Alasannya sederhana, kelas menengah dan kaum milenial saat ini lebih melek dengan isu-isu pluralisme. “Mereka bisa meninggalkan Jokowi, tapi tidak memilih Prabowo, bisa jadi golput,” kata dia. Ma’ruf memang dianggap sebagai tokoh Islam konservatif. Salah satu pandangannya adalah menolak kebiasaan Muslim memberi ucapan Natal pada kaum Kristiani.
Baca: Ikut Tes Kesehatan, Jokowi Pakai Kemeja Desain Sendiri
Untuk mencegah suara milenial yang lepas, tim sukses Jokowi memang akan kepayahan jika mempermak Ma’ruf Amin. Secara usia, Ma’ruf yang lebih banyak mengenakan gamis dan sarung sekarang berusia 74 tahun, sudah tidak bisa ditutupi. Karena itulah, belakangan Jokowi sendiri yang tampil mencitrakan dirinya dekat dengan anak muda.
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi sering terlihat mengenakan sepatu sneaker. Bahkan, beberapa hari ini, ia mengenakan kemeja yang kekinian. Kemeja putih dengan corak tulisan yang menggelorakan semangat. “Bersih, Merakyat, Kerja Nyata”. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan kemeja tersebut adalah desain Jokowi sendiri agar dekat dengan kalangan milenial.
Baca juga: Politikus NasDem Ini Yakin Ahoker Tetap Pilih Jokowi - Ma'ruf
Sayangnya, hingga sekarang belum ada sigi yang menandingkan Ma’ruf dan Sandiaga setelah keduanya diumumkan sebagai cawapres. Sejauh ini baru ada tiga lembaga survei yang menyinggung nama Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Simak: Yakin Jokowi Lolos Tes Kesehatan, Kaesang: Main Tinju Saja Bisa
Sigi dari LSI Denny JA, Alvara, dan Roda Tiga Konsultan berikut ini sama-sama digelar pada periode Juni sampai Agustus lalu. Hasilnya, Denny JA menyebut elektabilitas Ma’ruf Amin 21 persen. Sedangkan Roda Tiga Konsultan dan Alvara ada di angka satu persen.
Apakah Post-Islamisme bakal mengalahkan si Milenial? Simak pertarungan Jokowi VS Prabowo Ronde II di kanal Pilpres Tempo.co