Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilu Malaysia, Pakatan Harapan Bakal Kalahkan Barisan Nasional?

Editor

Budi Riza

image-gnews
(Kiri) Najib Razak, inkumben Perdana Menteri Malaysia, (Kanan) Mahathir Mohamad (eks Perdana Menteri Malaysia). Keduanya bertarung sebagai PM Malaysia periode 2018 -- 2023. Reuters via Channel News Asia
(Kiri) Najib Razak, inkumben Perdana Menteri Malaysia, (Kanan) Mahathir Mohamad (eks Perdana Menteri Malaysia). Keduanya bertarung sebagai PM Malaysia periode 2018 -- 2023. Reuters via Channel News Asia
Iklan

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Koalisi oposisi Malaysia, Pakatan Harapan, diprediksi memenangkan pemilu Malaysia 2018 dengan 111 kursi parlemen dari 165 kursi di Semenanjung Malaya.

Jika ini terjadi maka ini pertama kalinya Barisan Nasional berhasil dikalahkan partai oposisi dalam memerintah Malaysia dalam 61 tahun terakhir. Koalisi Pakatan Harapan diusung oleh empat partai dengan Partai Keadilan Rakyat dan Partai Pribumi Bersatu Malaysia sebagai motornya. Mereka mengusung Mahathir Mohamad, 92 tahun, yang pernah menjadi Perdana Menteri selama 22 tahun sebagai kandidat PM untuk lima tahun ke depan.

Baca: 

Eksklusif -- Bridget Welsh: Pemilu Malaysia Diwarnai Kecurangan

Najib Vs Mahathir Beradu Siaran Langsung Jelang Pemilu Malaysia

Sebaliknya, Barisan Nasional, yang diusung 13 koalisi partai politik dengan Partai Umno sebagai motor, mengusung Najib Razak, yang saat ini inkumben PM, sebagai PM untuk periode 5 tahun ke depan.

Ilustrasi Pemilu Malaysia 9 Mei 2018. The Coverage

Prediksi dari hasil survei terbaru ini dikeluarkan lembaga survei Invoke Malaysia, yang diketuai Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Rafizi Ramli. Partai ini didirikan bekas Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Baca: Sehari Menjelang Pemilu Malaysia, Dukungan Najib Turun

“Pakatan Harapan dapat memenangkan semua daerah pemilihan di pantai Barat di Semenanjung Malaya kecuali Perlis,” kata Rafizi Ramli seperti dilansir Malaymail dan media Projekmm, Senin, 7 Mei 2018.

Total kursi parlemen yang diperebutkan jika memasukkan negara bagian Sabah dan Sarawak adalah 222. Pada pemilu 2013, BN mendapat 133 kursi di parlemen atau turun dari menguasai 2/3 mayoritas kursi pada pemilu 2008.

Menurut pengamat Malaysia, Dr Awang Azman, perolehan kursi BN bakal terus menurun meskipun dia memprediksi koalisi 13 partai itu masih bisa menguasai mayoritas sederhana di parlemen Dewan Rakyat yaitu di atas 50 persen kursi.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menunjukkan jarinya yang ditandai dengan tinta setelah memberikan suara dalam pemilu di di sebuah TPS di Pekan, negara bagian Pahang, Malaysia, Minggu (5/5). AP/Lai Seng Sin

“Ada kecenderungan kursi berkurang bagi Barisan Nasional,” kata Awang kepada Tempo. “Kinerjanya terus menurun.”

Menurut survei Invoke Malaysia, yang digelar selama dua pekan hingga 4 Mei 2018, Pakatan Harapan bakal menguasai Kelantan, yang selama ini dikuasai Partai Islam Se-Malaysia sejak 1990.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Terengganu dan Pahang, menurut survei ini, Barisan Nasional masih menguasainya.

Survei ini melibatkan 11,991 pemilik suara yang tersebar di berbagai daerah pemilihan.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad berbicara kepada kelompok pro-demokrasi, Bersih selama protes 1MDB, di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 November 2016. REUTERS/Edgar Su

Invoke juga memprediksi Pakatan Harapan bakal menguasai semua kursi di Selangor sebanyak 56 kursi, dan Pulau Pinang sebanyak 40 kursi kecuali di dua kursi di Pulau Mutiara.

Pertarungan politik pada pemilu 2018 ini, seperti dilansir Channel News Asia, merupakan yang tersulit bagi Barisan Nasional setelah selama dua pemilu sebelumnya terus mengalami penurunan perolehan kursi di Dewan Rakyat atau parlemen.

Sejumlah pengamat mengatakan kepada Tempo bahwa Najib Razak mengalami masalah popularitas sebagai seorang Perdana Menteri. “Najib menjadi tokoh Perdana Menteri paling tidak populer dalam sejarah (Malaysia) menjelang pemilu,” kata Welsh, yang juga merupakan seorang associate professor bidang ilmu politik di John Cabot University in Roma, Italia, kepada Tempo lewat email, Selasa, 24 April 2018.

Pengamat Bridget Welsh dan Awang Azman dari University of Malaya, Malaysia, mengatakan ada dua isu besar yang membebani Najib Razak yaitu isu skandal dugaan korupsi 1MDB dan kenaikan harga kebutuhan pokok dengan penerapan kebijakan pajak Goods and Services Tax.

“Isu kebutuhan pokok masih menjadi isu utama bagi rakyat Malaysia,” kata Awang Azman. “Harga-harga naik karena GST. Masyarakat menyalahkan pemerintah.”

Pelaksanaan pemilu Malaysia 2018 ini juga mendapat sorotan karena kinerja election commission atau Komisi Pemilihan Umum Malaysia, yang dinilai menguntungkan Barisan Nasional dan Najib Razak.

Ini terlihat dari penghalangan pemasangan foto Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim di sejumlah daerah dan pemilihan waktu pencoblosan pada 9 Mei 2018, yang merupakan hari kerja.

Pengamat Bridget Welsh dan Awang Azman mengatakan pemilihan waktu pencoblosan pada hari kerja merupakan upaya untuk mengurangi partisipasi pemilih terutama yang tinggal di kota besar dan harus kembali ke daerah asalnya untuk mencoblos.

Masyarakat urban, menurut keduanya, lebih kritis dan menjadi basis suara bagi koalisi Pakatan Harapan, yang mengusung Mahathir Mohamad sebagai calon Perdana Menteri. “Pemilih urban lebih condong ke oposisi,” kata Welsh kepada Tempo baru-baru ini.

Lembaga swadaya masyarakat, Bersih, juga mengecam pelaksanaan proses pemilu Malaysia 2018 ini karena dinilai tidak adil dan transparan. Mereka mempertanyakan keputusan EC untuk mendiskualifikasi Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Tian Chua. Mereka juga mempertanyakan adanya dugaan 2 juta pemilih terdaftar tanpa alamat yang jelas atau pemilih siluman.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

21 Desember 2022

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara selama wawancara dengan Reuters di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng]
97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

Mahathir Mohamad salah satu tokoh politik penting dalam dunia politik Malaysia. Selama 2 dekade menjadi Perdana Menteri Malaysia.


Anwar Ibrahim Tuding Dana Kampanye Malaysia dari Judi, Partai Islam Minta Bukti

7 Desember 2022

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah (kiri) dan PM Malaysia Anwar Ibrahim berpose setelah upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia pada 24 November 2022. Mohd Rasfan/Pool via REUTERS
Anwar Ibrahim Tuding Dana Kampanye Malaysia dari Judi, Partai Islam Minta Bukti

Anwar Ibrahim kembali bersikutan dengan kelompok oposisi Partai Islam Malaysia (PAS). Kali ini ia menyebut soal dana kampanye dari hasil judi.


Raja Malaysia Berpesan kepada Anwar Ibrahim: Jadilah Seperti Padi

24 November 2022

Anwar Ibrahim. REUTERS/Hasnoor Hussain
Raja Malaysia Berpesan kepada Anwar Ibrahim: Jadilah Seperti Padi

Anwar Ibrahim diangkat sebagai perdana menteri Malaysia yang baru. Raja Malaysia menyampaikan pesan tertulis kepada Anwar Ibrahim.


Profil Anwar Ibrahim: Pernah di Penjara 15 Tahun, Kini Jadi PM Malaysia

24 November 2022

Anwar Ibrahim. REUTERS/Hasnoor Hussain
Profil Anwar Ibrahim: Pernah di Penjara 15 Tahun, Kini Jadi PM Malaysia

Raja Malaysia akhirnya mengangkat Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri. Ia akan dilantik sore ini.


Barisan Nasional Enggan Dukung Muhyiddin Yassin, Membelot ke Anwar Ibrahim?

24 November 2022

Anwar Ibrahim. REUTERS/Hasnoor Hussain
Barisan Nasional Enggan Dukung Muhyiddin Yassin, Membelot ke Anwar Ibrahim?

Koalisi petahana Malaysia, Barisan Nasional, memberikan indikasi untuk mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.


Anwar Ibrahim, Salah Satu Kandidat PM Malaysia 2022

23 November 2022

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim memberikan suara selama pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang, Malaysia 19 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Anwar Ibrahim, Salah Satu Kandidat PM Malaysia 2022

Di tahun ini, Anwar Ibrahim kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri dan bersaing dengan Muhyiddin Yassin.


PM Malaysia Masih Belum Jelas, Begini Politik Malaysia Pasca Pemilu

23 November 2022

Puluhan warga mengantri untuk memberikan suara dalam pemilihan umum di Permatang Pauh, Penang, Malaysia 19 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
PM Malaysia Masih Belum Jelas, Begini Politik Malaysia Pasca Pemilu

Karena hasil pemilu Malaysia berakhir gantung, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah mengatakan bahwa ia akan memilih PM Malaysia berikutnya.


Ketegangan Meningkat setelah Pemilu Malaysia, TikTok dalam Siaga Tinggi

23 November 2022

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menghadiri konferensi pers di luar Istana Nasional, di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Ketegangan Meningkat setelah Pemilu Malaysia, TikTok dalam Siaga Tinggi

TikTok mewaspadai konten provokatif yang melanggar pedoman menyusul ketegangan politik setelah pemilu Malaysia.


Polisi Tangkap Warga yang Kecewa Raja Malaysia Tak Kunjung Angkat Perdana Menteri

23 November 2022

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah melambai kepada awak media yang menunggu di luar Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS/Hasnoor Hussain
Polisi Tangkap Warga yang Kecewa Raja Malaysia Tak Kunjung Angkat Perdana Menteri

Polisi Selangor dilaporkan telah menangkap seorang pria yang tidak puas terhadap Raja Malaysia atas pemilihan perdana menteri baru.


Elite Politik Malaysia Keluar Masuk Istana Negara, Polisi Perketat Pengamanan

23 November 2022

Petugas polisi berjaga di luar Istana Negara, di tengah kunjungan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Elite Politik Malaysia Keluar Masuk Istana Negara, Polisi Perketat Pengamanan

Polisi meningkatkan kontrol keamanan di sekitar gerbang 2 Istana Negara menyusul kegiatan politik di tengah ketidakpastian hasil pemilu Malaysia.