Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panda Nababan Bantah Pengakuan Agus Condro

Reporter

Editor

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, JakartaPolitikus dari Fraksi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia, Panda Nababan, menyangkal pengakuan rekan satu partainya, Agus Condro Prayitno, saat melakukan konsultasi dengan Komisi Pemberatasan Korupsi. Menurut Agus, dalam  pertemuan Fraksi PDI Perjuangan  dengan Miranda Swaray Goeltom dipimpin oleh Panda Nababan.

Pertemuan itu berlangsung beberapa hari sebelum pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia digelar  DPR pada 2004 lalu. Saat itu, beber Agus,  pertemuan  di Hotel Dharmawangsa dan dihadiri 10 sampai 11 orang anggota Fraksi PDI Perjuangan.  "Rapat dipimpin Bang Panda," ujar Agus.

"Itu tidak benar, semuanya rekayasa," kata Panda. Pada 2004, menurut mantan Pemimpin Redaksi Majalah Forum  itu,  dirinya belum bergabung dalam Komisi Keuangan DPR. Ia juga tidak punya berkepentingan terhadap pemilihan Miranda. Panda  membantah dikatakan menerima uang dari Miranda.

"Dia (Agus Condro)  sutradaranya, dia yang menentukan siapa menerima siapa tidak. Sudahlah suka-suka dia, capek kalau diladenin," ujarnya lagi sambil tertawa.

Panda mengisahkan, Agus Condro bukan teman yang setia. Teman dekatnya, Bambang Bintoro yang menjadi Bupati Batang, Jawa Tengah juga pernah dikhianati oleh Agus. "Bambang bercerita kepada saya kalau dia tidak mau dieksploitasi oleh Agus lagi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus terpilih menjadi anggota legislatif di daerah pemilihan yang dipimpin oleh Bambang saat ini. Karena Bambang yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Batang PDI Perjuangan ini menghindar, Agus berinisiatif melaporkan Bambang ke kepolisian dengan tuduhan korupsi. "Ketika diperiksa tidak terbukti," kata Panda.

Panda tidak merinci kasus apa saja yang membelit Bambang. "Teman dekat saja dibegitukan, apalagi hanya teman satu fraksi," ujarnya.  Menurut Agus Condro, yang menerima duit Rp 500 juta dari Miranda setelah terpilih jadi pejabat tinggi di Bank Indonesia bukan cuma dirinya. Beberapa teman sefraksinya juga kebagian.

 Reh Atemalem Susanti
 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Agus Condro Beri Keterangan Tambahan ke KPK

22 September 2008

Agus Condro Beri Keterangan Tambahan ke KPK

Agus Condro Prayitno akan berkunjung ke Komisi Pemberantasan Korupsi sekitar pukul 10 siang ini.


Ruki Ingatkan KPK Tak Ragu Tetapkan Aulia Pohan Tersangka

27 Agustus 2008

Ruki Ingatkan KPK Tak Ragu Tetapkan Aulia Pohan Tersangka

Saat ini KPK masih mengumpulkan bukti keterlibatan orang-orang yang diduga ikut menikmati aliran dana Bank Indonesia


Hari Ini Amien Rais Jelaskan Soal Tawaran Suap Miranda

25 Agustus 2008

Hari Ini Amien Rais Jelaskan Soal Tawaran Suap Miranda

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Amien Rais, hari ini akan menjelaskan kepada pers soal tawaran suap Abdul Hakam Naja dari utusan Miranda S. Goeltom.


Dituding Bagi-bagi Duit, Miranda Tak Bicara

25 Agustus 2008

Dituding Bagi-bagi Duit, Miranda Tak Bicara

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom tak mau menanggapi pernyataan Hakam Naja, anggota DPR dari Fraksi Bintang Reformasi yang mengaku pernah didatangi utusan Miranda dan diiming-imingi uang Rp 500 juta.


Pulang dari India, Baharuddin Jelaskan Tuduhan Memeras

22 Agustus 2008

Pulang dari India, Baharuddin Jelaskan Tuduhan Memeras

Pemerasan terkait bagi-bagi duit dari bank sentral senilai Rp 31.5 miliar.


Miranda Mengaku Tak Kenal Agus Condro

22 Agustus 2008

Miranda Mengaku Tak Kenal Agus Condro

Pemberian uang itu diduga berhubungan dengan pemilihan Deputi Gubernur Senior BI pada 2004.