Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Penolakan Nahdlatul Ulama Turun ke Jalan Bela Palestina

image-gnews
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama tokoh lintas agama di Kantor PBNU, Jakarta, 15 Desember 2017. PBNU bersama tokoh lintas agama menyepakati sejumlah poin kemanusiaan sebagai sikap solidaritas lintas agama untuk kedaulatan Palestina dan perdamaian dunia. Magang-TEMPO/ Naufal Dwihimawan
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama tokoh lintas agama di Kantor PBNU, Jakarta, 15 Desember 2017. PBNU bersama tokoh lintas agama menyepakati sejumlah poin kemanusiaan sebagai sikap solidaritas lintas agama untuk kedaulatan Palestina dan perdamaian dunia. Magang-TEMPO/ Naufal Dwihimawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) tak mau cawe-cawe dalam aksi bela Palestina yang bakal digelar di Monumen Nasional, Ahad besok. Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj mengatakan pembelaan NU terhadap Palestina akan ditunjukkan dengan cara memperkuat diplomasi untuk menggalang dukungan terhadap negara jajahan Israel itu.

“Menyelesaikan masalah bukan hanya dengan aksi,” ujar Said di Jakarta, Jumat 16 Desember 2017.

Said tak melarang ada anggota NU yang ikut terjun ke lapangan. Tapi dia mengimbau agar mereka yang ikut dalam aksi solidaritas itu tak membawa atribut NU. Sebab, kata dia, sikap NU tegas akan membela Palestina melalui jalur diplomasi kepada pemuka agama lain.

Absennya Nahdlatul Ulama dari aksi turun ke jalan ini juga diikuti oleh organisasi Katolik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). “Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, pendekatan kami tidak turun ke jalan,” kata Ketua Umum KWI, Ignatius Suharyo.

Adapun Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, juga menganjurkan anggotanya untuk tidak ikut demo yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. Ia mengatakan agar anggota ICMI memilih cara lain untuk menyuarakan penolakan klaim Presiden Trump tersebut. "Eskpresikan saja kekecewaan, tapi kita tak boleh salah," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: MUI Kaget Ketua ICMI Sarankan Tak Ikut Aksi Bela Palestina

Kemarin, sekelompok orang menggelar demonstrasi mendukung Palestina. Kelompok yang menamakan diri sebagai Aliansi Umat Islam Bersatu itu berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Mereka mengutuk pernyataan Presiden Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin memprediksi unjuk rasa bela Palestina Ahad besok bakal diikuti jutaan masyarakat. Seluruh organisasi masyarakat Islam dan tokoh lintas agama juga dikabarkan ikut serta. Menurut dia, massa akan menuntut Trump mencabut keputusan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. “Jika Trump tidak mendengarkan tuntutan aksi ini, kami akan menggalang petisi dan mengajak seluruh dunia memboikot produk-produk Amerika,” katanya.

ADAM PRIREZA | DEWI NURITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

31 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

5 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

6 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

19 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

21 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

3 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

3 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.