Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Pengaduan Besar, Aturan PPDB Online Untuk Siapa

Reporter

image-gnews
Suasana Posko pelayanan dan pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online DKI Jakarta di SMK Negeri 1 Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Suasana Posko pelayanan dan pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online DKI Jakarta di SMK Negeri 1 Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dibuka pada Mei lalu, jumlah pengaduan terhadap pelaksanaan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2018 tumbuh semakin besar. Hingga Senin 25 Juni saja jumlahnya sudah tembus 4000. Jumlahnya dipastikan masih terus akan bertambah karena posko masih dibuka hingga 21 Juli 2018.

“Memang tahun ini lebih banyak (pengaduan),” kata Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Junaedi pada Kamis 28 Juni 2018 lalu.

Junaedi mengatakan, mayoritas aduan berkaitan dengan masalah catatan sipil. Dia menunjuk kepada masalah tidak terbacanya Nomor Induk Kependudukan atau NIK peserta PPDB. "Kebanyakan NIK," katanya.

Baca: 
PPDB Bermasalah, Ini Solusi Kepala Dinas Pendidikan

Junaedi memastikan NIK tidak akan terbaca oleh sistem PPDB jika identitas peserta tercantum dalam kartu keluarga yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2018 tentang PPDB. Junaedi tidak menyebut eksplisit tapi aturan ini dibuat untuk meredam praktik numpang Kartu keluarga calon murid dari sekolah di luar daerah.

Peraturan Menteri itu menetapkan domisili calon peserta didik berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling lambat enam bulan sebelum pelaksanaan PPDB atau zonasi. Itu artinya, untuk pelaksanaan saat ini, dokumen Kartu Keluarga yang dipersyaratkan sudah harus diperbarui sebelum 1 Januari 2018.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Muhadjir Effendy membenarkan itu dengan mengatakan zonasi dalam PPDB untuk mempercepat pemerataan pendidikan di Tanah Air. “Sistem zonasi lebih menekankan pada jarak atau radius antara rumah siswa dengan sekolah," ujarnya di Jakarta, Selasa 26 Juni 2018.

Baca:
Tak Bisa mendaftar PPDB Karena NIK, Banyak Warga Mengadu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Muhadjir menambahkan, siapa yang lebih dekat dengan sekolah lebih berhak mendapatkan layanan pendidikan dari sekolah itu. Seandainya masih ada seleksi, maka bukan untuk membuat ranking. Tetapi seleksi dalam rangka penempatan. “Sehingga tidak berpengaruh pada hak siswa untuk masuk ke dalam sekolah yang dekat dengan rumahnya."

Sayangnya, aturan banyak mengorbankan calon murid yang sebenarnya berhak di suatu sekolah yang dituju. Mereka terpaksa mengalihkan pilihan ke sekolah swasta hanya karena ketidaktahuannya.

Ini seperti yang dialami Dewi, 43, yang hendak mendaftarkan anaknya ke SMP di Jakarta Selatan. Kartu Keluarga yang disodorkan keluaran Mei 2018. "Katanya KK harus minimal bulan satu (Januari 2018), di atas itu gak bisa," kata Dewi lesu.

Baca:
PPDB Bermasalah, Anies Diminta Turun Tangan Sebagai Mantan Mendikbud

Sementara itu, di balik hiruk pikuk masalah NIK dan Kartu Keluarga, terungkap kehadiran ‘siswa asing’ di tahap pertama PPDB. Mereka yang asal sekolah luar zonasi dan bahkan luar Jakarta melenggang di tahap pertama PPDB yang sejatinya untuk zona lokal.

Mereka justru mampu melalui syarat Kartu Keluarga lewat praktik tumpangan KK yang legal. "Keterlaluan banget mereka kok bisa masuk di tahap zonasi sekolah lokal, dan ini buanyak bangett," kata seorang orang tua murid sebuah SMP di Jakarta Timur.

YUSUF MANURUNG | ADAM PRIREZA | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

1 hari lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

2 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

3 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

4 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.


BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

5 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.


BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Secara Umum Berawan

12 hari lalu

Langit terlihat cerah hingga tampak biru dengan gugusan awan yang menyertainya di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Kamis 14 September 2023. Upaya modifikasi cuaca itu dilaksanakan oleh BNPB bersama BRIN, BMKG, TNI dan pihak terkait lainnya di wilayah Jakarta. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Secara Umum Berawan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini berkisar antara cerah berawan hingga berawan tebal.


Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

15 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. Getty Images
Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

Mendikbudristek Nadiem Makarim putuskan Pramuka tidak lagi sebagai ekskul wajib di sekolah. Berikut jenjang atau tingkatan dalam Pramuka, masih ingat?


170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

15 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.


Ragam Persiapan Pilgub DKI, dari Pendataan pada Bulan Ini hingga Dana Hibah Rp 975 Miliar untuk KPU

16 hari lalu

Ketua KPU DKI Wahyu Dinata dalam sosialisasi tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2024, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Ragam Persiapan Pilgub DKI, dari Pendataan pada Bulan Ini hingga Dana Hibah Rp 975 Miliar untuk KPU

KPU menyiapkan desain maskot dan jingle untuk penyelenggaraan Pilgub DKI 2024 agar lebih menarik partisipasi masyarakat.


Mendikbud Nadiem Makarim Tetapkan Pramuka Bukan Lagi Ekskul Wajib di Sekolah, Begini Sejarah Kepramukaan

17 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Mendikbud Nadiem Makarim Tetapkan Pramuka Bukan Lagi Ekskul Wajib di Sekolah, Begini Sejarah Kepramukaan

Pramuka memiliki Sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Aturan Pramuka sebagai ekskul wajib di sekolah dicabut Mendikbud Nadiem Makarim.