TEMPO.CO, Jakarta -Mata mayoritas warga DKI Jakarta pada Senin, 15 Oktober 2012 tertuju di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka menjadi saksi pelantikan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, sebagai pemimpin baru Ibukota untuk lima tahun mendatang.
Sekitar 6.000 pendukung Jokowi-Basuki tupah-ruah menyaksikan langsung jalannya pelantikan. Panitia prosesi pelantikan menggelar hiburan keroncong tugu dalam acara ramah tamah. Antusiasme warga diantisipasi Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, A.R. Yoyol, dengan pengawalan 3.500 polisi.
Keriuhan di Jakarta juga dirasakan warga Surakarta. Pedagang di kota asal Jokowi ini bahkan menggelar nonton bareng. Puluhan pedagang dan pengunjung pasar ramai-ramai menonton melalui siaran langsung stasiun televisi swasta.
Sambil menonton, mereka menikmati jenang sumsum yang dibagikan secara cuma-cuma oleh para pedagang di pasar itu. Dalam filosofi Jawa, jenang sumsum merupakan obat capek. "Jenang sumsum untuk mengembalikan stamina," kata ketua paguyuban pedagang Pasar Gede, Jumadi Alpardi, di sela acara.
Jumadi mengatakan selama ini pedagang pasar Gede sudah habis-habisan mendukung Jokowi agar menjadi gubernur Jakarta. Mulai mengadakan doa bersama, menonton hasil penghitungan cepat, sampai menggelar syukuran kemenangan Jokowi.
Euforia kemenangan dan pelantikan ini, tak membuat Jokowi-Ahok terlena. Dalam pertemuan dengan masyarakat usai pelantikan, Jokowi mengingatkan lagi sejumlah janji yang disampaikannya. "Untuk Jakarta lebih sehat dan pintar, saya harap masyarakat terus mengawal (janji)," ujarnya.
Masyarakat menyambut pidato singkat ini dengan gemuruh tepuk tangan. Panji merah putih yang dibawa para sukarelawan pun berkibas-kibas. "Hidup Jokowi!" ujar massa serentak ketika menyambut gubernur baru itu.
Harapan terhadap Jokowi, tak menyirnakan peran Fauzi Bowo dan Prijanto selama memimpin Jakarta lima tahun lalu. "Untuk Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2007-2012, Fauzi Bowo dan Prijanto, terima kasih sudah bekerja keras," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan dalam pembukaan pelantikan.
Ferrial menyebutkan, selama lima tahun belakangan ini, kinerja ekonomi di Jakarta mengalami tren yang positif. Indeks pembangunan manusia (IPM) Jakarta lima tahun terakhir mengalami kenaikan 78 persen di tahun lalu. "Ini jauh di atas rata-rata tingkat nasional," ujar dia.
Pada 30 Mei lalu, Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta menyatakan laporan keuangan pemerintah daerah wajar tanpa pengecualian. "Ini untuk pertama kalinya Jakarta mendapatkan predikat tersebut," dia menjelaskan.
Pujian kepada Foke juga mampir dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Untuk gelaran terakhir di masa kepemimpinannya, yakni Pemilihan Umum Kepala Daerah Jakarta, Foke dinilai berhasil. "Karena selama dua putaran Pemilukada, acara berlangsung aman, tertib, dan lancar," kata Gamawan
Walau kalah dari Jokowi dan Basuki, menurut Gamawan, sikap Foke dan Nara sangat elegan ketika mengetahui hasil pemilihan putaran kedua. Mereka langsung mengucapkan selamat ke Jokowi dan Basuki atas kemenangan yang diraih. "Sikap kenegarawanan seperti ini yang diteladani. Pak Jokowi dan Pak Basuki juga memuji keduanya," ujar dia.
SUTJI D | M. ANDI P | ANGGRITA D | AMANDRA M | RINI K | UKKY P | DIANING SARI
Berita Terkait
AJI Desak Jokowi Hapus Anggaran untuk Wartawan
100 Hari Pertama, Basuki Petakan Transportasi
Wawancara Jokowi: Kuncinya Redesain Tata Ruang
10 Ribu Orang Tonton Langsung Pelantikan Jokowi
Jokowi Lanjutkan Proyek Warisan Foke
Jokowi Gunakan Mobil Bekas Foke
Tim Relawan Jokowi-Basuki Akan Gelar Kirab Budaya
Panwaslu Maklumi Sikap Polisi Tak Lanjutkan Kasus
Pelantikan Jokowi-Ahok, Hindari Jalan Kebon Siri
Diminta Menyanyi, Jokowi Akhirnya Mau
Menteri Gamawan: Foke Elegan Sikapi Pilkada