 April 2024.


Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

19 hari lalu

Harga Tiket Pesawat Mahal, KPPU: Avtur Indonesia Termahal di Asia Tenggara karena Monopoli
Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.


Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 42 Tiket dengan Diskon hingga 75 Persen, Simak Rutenya

23 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 42 Tiket dengan Diskon hingga 75 Persen, Simak Rutenya

Garuda Indonesia berserta anak perusahaannya, Citilink, menyediakan 42 ribu kursi penerbangan dengan diskon tiket hingga 75 persen.


Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

25 hari lalu

Sejumlah penumpang menunggu jadwal penerbangan di Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 22 Maret 2024. Foto: Istimewa
Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

Delapan maskapai menambah penerbangan hingga 2 ribu penerbangan dengan kapasitas mencapai 400 ribu kursi selama libur Lebaran.


Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

26 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Tony Hartawa
Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade Susardi, mengatakan rencana merger antara Garuda Indonesia dan InJourney bisa tahun ini asal....