Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokumen Rahasia AS Ungkap Ansor di Kumparan Sejarah 1965

Reporter

image-gnews
Seorang personel TNI AD memberikan penjelasan kepada warga mengunjungi Museum A.H Nasution di Jakarta, 30 September 2017. Warga Museum A.H Nasution bertepatan dengan peringatan 52 tahun peristiwa Gerakan 30 September 1965. ANTARA FOTO
Seorang personel TNI AD memberikan penjelasan kepada warga mengunjungi Museum A.H Nasution di Jakarta, 30 September 2017. Warga Museum A.H Nasution bertepatan dengan peringatan 52 tahun peristiwa Gerakan 30 September 1965. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokumen rahasia AS tertanggal 24 November yang dikirim Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya menyebut adanya keterlibatan Ansor dibalik sejarah 1965. Surat ditujukan kepada Departemen Luar Negeri itu menjelaskan situasi keamanan yang makin mencekam. Pembantaian anggota PKI makin meluas di berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Madiun, Malang, dan Blitar.

Gerakan tersebut didukung oleh kalangan santri yang tergabung dalam sayap organisasi Nahdlatul Ulama, Ansor. Laporan yang diterima dari sebuah sumber di Kediri menyebutkan adanya temuan 25 mayat yang mengambang di sungai. Di Mojokerto, temuan mayat juga ditemukan di aliran sungai sebanyak 29 orang. Jumlah korban yagn cukup besar diketahui terjadi di Tulungagung yang mencapai 15 ribu jiwa.

Baca: Ini Fakta Baru Soal Sejarah 1965 yang Diungkap Dokumen Rahasia AS

Banyak masyarakat yang takut pulang ke rumah mereka masing-masing karena aksi pembantaian tersebut. Para pekerja jawatan kereta api juga memilih mogok kerja yang berakibat pada penutupan operasi lima stasiun kereta. Mereka yang menjadi korban merupakan anggota Serikat Buruh Kereta Api yang menginduk kepada Sentral Organisasi Buruh Indonesia, organisasi buruh terbesar yang mendukung PKI.

Kelompok Ansor menggemakan perlawanan terhadap PKI kala itu lewat doktrin perang suci. Membunuh anggota PKI kala itu dianggap sebagai jihad yang memiliki ganjaran pahala besar, terlebih jika darah korban diusap ke wajah mereka. Pemberitaan di media massa milik NU, Obor Revolusi, terus menurunkan artikel yang menggelorakan perlawanan terhadap PKI yang disebut-sebut sebagai "pengadilan revolusi".

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil, mengaku belum bisa memastikan kebenaran informasi dalam dokumen itu. Menurut dia, tragedi 1965 mesti dipahami lewat situasi yang melatari kejadian saat itu. Ia membantah adanya instruksi NU untuk melakukan pembantaian. Keterlibatan Ansor saat itu adalah ketidaksengajaan. “Instruksi pembantaian berasal dari organisasi lain,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tabir gelap seputar tragedi 1965 perlahan terkuak setelah dua lembaga non-profit, National Security Archive dan National Declassification Center, berkolaborasi dengan lembaga negara National Archives and Records Administration untuk melansir dokumen kabel diplomatik. Dokumen yang dibuka ketiga lembaga tersebut merupakan catatan Kedutaan Besar Amerika sejak 1964-1968 yang selama ini dirahasiakan.

Baca: Dokumen Rahasia AS Soal Sejarah 1965 Diungkap ke Publik

Sebanyak 39 dokumen dengan lebih dari 30 ribu halaman itu mengungkapkan kondisi seputar pembataian simpatisan PKI. Rencana membunuh Soekarno dan membunuh Omar Dani, yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Udara Indonesia. Sebagian informasi di antaranya dirangkum berdasarkan penuturan sejumlah tokoh seperti Adnan Buyung Nasution saat menjabat staf ahli Jaksa Agung.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menilai seluruh dokumen tersebut tak serta-merta bisa dijadikan bukti untuk mendorong proses hukum. Menurut dia, pembuktian adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia di seputar sejarah 1965 bukanlah perkara mudah jika mempertimbangkan situasi masyarakat saat itu. “Karena itu kami meyepakati penyelesaian non-yudisial,” katanya.

HARMANI | AMIRULLAH | RIKY FERDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

49 hari lalu

Jack Douglas Teixeira. Social Media Website/via Reuters
Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

Jack Teixeira, penyebar dokumen rahasia militer AS tentang perang Ukraina, dihukum 16 tahun 8 bulan penjara.


Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

8 Januari 2024

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

Anies Baswedan singgung Prabowo soal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto pernah dibobol hacker pada 2023.


Biden Diinterogasi dalam Penyelidikan Dokumen Rahasia di Rumahnya

10 Oktober 2023

Petugas keamanan swasta menjaga  rumah pantai milik Presiden AS Joe Biden, setelah agen FBI melakukan penggeledahan terencana di Pantai Rehoboth, Delaware, AS, 1 Februari 2023. REUTERS/Mark Makela
Biden Diinterogasi dalam Penyelidikan Dokumen Rahasia di Rumahnya

Presiden Amerika Serikat Joe Biden diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan atas penanganannya terhadap dokumen rahasia


Trump Bantah Tudingan Membocorkan Rahasia Kapal Selam Nuklir AS ke Pengusaha Australia

7 Oktober 2023

Miliarder Australia Anthony Pratt (kiri), mantan Presiden AS Donald Trump dan mantan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. FOTO/X
Trump Bantah Tudingan Membocorkan Rahasia Kapal Selam Nuklir AS ke Pengusaha Australia

Mantan presiden AS Donald Trump membantah laporan bahwa ia telah berbagi rahasia kapal selam nuklir Amerika dengan seorang pengusaha Australia.


Utusan Amerika Serikat untuk Iran Diskors, Diselidiki Atas Penyalahgunaan Informasi Rahasia

30 Juni 2023

Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley dan Barry Rosen, berkampanye untuk pembebasan sandera yang dipenjara oleh Iran, duduk di meja selama wawancara dengan Reuters di Wina, Austria, 23 Januari 2022. REUTERS/Francois Murphy
Utusan Amerika Serikat untuk Iran Diskors, Diselidiki Atas Penyalahgunaan Informasi Rahasia

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Iran, Rob Malley, tengah diskors dan izin keamanannya ditangguhkan.


Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia Ajukan Tak Bersalah untuk Semua Tuduhan

22 Juni 2023

Agen FBI menangkap Jack Teixeira, seorang pegawai Garda Nasional Angkatan Udara AS, setelah kebocoran dokumen rahasia AS secara online di North Dighton, Massachusetts, AS, 13 April , 2023. , Jack Teixeira, ditangkap atas kebocoran dokumen rahasia Pentagon. WCVB-TV via ABC via REUTERS.
Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia Ajukan Tak Bersalah untuk Semua Tuduhan

Jack Teixeira didakwa atas pengungkapan dokumen rahasia AS terkait perang Ukraina dan banyak masalah sensitif lainnya.


Trump Dinilai Tak Punya Kuasa Deklasifikasi Dokumen Senjata Nuklir AS

19 Juni 2023

Mantan Presiden A.S. Donald Trump tiba di Bandara Internasional Miami saat dia akan hadir di pengadilan federal atas tuduhan dokumen rahasia, di Miami, Florida, A.S., 12 Juni 2023. REUTERS/Marco Bello
Trump Dinilai Tak Punya Kuasa Deklasifikasi Dokumen Senjata Nuklir AS

Pakar keamanan menilai Donald Trump tidak memiliki otoritas hukum untuk mendeklasifikasi dokumen terkait senjata nuklir Amerika Serikat, bahkan ketika dia menjadi presiden.


Daniel Ellsberg, Pembocor Pertama Dokumen Rahasia AS, Mangkat pada Usia 92 Tahun

17 Juni 2023

Daniel Ellsberg. REUTERS/Jonathan Ernst
Daniel Ellsberg, Pembocor Pertama Dokumen Rahasia AS, Mangkat pada Usia 92 Tahun

Daniel Ellsberg, analis militer AS yang berubah pikiran tentang Perang Vietnam, membuatnya membocorkan dokumen rahasia "Makalah Pentagon".


Dewan Juri AS Dakwa Tersangka Kebocoran Dokumen Rahasia Pentagon, Terancam 60 Tahun Penjara

16 Juni 2023

Jack Douglas Teixeira (Facebook)
Dewan Juri AS Dakwa Tersangka Kebocoran Dokumen Rahasia Pentagon, Terancam 60 Tahun Penjara

Dewan juri federal telah mendakwa Jack Douglas Teixeira, pengawal Nasional Udara Amerika Serikat, yang dituduh membocorkan dokumen rahasia Pentagon


Sebut 37 Dakwaan untuknya Tepat, Trump Olok-olok Bekas Jaksa Agung Pilihannya

12 Juni 2023

Donald Trump dan William Barr dalam sebuah acara  di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Mei 2019. REUTERS/Carlos Barria/Files
Sebut 37 Dakwaan untuknya Tepat, Trump Olok-olok Bekas Jaksa Agung Pilihannya

Trump menanggapi komentar mantan Jaksa Agung Barr dengan kritik dan penghinaan, serta menggambarkannya sebagai jaksa "malas" dan "lemah".