Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjara Khusus Bandar Narkoba dan Teroris, Begini Konsepnya

Reporter

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Ilustrasi narapidana/tahanan/penjara. REUTERS/Beawiharta
Ilustrasi narapidana/tahanan/penjara. REUTERS/Beawiharta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penjara khusus untuk narapidana bandar narkoba dan teroris segera dioperasikan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Direncanakan, pada Januari 2018, penjara atau lembaga pemasyarakatan khusus tersebut sudah diberlakukan. “Tahap awal, dua tempat akan dibuka di Nusakambangan,” kata pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Ma’mun, kepada Tempo, Jumat, 22 Desember 2017.

Ma’mun menjelaskan, dua penjara itu adalah Lapas Batu dan Pasir Putih. Lapas Batu akan menjadi penjara khusus bandar narkoba. Sedangkan Lapas Pasir Putih digunakan untuk narapidana terorisme. Setiap sel dalam dua lapas tersebut hanya akan diisi seorang narapidana. Walhasil, kapasitas Lapas Batu dirancang hanya untuk 124 orang, sementara Lapas Pasir Putih dihuni 90 orang.

Baca: Kemenkumham Bangun 4 Penjara Khusus Bandar Narkoba

Menurut Ma’mun, perlakuan pengamanan penjara ini akan diatur secara khusus, dari prosedur operasional standar kunjungan sampai kelengkapan alat petugas lapas. Personel lapas juga akan diseleksi secara khusus. “Saat ini, ada sekitar 300 petugas yang direncanakan bertugas di dua penjara tersebut,” ujarnya.

Pembentukan penjara khusus bagi narapidana berisiko tinggi dirancang Kementerian Hukum dan HAM sejak tahun lalu. Rencana ini bertujuan agar gembong narkoba dan terorisme tidak melanjutkan kegiatan mereka. Selain Lapas Batu dan Pasir Putih, tiga penjara lain akan berstatus sama, yakni Lapas Gunung Sindur (Jawa Barat), Langkat (Sumatera Utara), dan Kasongan (Kalimantan Tengah).

Penangkapan narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) setahun terakhir menunjukkan peredaran barang haram tersebut, termasuk yang diimpor secara ilegal, banyak dikendalikan terpidana. Praktik itu ditengarai juga melibatkan petugas lapas. Data Kementerian menunjukkan sedikitnya 11 orang dipecat, 57 orang diberi sanksi sedang, dan 73 orang sanksi ringan karena terbukti membantu para gembong melanjutkan bisnisnya dari dalam bui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Penjara Khusus Bandar Narkoba ala Kepala BNN Budi Waseso

Adapun Kepolisian RI dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga teror yang terjadi dua tahun terakhir dilakukan sejumlah orang yang kerap mengunjungi pemimpin kelompok teroris mereka di tahanan. Para pelaku teror bom Thamrin dan Kampung Melayu, misalnya, teridentifikasi beberapa kali berkunjung ke Lapas Nusakambangan untuk bertemu dengan Aman Abdurrahman, terpidana terorisme pelatihan militer di Jalin Jantho, Aceh.

Aman, yang juga pendiri kelompok teror Jamaah Ansharud Daulah, kini ditahan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, sejak mendapat remisi bebas pada 17 Agustus lalu.

Juru bicara BNPT, Irfan Idris, menyambut baik rencana pengaktifan penjara khusus ini. Menurut dia, para narapidana terorisme dari Lapas Khusus Sentul, Bogor, nantinya dipindahkan ke Lapas Pasir Putih. “Mungkin disatukan semua di Pasir Putih,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso juga kerap menyatakan perlu penjara khusus untuk memutus jaringan bandar narkoba. “Kalau bisa di pulau terpencil. Jaringan akan putus, termasuk komunikasi dan transportasi,” tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

7 jam lalu

Chandrika Chika. Foto: Instagram.
Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

Empat hari sebelum ditangkap, Chandrika Chika mengunggah foto dirinya yang mengekspos sebagian punggungnya yang menggelap karena berjemur.


Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

7 jam lalu

Polres Metro Jakarta Selatan tangkap selebgram dan atlet e-sports pada Senin, 22 April 2024 karena gunakan liquid ganja. Selasa, 23 April 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

12 jam lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

16 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

18 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

Poengky menduga atasan dari empat polisi pesta narkoba tersebut tidak menjalankan pengawasan melekat (waskat) sesuai Peraturan Kapolri.


Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

19 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

Satu anggota Polres Metro Jakarta Timur yang ikut ditangkap bersama empat polisi dari Polda Metro Jaya karena pesta narkoba di Depok dilepas.


Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

1 hari lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

Kompolnas akan meminta klarifikasi dari Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan tentang dugaan keterlibatan anggota polri dalam kasus narkoba.


Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

Satu personel yang ditangkap dalam penggerebekan polisi pesta narkoba di Depok sudah dilepas dan kembali bertugas.


Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

Ketua RW kaget ada penangkapan warganya yang kedapatan pesta narkoba, apalagi anak tokoh masyarakat di wilayahnya.


5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

1 hari lalu

Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat jaringan narkoba Fredy Pratama. AKP Andri Gustami melancarkan pengiriman narkoba jaringan Fredy Pratama saat melewati Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten. Dok. Istimewa
5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami