Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Tenggelam di Danau Toba, Peringatan BMKG Diabaikan

Reporter

image-gnews
Petugas gabungan menunggu kapal SAR, yang membawa kantong berisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam, bersandar di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Petugas gabungan menunggu kapal SAR, yang membawa kantong berisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam, bersandar di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari perairan Danau Toba. Kapal Motor atau KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba pada Senin, 18 Juni 2018. Ratusan orang masih dinyatakan hilang dan tiga lainnya sudah ditemukan dalam keadaan tewas dalam peristiwa kapal tenggelam di Danau Toba itu.

Sebelum kapal tenggelam di Danau Toba, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sekitar Sumatera Utara. "Peringatan dini tidak tersentral diberikan dari pusat saja," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 19 Juni 2018, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Prakiraan akan ada potensi peningkatan cuaca buruk yang signifikan di wilayah Samosir juga sudah disebutkan dalam peringatan dini tersebut. Jika melihat risikonya, menurut dia, kondisi angin itu bisa berbeda dampaknya terhadap kapal. Untuk kapal nelayan dengan tonase kecil bisa terdampak mulai skala sedang hingga tinggi.

Baca: Basarnas Temukan Koordinat KM Sinar Bangun

KM Sinar Bangun tenggelam setelah mengalami kecelakaan sekitar 2 kilometer setelah meninggalkan pelabuhan Tiga Ras, Danau Toba, Sumatera Utara. Kecelakaan diduga terjadi karena angin kencang dan ombak besar akibat cuaca buruk. Kecelakaan terjadi ketika kapal penumpang itu sedang berlayar dari pelabuhan di Kabupaten Simalungun menuju Simanindo, Kabupaten Samosir.

Tenggelamnya KM Sinar Bangun membuat polisi turun tangan. Kepala Bagian Penerangan Satuan Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan polisi akan melakukan penyelidikan adanya dugaan tindak pidana dalam kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun. Penyelidikan dimulai setelah semua penumpang yang hilang ditemukan.

Simak juga: Pemerintah Siapkan Sanksi Untuk KM Sinar Bangun

Yusri menjelaskan, saat arus mudik dan balik, memang banyak kapal tak resmi muncul. "Nanti akan kami evaluasi setelah semua korban ditemukan. Fokus pencarian dulu," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Juni 2018.

Saat ini, sekitar 350 personel gabungan turun langsung mencari ratusan penumpang kapal yang hilang. Data terbaru menyebutkan penumpang yang hilang sudah mencapai 178 orang. Data yang dikantongi polisi itu berdasarkan pengakuan keluarga yang melapor ke posko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Jasa Raharja Akan Biayai Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba 

Adapun Kementerian Perhubungan belum bisa memastikan jumlah penumpang di KM Sinar Bangun. Ketua Posko Harian Mudik Nasional Kementerian Perhubungan, Arif Toha, mengatakan seharusnya manifes penumpang dilaporkan untuk mendapatkan izin berlayar.

Dia menduga ada standar operasional prosedur (SOP) yang dilanggar. Sebab, manifes penumpang oleh pengelola kapal ke otoritas keselamatan pelayaran, kata Arif, merupakan SOP. Jika tidak, hal tersebut merupakan pelanggaran. "Penanggung jawab di pelayaran ada di nakhoda. Yang punya tanggung jawab utama keselamatan kapal, ya, nakhoda," ucapnya.

Arif menuturkan dokumen yang didapat mengenai kapal tersebut masih minim informasi. Dia menjelaskan, berdasarkan sertifikat, kapal tersebut berukuran 17 GT. Artinya, kapal tersebut tidak dapat memuat penumpang dengan kapasitas banyak.

Menurut Arif, ada kemungkinan kelebihan kapasitas merupakan salah satu penyebab terbaliknya kapal tersebut, di samping cuaca buruk dan ombak besar. "Tapi saya masih menunggu report dari tim yang ada di sana," tuturnya.

Dari hasil investigasi sementara, penyebab kapal tenggelam di Danau Toba tersebut disebabkan cuaca buruk. Saat itu, kata Arif, ombak di Danau Toba mencapai 3 meter.

Untuk kondisi kapal, Arif melanjutkan, KM Sinar Bangun memiliki izin lengkap hingga 2 April 2019. "Otomatis kapal tersebut sudah dicek oleh Dishub (Dinas Perhubungan)," katanya.

ANDITA RAHMA | CHITRA PARAMAESTI | CAESAR AKBAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

4 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

4 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

7 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

8 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

9 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

10 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

23 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024