Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Aku Menjadi Ala Dahlan Iskan

Reporter

Editor

image-gnews
Dahlan Iskan.  REUTERS/Supri
Dahlan Iskan. REUTERS/Supri
Iklan

TEMPO.CO, Sragen - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan punya cara unik untuk belajar tentang kehidupan seorang petani. Mirip konsep acara Jika Aku Menjadi di sebuah stasiun televisi swasta, Dahlan menyempatkan menginap di rumah seorang buruh tani di Dusun Karang Rejo, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen.

Jika Aku Menjadi adalah program yang menampilkan kehidupan kalangan kelas bawah seperti pemulung, nelayan, buruh panggul pasar, petani dan lain-lain. Dalam acara ini, seorang selebritas yang menjadi tamu akan tinggal bersama masyarakat kelas bawah.

Baca Juga:

Hal itu pula yang dilakukan Dahlan saat melakukan kunjungan kerja ke Sragen. Tiba di Sragen pada Kamis, 15 Maret 2012, pukul 22.45 WIB, Dahlan langsung meminta diinapkan di rumah salah seorang warga. Akhirnya, dia diinapkan di rumah Marto Paimin, seorang buruh tani di Dusun Karang Rejo.

“Rumahnya jelek. Sudah reyot,” ujar Camat Ngrampal Rina Wijaya kepada Tempo, Jumat, 16 Maret 2012. Dia turut menyambut Dahlan dan menemani hingga tiba waktu Dahlan beristirahat. “Kami pulang ketika Pak Dahlan mengatakan harus segera tidur,” katanya.

Selama di rumah Marto, Dahlan sempat berdialog soal kehidupan tuan rumah. Dahlan juga menyempatkan melihat kandang sapi dan mengambil telur ayam.

Baca Juga:

Pada Jumat pagi, 16 Maret 2012, Rina menemani Dahlan olahraga jalan cepat. Pukul 06.15, Dahlan sudah bersiap untuk jalan cepat. Selesai jalan cepat, mantan Direktur Utama PLN ini menyempatkan membantu menanam benih padi di sawah milik warga sekitar. “Sebenarnya sudah dilarang. Tapi Pak Dahlan tetap ngotot. Katanya tidak apa-apa karena dulunya dia buruh nandur (menanam),” ujar Rina.

Selesai menanam padi, Dahlan lantas sarapan dengan menu ala kadarnya. Hanya nasi putih dengan sayur daun pepaya. "Beliau bilang tidak apa-apa. Bahkan makannya nambah," tuturnya.

Dahlan sendiri saat pertemuan dengan petani GP3K, distributor, investor, dan penangkar benih di Sragen, Jawa Tengah, mengatakan dia sengaja menginap di rumah reyot Marto Paimin demi belajar tentang kehidupan seorang buruh tani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Meskipun hanya buruh tani, terbukti Mbah Marto paham manajemen,” katanya. Dia mengatakan saat harga beras turun seperti sekarang ini, Mbah Marto sengaja menyimpan padinya dan akan menjual saat harga naik.

Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Mbah Marto dikatakannya sudah menyisihkan enam karung besar beras untuk persediaan 3 bulan. Lalu untuk menambah penghasilan, dia memelihara sapi untuk dijual bakalannya dan memelihara ayam untuk dijual telurnya.

“Saya belajar banyak dari Mbah Marto. Semalam saya seperti sekolah,” ujar Dahlan. Dia memuji Mbah Marto sebagai petani yang utuh. Yaitu petani apa adanya dan tidak neko-neko. “Itu betul-betul menjadi contoh bagi petani lainnya,” katanya.

Mirip komentar-komentar artis yang selesai mengikuti acara Jika Aku Menjadi?

UKKY PRIMARTANTYO| TSE

Berita terkait
Yang Dilakukan Dahlan di Rumah Reyot Buruh Tani 
Dahlan Iskan Nginap di Rumah Reyot Buruh Tani
Serba-serbi Dahlan Iskan
Santap Soto Bareng, Dahlan Habis 2 Mangkok  

Trik Dahlan Iskan Atasi Kemacetan

Dahlan Iskan Kritik BUMN Boros

Dahlan Iskan: Wirausaha 5 Tahun = 50 SKS

Dahlan Bisa Capek Pakai Sepatu
Dahlan : Kalau Fee-nya Besar, Akan Saya Tagih

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada