Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejamnya Blokade Ekonomi Israel di Gaza

image-gnews
Sejumlah alat berat perang milik Israel dan sejumlah personil tentara Israel saat sedang istirahat di dekat perbatasan jalur Gaza, Israel Selatan, (19/11). Israel terus melakukan gencatan senjata dengan Palestina. (AP Photo/Ariel Schalit)
Sejumlah alat berat perang milik Israel dan sejumlah personil tentara Israel saat sedang istirahat di dekat perbatasan jalur Gaza, Israel Selatan, (19/11). Israel terus melakukan gencatan senjata dengan Palestina. (AP Photo/Ariel Schalit)
Iklan

TEMPO.CO, Kota Gaza - Pemerintah Israel tak hanya menghancurkan infrastruktur dan sarana kehidupan utama masyarakat Gaza, tapi berusaha juga memutus mata pencaharian kota kecil itu dengan cara apa pun. Begitulah yang dialami Ahmed Soboh, 28 tahun, seorang nelayan kota Gaza.

Ia menarik hasaka, perahu kecil khas Palestina, ke tepi pantai di Jalur Gaza. Sebuah harpun, sejenis tombak berukuran kecil, sudah siap di samping perahu. Bercelana basket biru dengan kaus tanpa lengan, hari itu Soboh hendak berangkat menangkap ikan.

“Saya senang berada di laut,” kata Soboh, Selasa lalu. “Tapi laut bisa jadi berbahaya jika Anda tidak hati-hati. Terutama di waktu-waktu seperti ini.”

Sepekan terakhir, situasi di Jalur Gaza, Palestina, memang mencekam. Kontak senjata antara kelompok Hamas dan tentara Israel terus terjadi. Lebih dari 1.400 roket ditembakkan dari wilayah Gaza hanya dalam waktu satu pekan. Militer Israel pun membalas dengan serangan roket tak putus-putus.

Meski maut mengintai setiap saat, sekitar 1,6 juta warga Palestina di Gaza berusaha hidup seperti biasa. Soboh bercerita bagaimana warga di kamp pengungsi dekat pantai mencoba melupakan perang di depan mata. Saban hari, pedagang buah menjajakan buah delima dan jeruk, meski tepat di samping gerobaknya ada rongsokan mobil yang hancur akibat bom.

Soboh memilih menangkap ikan. Dulu, tak kurang dari 5.000 warga Gaza menggantungkan hidupnya pada laut. Kini, hanya tinggal ratusan nelayan di sana. Jumlahnya menyusut terus. Apalagi kini pemerintah Israel melarang nelayan Palestina melaut lebih dari 300 meter dari bibir pantai. Padahal biasanya mereka biasa menangkap ikan sampai 5 kilometer dari darat.

Hari itu, keberuntungan memihak Soboh. Melaut sebentar, ia sudah mendapat ikan buri seberat 8 kilogram. Dia langsung menjualnya dan mengantongi 200 shekels (Rp 482,5 ribu).

Itu bukan uang yang sedikit untuk warga Gaza. Apa yang terjadi jika Soboh melaut terlalu jauh? “Mereka (tentara) akan menembak Anda atau membawamu ke Ashdod (sebuah kota di wilayah Israel) sebagai tahanan,” katanya pelan. “Memang tidak normal, tapi inilah Gaza.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soboh dan nelayan Palestina lain bermimpi tak ada lagi yang mengawasi laut, tempat mereka mencari makan. Dia berdoa agar gencatan senjata terjadi dan blokade laut Gaza dicabut. “Kami bisa punya kapal yang lebih besar, dermaga yang lebih baik,” kata Soboh, berangan-angan.

Beberapa menit kemudian, sebuah dentuman terdengar. Di angkasa, sebuah roket memecah langit. Soboh masih terus bercerita soal mimpinya. Di tengah perang sekalipun, orang ternyata masih bisa punya mimpi.

Memasuki hari kedelapan kontak senjata Israel-Hamas kemarin, gempuran roket Israel kembali menewaskan setidaknya 26 warga sipil dan anak-anak di Jalur Gaza, Palestina. Seruan agar dilakukan gencatan senjata, pembicaraan damai, dan kecaman dunia internasional tak menyurutkan serangan Israel.

Otoritas Palestina mengatakan, hingga kemarin, tembakan roket serta rudal dari pesawat tempur dan kapal perang Israel telah meluluhlantakkan tak kurang dari 1.500 target. Lebih dari 140 orang tewas, termasuk puluhan warga sipil dan 31 anak-anak. Sebagai balasan, kelompok Hamas melepaskan 1.408 roket ke wilayah Israel yang menewaskan lima warga Israel.

Kabar gembira datang Kamis, 22 November dini hari, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya setuju solusi adanya gencatan senjata untuk mengakhiri pertumpahan darah di wilayah Gaza. Solusi itu ditawarkan Mesir usai pertemuan Menteri Luar Negeri Mohammed Kamel Amr dengan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton.

THE STAR | REUTERS | HAAREZT | AL-JAZEERA | AL MEZAN | RAJU FEBRIAN| DIANING SARI

Berita lain:
Pagi ini, Langit Gaza Bersih dari Rudal Israel

Israel - Hamas Setuju Gencatan Senjata di Gaza

Bentrok Israel-Palestina Meluas ke Hebron

Anak Ini Ketangkap Gunakan Kokain untuk Trick-or-treat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae. (Dok. Soompi)
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza


Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Selena Gomez. Foto: Instagram/@selenagomez
Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza


Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Personil darurat bekerja di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 27 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.


Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka menuju bagian selatan Jalur Gaza setelah seruan Israel agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam, di tengah konflik Israel-Palestina di Kota Gaza 13 Oktober 2023. REUTERS/Ahmed Zakot
Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.


Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Gadis Palestina Fulla Al-Laham, terluka dalam serangan Israel yang menewaskan 14 anggota keluarga, termasuk orang tuanya dan semua saudara kandungnya, terbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 14 Oktober. REUTERS/Mohammed Salem
Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.


Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Seorang pria membawa jenazah bayi kembar Palestina, Ossayd dan Mohammad Abu Hmaid, yang tewas bersama ibu dan tiga saudara perempuan mereka dalam serangan Israel, saat pemakaman mereka di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 8 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara


Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel berlari keluar rumah mereka, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 11 Oktober 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.


Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.


Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Pria Palestina menerbangkan balon bernitrogen dengan bahan yang mudah terbakar ke arah militer Israel, di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza tengah, Senin, 4 Juni 2018.  REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.


Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Petugas keamanan Otoritas Palestina berjaga di gerbang perbatasan Kerem Shalom, jalur utama pintu masuk logistik ke Gaza yang terletak di kota Rafah, 9 Juli 2018.[Times of Israel]
Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.