Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Istana Dinilai 'Cuek' Soal Pelemahan KPK  

image-gnews
Susilo Bambang Yudhoyono. REUTERS/Shannon Stapleton
Susilo Bambang Yudhoyono. REUTERS/Shannon Stapleton
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi kembali terjadi. Ini bermula ketika lembaga antirasuah itu menetapkan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator pembuatan surat izin mengemudi.

Tak mau kecolongan, polisi ikut-ikutan ngotot mengusut kasus dugaan korupsi yang melibatkan salah satu jenderalnya. Di saat yang sama, Polri juga berniat menarik 20 penyidiknya yang bertugas di KPK. Cara inilah yang dianggap banyak pihak sebagai usaha untuk melemahkan KPK.

Ditambah lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seolah tak cepat tanggap atas perang dingin dua lembaga ini. Pengamat hukum pidana dari Universitas Indonesia, Yenti Ganarsih, mengatakan sikap abai itu terlihat dari diamnya Presiden atas sejumlah gempuran yang mendera KPK. “Dia ikut andil membiarkan semuanya kacau dan tak menentu,” kata Yenti kepada Tempo, Minggu 30 September 2012.

Tak hanya perlawanan dari polisi, gempuran Dewan Perwakilan Rakyat juga tak kalah garang. Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center, Arif Nur Alam, mengatakan upaya pelemahan KPK juga dilakukan DPR yaitu dengan menolak pembangunan gedung, memerintahkan Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit kinerja KPK, dan membonsai kewenangan KPK dalam revisi Undang-Undang KPK.

Diantaranya melalui beberapa poin antara lain pembentukan Dewan Pengawas KPK yang ditunjuk DPR, pengembalian fungsi penuntutan KPK ke Kejaksaan Agung, penyadapan harus dengan persetujuan pengadilan, dan pemberian kewenangan penghentian perkara melalui surat perintah penghentian penyidikan.

Anehnya, kata Arif, Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat diam saja melihat anggotanya di DPR mendukung pelemahan itu. “Dia seharusnya memerintahkan anggotanya memperkuat KPK.

Pengamat hukum dari Masyarakat Pengamat Peradilan Universitas Indonesia (Mappi), Choky Ramadhan, menilai sikap diam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam penanganan kasus suap simulator ujian SIM kontraproduktif terhadap pemberantasan korupsi.

“Sikap diam Istana wajib dicurigai, karena pada akhirnya menyebabkan sengketa penanganan kasus jadi berlarut-larut. Yang senang dan diuntungkan di sini kan koruptor,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mappi mencatat Presiden SBY sudah berulang kali bersikap tidak tegas dalam persoalan penegakan hukum yang melibatkan KPK. Selain kasus ini,, sebelumnya Presiden juga dianggap pernah abai dalam kasus “Cicak versus Buaya”.

Presiden, menurut Choky, sejak awal semestinya sudah mengambil peran dengan melarang Kepala Polri sebagai bawahannya, menyidik kasus simulator SIM. Namun karena kasus itu telanjur bergulir di Kepolisian, maka yang bisa dilakukan Presiden adalah menitahkan Jaksa Agung menolak berkas polisi.

Tak cuma itu, Presiden juga dianggap belum secara tegas menolak revisi Undang-Undang KPK yang dinilai berpotensi melemahkan kinerja lembaga tersebut.

Politikus Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin membantah semua pendapat itu. Menurut dia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak akan membiarkan pihak mana pun menyerang KPK. “Presiden sikapnya jelas tak akan membolehkan adanya pelemahan KPK,” kata Ketua DPP Bidang Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat ini.

Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Presiden terus mengikuti perkembangan yang terjadi di dalam negeri. Tapi Presiden belum akan memanggil Kepala Kepolisian. Istana pun masih menunggu proses pembahasan revisi Undang-Undang KPK. “Bagaimanapun, pembahasan itu bersama DPR. Nanti dielaborasi pembahasannya,” kata Julian.

ISMA SAVITRI | AYU PRIMA SANDI | IRA GUSLINA | ARYANI KRISTANTI | PRAMONO | MUNAWWAROH

Berita terkait:
KPK: Pelemahan KPK Memang Maunya Oknum di DPR
Pangkas Kewenangan KPK, DPR Dinilai Lucu
Demokrat Bantah Lemahkan KPK

Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

12 hari lalu

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo. ANTARA/Fanny Octavianus
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Dapat Remisi Lebaran, Begini Kasus Korupsi Simulator SIM Jenderal Polisi

Mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo mendapat remisi lebaran di Lapas Sukamiskin. Berikut kilas balik kasus korupsi pengadaan simulator SIM Rp 196 M


Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

25 hari lalu

Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati dan Jokowi. Instagram, dan ANTARA
Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.


Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Titiek Soeharto. TEMPO/Nickmatulhuda
Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.


Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.


Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?


Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.


Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

07-nas-SBY-Jokowi
Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.


Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.


Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr. Assaat gelar Datuk Mudo adalah seorang politisi dan pejuang kemerdekaan Indonesia. wikipedia.org
Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.


74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menunjukkan surat suara saat menggunakan hak suaranya dalam Pemilu serentak 2019, di salah satu TPS, di Singapura, Kamis, 14 April 2019. SBY berada di Singapura untuk mendampingi istrinya yang sedang dirawat. ANTARA/Anung
74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.