TEMPO.CO, Jakarta -Jumat pertama di Januari 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengawali kegiatan yang berbeda. Sejak pukul 06.00 WIB, SBY sudah meminta seluruh pewarta kepresiden berkumpul di Istana Negara. Hari ini, Ia tidak menyebutkan kemana tujuan Presiden. Biasanya pewarta sudah diberitahu terlebih dahulu kegiatan SBY semacam itu oleh protokoler.
"Saya juga belum tahu. Ikut saja. Setelah sampai juga segera kita ketahui," kata Julian Aldrin Pasha, juru bicara kepresidenan, saat ditemui di Ballroom Hotel Sultan, Jumat, 4 Januari 2012.
Dalam rombongan pagi tersebut, hadir sejumlah menteri. Di antaranya Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Syariefuddin Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Turut mendampingi Ibu Negara Kristiani Herawati Yudhoyono, juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Informasi Heru Lelono, Staf Khusus Presiden bidang Otonomi Daerah Velix Wanggai, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, Staf Khusus Presiden bidang Publikasi Ahmad Yani Basuki, dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa.
Selama perjalanan, semuanya masih bertanya-tanya, mau dibawa kemana rombongan ini. Mereka sempat mengarah ke Bandar Udara Soekarno-Hatta, tetapi langsung menuju keluar ke akses menuju Selapanjang, Kota Tangerang. Namun, dengan tidak disterilisasi, SBY bisa melihat langsung aktivitas masyarakat pagi ini.
Di sepanjang kali depan Selapanjang dan Neglasari, daerah Teluk Naga, puluhan warga melakukan aktivitas mandi, mencuci, buang air, hingga memancing di sepanjang kali. Para warga terlihat kebingungan melihat rombongan, tetapi tetap melanjutkan aktivitas mereka tanpa menyadari siapa yang sedang lewat.
Ternyata tujuan utama terungkap pula, Tempat Pelelangan Ikan di Tangerang. Di tempat pelelangan ikan ini, SBY disambut dengan kebingungan warga. "Alhamdulilah Presiden datang. Kami baru tahu 10 menit (sebelum kedatangan)," kata Joy, 42 tahun, pedagang di pelelangan ikan. Di tempat pelelangan ikan, presiden melihat langsung kondisi jual-beli ikan, unit usaha bagi nelayan, hingga kapal-kapal yang digunakan nelayan.
Kegiatan blusukan dijanjikan semakin giat dilakukan presiden. "Mungkin hampir setiap minggu, ada yang formatnya sidak seperti ini, ada yang pejabatnya ikut," kata Daniel Sparringa, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik. "Presiden ingin kabinetnya berakhir cemerlang".
Gaya pemimpin terjun langsung ke lapangan menjadi marak setelah Gubernur Jakarta Joko Widodo melakukannya. Ia melantik Walikota Jakarta Timur di tengah lapangan. Joko Widodo akan tetap blusukan atau keluar-masuk kampung, selama masa kepemimpinannya. "Lima tahun blusukan terus, mau ke kampung terus pokoknya selama lima tahun, " ujar Jokowi, Senin, 19 November 2012. "Ke bawah, ke kampung, pokoknya banyak ke lapangan."
ARYANI KRISTANTI|TRI ARTINING PUTRI|DIANING SARI