TEMPO.CO, Phnom Penh – Pemerintah Kamboja akhirnya melepas tokoh oposisi Kem Sokha dari tahanan penjara setelah dia sempat menjalani penahanan sebelum persidangan selama sekitar satu tahun dengan tuduhan melakukan pengkhianatan.
Baca:
“Dia dibebaskan dengan jaminan dan di bawah pengawasan pengadilan,” kata Phay Siphan, juru bicara pemerintah, kepada Reuters pada Senin, 10 September 2018.
Putri Kem Sokha, Kem Monovithya, mengatakan ayahnya saat ini menjalani tahanan rumah dan dalam kondisi kesehatan memburuk sehingga membutuhkan penanganan medis.
“Dia mengalami kadar gula tinggi dan butuh segera menjalani operasi, yang telah tertunda lama, untuk mengobati bahu kirinya,” kata Monovithya.
Reuters melansir Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang telah memerintah selama sekitar 33 tahun, mendapat tekanan dunia internasional untuk segera membebaskan semua tahanan politik seperti Kem Sokha pasca kemenangan Partai Rakyat Kamboja, yang dipimpinnya, pada pemilu Juli 2018.
Kem Sokha merupakan Presiden Partai Penyelamat Nasional Kamboja, yang telah dibubarkan Mahkamah Agung atas permintaan pemerintahan Hun Sen. Dia ditangkap pada September 2018 dalam operasi pemerintah untuk membungkam kritik.
Baca: Hun Sen Sebut Oposisi Kamboja Gila--Bodoh karena Gugat Facebook
Sokha lalu ditahan di sebuah penjara terpencil di dekat perbatasan Vietnam sambil menunggu digelarnya proses pengadilan, yang waktunya belum ditetapkan.