Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahar Politik Picu Kecurangan, 5 Provinsi Ini Paling Rawan

Reporter

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Ilustrasi politik uang. shutterstock.com
Ilustrasi politik uang. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis kajian tentang mahar politik yang berpotensi korupsi dalam Pilkada 2018. Kecurangan paling rawan terjadi di 5 provinsi, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Riau, karena kasus korupsi yang berulang di sana. 

Peneliti ICW, Almas Sjafrina, mengatakan Sumatera Utara paling rawan lantaran dua gubernurnya berturut-turut ditangkap karena perkara korupsi. Selama 2010 hingga Juni 2017, penegak hukum menangani 237 kasus korupsi di provinsi itu –terbanyak dibanding di daerah lain. “Ada potensi kasus berulang karena daerah strategis, anggaran besar, dan jumlah pemilih yang masif,” kata dia kepada Tempo, Selasa, 16 Januari 2019.

Baca: Panwaslu Kota Cirebon Usut Mahar Politik oleh PKS

Di Riau, 3 gubernur yang menjabat sejak 1998 pun dibui karena mencuri uang daerah. Sebanyak 153 kasus korupsi ditangani di sana selama 2010 hingga Juni 2017 dengan kerugian negara sebesar Rp 3,85 triliun dan nilai suap Rp 41 miliar. Dalam pilkada 2018, Riau mengadakan pemilihan gubernur, pemilihan bupati di Indragiri Hilir, dan pemilihan wali kota di Tanjungpinang.

ICW pun membeberkan kembali fakta dalam sidang tindak pidana korupsi ihwal kepala daerah yang menggangsir anggaran, menerima suap, dan menjual jabatan untuk modal maju dalam pemilihan berikutnya. Di Jawa Tengah, Wali Kota Tegal Siti Masitha menerima suap Rp 8,89 miliar untuk penempatan jabatan dan pemenangan proyek pemerintah daerah. Dia akan menggunakan uang itu untuk pilkada 2018, tapi diciduk KPK sebelum sempat mencalonkan diri.

Begitu pula Bupati Klaten Sri Hartini, yang menjual berbagai jabatan kepala dinas. Dengan cara itu, Sri diduga memperoleh Rp 12,8 miliar untuk modal pilkada. Kini, dia divonis 11 tahun penjara. Jawa Tengah akan menyelenggarakan pemilihan gubernur, enam pemilihan bupati, dan satu pemilihan wali kota di Tegal pada Juni mendatang. Di Jawa Timur, ada potensi penyalahgunaan dana desa untuk modal pemilihan karena ada tiga kepala desa yang menjadi calon wakil bupati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: PKS: Mahar Politik Hasil dari Sistem Demokrasi

Modal diperlukan dalam pemilihan tidak hanya untuk mendanai kampanye, tapi juga untuk memenuhi permintaan setoran awal alias mahar partai politik. Patut diduga, kata Almas, setoran itu juga akan digunakan partai politik untuk mendanai pencalonan dalam pemilihan presiden 2019 karena tahap pemilihan yang berimpitan. "Partai memanfaatkan pilkada untuk mencari modal pilpres, karena tidak ada waktu lagi untuk menghimpun dana,” tuturnya.

Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, mengatakan partainya memang meminta calon kepala daerah berbagi biaya pemenangan. Namun biaya kampanye amat besar, sehingga sulit bagi partai jika ingin menjadikan kontribusi itu modal untuk maju dalam pemilihan presiden. “Tapi, sepanjang dalam definisi cost politik, boleh saja kontribusi pilkada digunakan untuk pilpres,” katanya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Yorris Raweyai, mengatakan mahar politik dalam pilkada hampir tidak mungkin menjadi modal untuk pilpres. Sebab, dia melanjutkan, biaya kampanye calon kepala daerah amat besar. “Itu saja sudah ditanggung bersama-sama dengan partai,” katanya. Belum lagi bila ada oknum anggota partai yang mengantongi setoran kepala daerah untuk pribadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.


Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Petugas gabungan TNI dan Polri mencopot poster alat peraga kampanye (APK) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad dinihari, 6 Desember 2020. ANTARA/Bayu Pratama S
Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.


NasDem Usung Politik Tanpa Mahar, Surya Paloh: Bisa untuk Pilih Pemimpin Terbaik

11 Mei 2023

Simpatisan Partai NasDem memakai atribut saat pendafraran bakal calon anggota legislatif DPR RI di depan Kantor KPU, di Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023. Partai NasDem mendaftarkan 580 bakal calon anggota legislatif (caleg) untuk DPR RI dari 84 daerah pemilihan untuk mengikuti Pemilu 2024 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
NasDem Usung Politik Tanpa Mahar, Surya Paloh: Bisa untuk Pilih Pemimpin Terbaik

NasDem mengungkap soal politik tanpa mahar yang telah diusung partai itu sejak lama. Kini idealisme itu tetap digunakan untuk Pemilu 2024.


Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Warga memasukkan kertas suara di TPS Lapangan PTPN Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan dalam kegiatan simulasi pemungutan suara dengan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada pemilihan serentak 2020, 12 September 2020. KPU RI menggelar simulasi pemungutan suara dengan memastikan efektivitas penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dilengkapi yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang. Tempo/Nurdiansah
Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.


Polri Tangani 50 Kasus Dugaan Tindak Pidana Pilkada 2020

1 November 2020

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono saat memberikan keterangan pers terkait gelar perkara kebakaran gedung Kejagung di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020. Bareskrim Polri telah melakukan gelar perkara di tahap penyidikan kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung untuk mensinkronkan fakta yang diperoleh terkait insiden kebakaran. Dari hasil pemeriksaan, dugaan penyebab sementara kebakaran terjadi lantaran nyala api terbuka. Hasil itu didapatkan dari olah tempat kejadian perkara sebanyak enam kali. TEMPO/M Taufan Rengganis
Polri Tangani 50 Kasus Dugaan Tindak Pidana Pilkada 2020

Awi Setiyono mengatakan perkara yang paling banyak diproses adalah dugaan menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon Pilkada 2020


PDIP Klaim Tak Ada Mahar Politik dalam Pencalonan Pilkada 2020

11 Januari 2020

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Presiden Joko Widodo dalam Rakernas I PDIP di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
PDIP Klaim Tak Ada Mahar Politik dalam Pencalonan Pilkada 2020

Hanya saja, Arif melanjutkan, dalam prosesnya tentu ada dana yang harus dikeluarkan untuk pemenangan calon yang diusung PDIP.


Suharso Klaim PPP Tak Mau Terapkan Mahar Politik di Pilkada 2020

5 Januari 2020

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa memberikan sambutan pada pembukaan Mukernas III Dewan Pimpinan Pusat PPP di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu 20 Maret 2019. Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) menyepakati Suharso Monoarfa menjadi pelaksana tugas atau Plt Ketua Umum PPP. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Suharso Klaim PPP Tak Mau Terapkan Mahar Politik di Pilkada 2020

PPP ingin sekaligus mengukur kinerja partai dalam mengusung calon, apakah struktur PPP bisa bekerja efektif sampai jaringan di bawah.


Kata NasDem ke Tito Karnavian: Kami Tanpa Mahar, Semua Gratis

19 November 2019

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan saat pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat 8 November 2019. Kongres II Partai NasDem yang digelar 8-11 November itu mengusung tema Restorasi Untuk Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kata NasDem ke Tito Karnavian: Kami Tanpa Mahar, Semua Gratis

NasDem menyanggah pernyataan Tito Karnavian terkait ongkis politik yang mahal. Partai besutan Surya Paloh ini menuturkan tak membutuhkan uang mahar.


PSI Minta Bawaslu Buka Kembali Kasus Mahar Politik Sandiaga Uno

6 Februari 2019

Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno berbincang saat menjajal sepatu kulit di sentra industri sepatu Cibaduyut disela kegiatan kampanye di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 23 Januari 2019. Selain mengunjungi sentra industri sepatu Cibaduyut, Sandi juga akan bertemu dengan tokoh muslim se-Bandung Raya. TEMPO/Prima Mulia
PSI Minta Bawaslu Buka Kembali Kasus Mahar Politik Sandiaga Uno

PSI meminta Bawaslu membuka kembali kasus mahar politik Sandiaga Uno. Mereka mendasarkan permintaan itu atas putusan DKPP.


Romi PPP Berkisah Soal Mahar yang Berujung Radikalisme

16 Oktober 2018

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy saat menghadiri halalbihalal bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, 4 Juli 2018. Tempo / Friski Riana
Romi PPP Berkisah Soal Mahar yang Berujung Radikalisme

Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Romahurmuziy bercerita soal mahar yang berujung pada radikalisme.