Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Akui Palestina

image-gnews
Seorang bocah Palestina dengan pakaian tradisional mengibarkan bendera Palestina dalam sebuah aksi di Tepi Barat Ramallah, Kamis (29/11). 193 anggota Majelis Umum PBB menyetujui sebuah resolusi pada hari Kamis untuk meningkatkan posisi Palestina menjadi negara pengamat non-anggota. REUTERS/Marko Djurica
Seorang bocah Palestina dengan pakaian tradisional mengibarkan bendera Palestina dalam sebuah aksi di Tepi Barat Ramallah, Kamis (29/11). 193 anggota Majelis Umum PBB menyetujui sebuah resolusi pada hari Kamis untuk meningkatkan posisi Palestina menjadi negara pengamat non-anggota. REUTERS/Marko Djurica
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya diplomasi Palestina puluhan tahun tak sia-sia. Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kamis, 29 November 2012, menjadi sejarah baru bagi negara di Timur Tengah yang berdiri pada 15 November 1988 itu.

PBB akhirnya mensahkan peningkatan status Palestina menjadi non-member observer state alias negara peninjau. Status tersebut memang bukan berarti Palestina lantas menjadi anggota penuh PBB, namun setidaknya PBB mengakui Palestina sebagai negara.

Keputusan penting ini muncul setelah Sidang Umum PBB menggelar pemungutan suara atas nasib Palestina. 193 negara anggota PBB memberi suara. 138 negara mendukung pemberian status baru bagi Palestina, 9 negara menentang dan 41 negara abstain.

Kanada, Israel, dan Amerika Serikat menentang rancangan pemberian status ini. Sedangkan pionir pendukung rancangan resolusi tersebut ada sekitar 70 negara. Antara lain Cina, Aljazair, Angola, Brazil, Kuba, Jordania, Kenya, Nigeria, Pakistan, Peru, Qatar, Senegal, Afrika Selatan, Tajikistan, Venezuela, dan Zimbabwe, termasuk Indonesia.

Palestina yang masih berstatus non-member observer entity memang pernah gagal melakukan bidding untuk menjadi anggota PBB secara penuh. Tak putus asa, Palestina melakukan bidding alternatif untuk mengubah statusnya menjadi non-member observer state. Kegagalan Palestina saat itu salah satunya karena keberadaan kelompok Hamas. Gara-gara kelompok militant ini, Palestina dicap oleh PBB sebagai ''bukan negara yang cinta damai''.

Status baru Palestina ini akan memberi kekuatan bagi negara tersebut untuk menantang Israel di forum hukum internasional atas tindakan mereka yang menduduki wilayah Tepi Barat. Termasuk juga penyelesaian pembangunan dan membantu memperkuat otoritas Palestina, setelah pelemahan karena perang antara kelompok Hamas melawan Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan sangat senang dengan keputusan tersebut. "Sidang Majelis Umum telah dipanggil untuk mengeluarkan sertifikat lahirnya negara Palestina," kata dia dalam pidatonya di ruang sidang. Abbas juga menekankan bahwa negaranya sangat mengecam rasialisme dan kolonialisme yang dilakukan Israel. Pernyataannya itu ditujukan bagi dua pihak, yaitu Israel dan kelompok Hamas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan Abbas itu langsung ditanggapi oleh Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Israel memang menentang perubahan status Palestina. Menurut Netanyahu, seluruh dunia telah menyaksikan pidato Abbas yang berisi dusta dan fitnah bagi pasukan pertahanan Israel juga penduduk Israel. "Seseorang yang menginginkan perdamaian seharusnya tidak berbicara seperti itu," kata dia.

Lain halnya dengan Indonesia. Sebagai negara sahabat yang sejak dulu mendukung status Palestina sebagai negara yang sah, Indonesia ikut senang. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pengakuan PBB ini sangat penting bagi Palestina. "Pengesahan Palestina menjadi non-member observer state di PBB memiliki simbol politik yang sangat penting dalam diplomasi," kata Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dalam keterangan tertulis, Jumat, 30 November 2012.

Marty mengatakan,dukungan Indonesia bukan hanya ketika pemungutan suara digelar, namun juga ikut memprakarsai resolusi perubahan status Palestina bersama negara-negara lain. Bahkan Indonesia juga menyampaikan agar aplikasi Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dapat segera terwujud. “Keanggotaan penuh Palestina di PBB sesuai dan konsisten dengan visi “two-State solution,” ujarnya.

NYTIMES | XINHUA | ANTARA | MUNAWWAROH | MUHAMAD RIZKI

Berita terpopuler lainnya:
VIDEO Penonton Malaysia Hina Indonesia

Angie: Nazar, Anda Orang Terjahat di Muka Bumi 

Palestina Ingin Seperti Indonesia

Kelebihan Sri Mulyani dari Dahlan Iskan dan Mahfud

Kata Orang Malaysia Soal Lagu Menghina Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Presiden AS Joe Biden bersiap untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS yang baru Lloyd Austin di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.


Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Palestina menarik duta besarnya dari Amerika Serikat, Husam Zomlot gara-gara keputusan kontroversial soal Yerusalem. AP
Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel


Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Anak-anak sekolah Palestina menghadiri sebuah pelajaran di dalam tenda setelah tentara Israel menyita kafilah yang digunakan sebagai ruang kelas sekolah, karena tidak adanya izin pembangunan yang dikeluarkan Israel, di desa Tepi Barat Jubbet Al Dhib, dekat Betlehem, 24 Agustus 2017. REUTERS
Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.


Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Warga Palestina turun ke jalan dalam demonstrasi menentang langkah-langkah keamanan baru Israel di pintu masuk kompleks masjid al-Aqsa, di Kota Gaza, 21 Juli 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.


Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Seorang wanita Palestina duduk diantara pakaian bekas dagangannya saat berada di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. AP/Khalil Hamra
Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.


Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Dua orang pemuda Palestina melakukan kolaborasi saat menunjukan keahlian parkour di pelabuhan Gaza, 11 Agustus 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.


Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dalam Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, 19 Oktober 2016. Foto: BAM Kemlu RI
Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.


Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat membuka acara Halaqoh Ulama Rakyat PKB di Hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta, 28 November 2016. Tempo/Fajar Pebrianto
Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.


Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Ketua MUI Din Syamsuddin bersama dua Wakil Ketua Nazarrudin Umar (kanan) dan Didin Hafiduddin (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.


Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Sayap militer Hamas ambil bagian dalam sebuah pertunjukan militer untuk memprotes alat detektor keamanan yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 20 Juli 2017. Pemasangan metal detector tersebut telah menimbulkan kemarahan warga Palestina. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.