TEMPO.CO, Jakarta -Menjelang akhir tahun, Jakarta kembali dihadapkan masalah banjir layaknya setiap kali datang musim hujan. Merujuk ke tahun sebelumnya, hampir bisa dipastikan Ibu Kota bakal kembali terendam banjir. Untuk mengantisipasinya, Gubernur DKI Joko Widodo bertolak ke Bandung, Rabu, 31 Oktober 2012.
Di Kota Belanja itu, Jokowi, sapan Joko Widodo, bakal bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Keduanya berencana menggelar rapat Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur (Jabodetabekjur) di Gedung Sate, Bandung.
“Satu agenda strategis yang akan dibahas dalam pertemuan adalah merumuskan solusi mengatasi banjir di Jakarta,” kata Jokowi di Balai Kota Jakarta. Pada pertemuan sebelumnya, Joko Widodo hanya diwakili. Waktu itu, para pemimpin daerah Jawa Barat mempertanyakan.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi, Tuwamin Mulyono, di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, puncak musim hujan di Jakarta bakal terjadi di Januari 2013. Sebelum bulan kesatu itu, kondisi cuaca masih dalam masa transisi.
"Di Januari nanti, warga perlu mengantisipasi angin kencang," kata Tuwamin.
Sebelum itu, masyarakat perlu berhati-hati akan datangnya hujan lebat yang terjadi secara sporadis. Turun mendadak, tak merata, dan tidak terjadi setiap hari. Pada saat titik puncak, Tuwamin memperkirakan hujan sangat lebat akan datang. Turunnya pun merata di hampir seluruh wilayah Jakarta.
Hingga November, kata Tuwamin, curah hujan di Jakarta masih akan terus meningkat. Dan pada puncaknya, curah hujan diperkirakan mencapai 300-500 milimeter per bulan. "Untuk masa transisi, curah hujan masih di bawah angka itu," ujarnya.
Untuk penurunan intensitas hujan Tuwamin memprediksi hal itu akan terjadi di Februari dan Maret 2013. Dengan ramalan itu, ia meminta Pemerintah DKI Jakarta bersiap menghadapi banjir.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Arfan Arkilie, ramalan BMKG itu tidak bisa menjadi pegangan masyarakat dan Pemerintah Jakarta. Meski puncak musim hujan masih terjadi di Januari 2013, ia minta semua orang harus bersiap sejak sekarang.
“Kita tidak bisa santai,” kata Arfan. “Karena kalau Depok hujan dan pintu air Katulampa di posisi Siaga 3, berarti banjir akan sampai di Jakarta sekitar sembilan jam.”
Pada saat ini ada 62 titik rawan banjir di Jakarta. Khususnya di daerah bantaran kali. Untuk mengurangi banjir, Pemerintah Provinsi DKI telah membersihkan 144 saluran, pengurangan genangan air di 110 lokasi, pembangunan 26 waduk retensi, dan pembersihan jalan di 10 titik.
SUTJI DECILYA | CORNILA DESYANA
Berita Terkait
Jokowi Sowan ke Gubernur Ahmad Heryawan Hari Ini
Jakarta Utara Siap Hadapi Banjir
Januari 2013 Bakal Jadi Puncak Curah Hujan