Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Terorisme dan Kendala Deradikalisasi Alumnus ISIS

image-gnews
Polisi menyita sejumlah barang bukti diduga milik pelaku usai peledakan bom di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 13 Mei 2018. Dua dari sejumlah barang bukti adalah bendera hitam khas ISIS dan sepeda motor.
Polisi menyita sejumlah barang bukti diduga milik pelaku usai peledakan bom di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 13 Mei 2018. Dua dari sejumlah barang bukti adalah bendera hitam khas ISIS dan sepeda motor.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah sepekan Indonesia dirundung rangkaian aksi terorisme. Mulai dari kerusuhan di rumah tahanan Markas Komando Brimob di Depok (Jawa Barat),  serangan bom bunuh diri di Surabaya, Sidoarjo (Jawa Timur) dan Pekanbaru (Riau).

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menuduh rentetan serangan itu dilakukan oleh kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD), yang merupakan bagian dari jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Saya sampaikan, diduga pembalasan kelompok JAD karena pimpinannya, Aman Abdurrahman pada Agustus lalu tak dibebaskan," kata Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, pada 14 Mei 2018.

Simak: Jokowi Tegaskan Pemerintah Akan Basmi Terorisme sampai ke Akar

Mereka makin marah karena pengganti Aman, yaitu Zainal Anshori kemudian ditangkap lagi, sekitar enam bulan lalu. Zainal ditahan dalam kaitan pendanaan untuk memasukkan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia.

Menurut Tito, ditangkapnya Aman dan Zainal  membuat kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan JAD meradang. Aksi teror pun direncanakan, termasuk kerusuhan di Mako Brimob teror bom di Surabaya dan Sidoarjo, serta Pekanbaru.

Sejak 2013,  ada 671 warga Indonesia yang terdeteksi berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS. Mereka memanfaatkan Turki sebagai negara transit sebelum menyusup masuk ke wilayah Suriah.

Kekalahan ISIS di Suriah menyebabkan sebagian dari mereka kembali ke Indonesia. Ada pula yang pulang sebelum sempat masuk ke Suriah. Mereka tertangkap pemerintah Turki dan dipulangkan ke Indonesia.

Baca: Satu Keluarga Terlibat Terorisme, Begini Analisis Pengamat

Berdasarkan catatan kepolisian, terdapat sekitar 84 mantan anggota ISIS di Suriah yang pulang ke Indonesia. Mereka terdiri atas 68 pria dan 16 perempuan. Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menjelaskan pengawasan terhadap mereka sulit dilakukan lantaran sebagian bersembunyi. “Pengawasan agak lemah karena tidak terdeteksi, kecuali setelah beraksi,” ucapnya pada 15 Mei 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Irfan mengakui bahwa BNPT dan kepolisian mengalami banyak kendala dalam pengawasan pergerakan ratusan orang tersebut. Selain disebabkan tempat tinggal mereka yang sering berpindah-pindah, BNPT dan kepolisian tidak memiliki personel yang memadai untuk melakukan pengawasan.

Kendala lain terkait  aturan yang ada yang melarang BNPT menjalankan program deradikalisasi pada tersangka. Kepala BNPT Suhardi Alius, menyatakan lembaganya hanya diatur untuk menyalurkan program deradikalisasi kepada orang yang berstatus narapidana terorisme.

“Sepanjang dia jadi tersangka saja, kami tidak bisa mengaksesnya,” ujar dia di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, pada 17 Mei 2018. Ia menuturkan, meski pemerintah memiliki data soal kelompok radikal, deradikalisasi tetap tak bisa diberikan. “Kelompok JAD dan JAT belum tersentuh karena dia belum berbuat, tapi memang radikal,” ujar dia.

Lantaran keterbatasan tersebut, Suhardi berharap revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme segera disahkan. Setelah aturan baru berlaku, ucap dia, BNPT akan mendapat wewenang untuk menjalankan program deradikalisasi kepada kelompok radikal, meski mereka belum menyerang. 

Simak: 4 Hal yang Jadi Kontroversi di RUU Antiterorisme

Suhardi yakin program deradikalisasi yang sudah dilakukan BNPT selama ini berhasil. Dia menuturkan ada lebih dari 600 narapidana dan mantan narapidana terorisme yang menjalani program deradikalisasi.

Dari jumlah tersebut, hanya tiga orang yang kembali melakukan aksi terorisme. Mereka adalah dalang dari pengeboman di Thamrin, Cicendo, dan Samarinda. “Silakan masyarakat menilai. Dari 600 lebih, tiga mengulangi perbuatannya. Kalau itu dianggap sebagai kegagalan kami terima,” ujar Suhardi.

VINDRY FLORENTIN | HUSSEIN ABRI YUSUF MUDA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

1 hari lalu

BNPT Imbau Masyarakat Pintar Menyaring Konten Radikalisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus berupaya mencerdaskan masyarakat untuk menyaring dan menyikapi konten bermuatan radikalisme di dunia maya.


Sikapi Terorisme di Rusia, Kepala BNPT: Terus Bangun Kesadaran Publik

2 hari lalu

Sikapi Terorisme di Rusia, Kepala BNPT: Terus Bangun Kesadaran Publik

BNPT berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dalam mendeteksi dini ancaman terorisme.


Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.


Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

2 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang


Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

3 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.


Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

3 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.


Penembakan Massal di Moskow, Prancis Berlakukan Waspada Teror Tingkat Tinggi

3 hari lalu

Pasukan Prancis berpatroli di sekitar menara Eifel pada tanggal 12 Januari 2015 di Paris. Menyusul serangan teror terhadap Prancis belakangan ini, Pemerintah mengaktifkan kembali sistem pertahanan Vigipirate. Jeff J Mitchell/Getty Images
Penembakan Massal di Moskow, Prancis Berlakukan Waspada Teror Tingkat Tinggi

Prancis menerapkan tingkat tertinggi kewaspadaan teror menyusul penembakan massal mematikan di Moskow, Rusia.


Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

8 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Pesan Semula Gunakan Foto Profil Berlogo KPK, Prof Koentjoro: Lokasinya di Batam

Guru Besar UGM Prof Koentjoro dapat teror usai turut aksi Kampus Menggugat. Pesan dari seseorang semula gunakan logo KPK, terlacak lokasinya di Batam.


Guru Besar UGM Diteror, Prof Koentjoro: Bedakan Jokowi sebagai Presiden atau Ayah Gibran

8 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror, Prof Koentjoro: Bedakan Jokowi sebagai Presiden atau Ayah Gibran

Guru Besar UGM Prof Koentjoro menyebut keinginan berkuasa Jokowi masih tinggi. "Bedakan sebagai presiden dan bapaknya Gibran," katanya.


Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

8 hari lalu

Profesor Koentjoro Ketua Dewan Guru Besar UGM menunjukkan teror yang diterimanya usai lakukan aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat di Balairung UGM. Foto: Michelle Gabriela/TEMPO
Guru Besar UGM Diteror Berulang Kali Usai Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat, Prof Koentjoro: Saya Tidak Pernah Takut

Prof Koentjoro Guru Besar UGM dapat teror berulang kali usai aksi Petisi Bulaksumur dan Kampus Menggugat. "Saya tidak pernah takut," katanya.