Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Status Hukum Anas Urbaningrum Kian Dekat

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan bakal menetapkan status hukum Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum Jumat 8 Februari 2013 ini. Kabar ini santer beredar di kalangan jurnalis sejak kemarin.

Bahkan sumber Tempo di markas KPK di Kuningan menegaskan status Anas sudah diputuskan sebagai tersangka kasus suap proyek Gedung Olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor. Surat perintah penyidikan kasus tersebut telah terbit. "Sudah dinyatakan bahwa yang bersangkutan tersangka," ujar sumber tersebut, Kamis malam 7 Februari 21013.

Tapi informasi ini segera dibantah juru bicara KPK, Johan Budi S.P. Ia menegaskan informasi tersebut tidak benar. "Informasi tersebut belum ada dan tidak benar," ujarnya.

Kamis kemarin, KPK memang memeriksa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Informasi soal keterlibatan Anas dalam sejumlah kasus korupsi memang pertama kali muncul dari Nazaruddin. Dialah yang menyatakan ada aliran dana Rp 100 miliar ke Kongres Demokrat untuk pemenangan Anas menjadi ketua partai. Duit itu berasal dari proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang.

Dikabarkan, setelah pemeriksaan Nazar, penyidik dan pimpinan KPK melakukan gelar perkara. Dari pengkajian atas sejumlah bukti hukum yang sudah ada di tangan komisi, akhirnya diputuskanlah status hukum Anas.

Dalam sejumlah kesempatan, Anas berulangkali membantah tuduhan Nazaruddin. Anas bahkan mengaku siap digantung di Monas jika tuduhan itu terbukti. "Jika ada satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas," katanya Maret 2012 lalu.

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam sejumlah kesempata juga menyampaikan harapannya agar KPK segera mengumumkan status hukum politikusnya, termasuk Anas Urbaningrum, oleh KPK. Alasannya, sikap Partai Demokrat tersandra oleh kasus hukum tersebut.

SBY pun bakal mengumpulkan seluruh anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, termasuk Ketua Umum Anas Urbaningrum, Jumat, 8 Februari 2013 sore. Pertemuan itu akan membahas strategi penyelamatan Partai Demokrat yang pamornya terus merosot belakangan ini.

Rencana rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat ini diumumkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarief Hasan, di Cikeas, Kamis, 7 Februari 2013, malam. Rencana ini bertepatan dengan kabar yang berembus mengenai penetapan status hukum Anas oleh KPK.

"Ketua Dewan Pembina sudah memiliki opsi-opsi bagaimana untuk menata kembali Partai Demokrat ini dan juga bagaimana agar melakukan suatu manajemen organisasi yang bisa mengkonsolidasi semua kader Partai Demokrat," kata Syarief.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun sembilan anggota Majelis Tinggi Demokrat yang akan dikumpulkan SBY adalah Ketua Majelis Tinggi (SBY sendiri), Wakil Ketua Majelis Tinggi (Anas Urbaningrum), dua orang Wakil Ketua Umum (Johnny Allen Marbun dan Max Sopacua), Sekretaris Jenderal (Edhie Baskoro alias Ibas), Wakil Ketua Dewan Pembina (Marzuki Alie), Sekretaris Dewan Pembina (Jero Wacik), Sekretaris Dewan Kehormatan (T.B. Silalahi), dan Direktur Eksekutif (Toto Riyanto).

Pertemuan Majelis Tinggi, kata Syarief, akan membahas solusi yang ditawarkan SBY untuk permasalahan yang dialami Partai Demokrat. Keputusan Majelis Tinggi mengenai solusi itu akan diumumkan di kediaman SBY di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jumat malam, 8 Februari 2013.

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sudah menemukan penyelesaian untuk menuntaskan kisruh yang belakangan ini melanda partai yang ia dirikan. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syariefuddin Hasan di Cikeas, Jakarta Timur kemarinmengatakan, ia dan tiga menteri dipanggil untuk melaporkan situasi partai selama Yudhoyono melawat ke luar negeri. Syarief melanjutkan, sebagai Ketua Majelis Tinggi Yudhoyono ingin menata kembali Partai Demokrat agar memiliki etika politik yang santun, bersih, cerdas, yang dijalankan secara konsisten oleh semua kader.

Tadi malam, Yudhoyono mengumpulkan pentolan Demokrat di kediaman pribadinya di Cikeas, Jakarta Timur. Pertemuan itu dihadiri empat menteri dari Demokrat, yakni Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syariefuddin Hasan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.

Pernyataan Yudhoyono tersebut muncul menanggapi ribut-ribut sejumlah pentolan Demokrat yang meminta dia turun langsung menyelamatkan citra partai. Pangkal persoalannya hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting yang menyebutkan tingkat keterpilihan partai pemenang Pemilihan Umum 2009 itu hanya tersisa 8,3 persen.

Sekretaris Dewan Pembina Partai Jero Wacik menuding penyebab anjloknya suara Demokrat terkait dengan sejumlah kader yang terkait kasus korupsi. Jero tanpa sungkan menuduh salah satu aktor di balik keterpurukan Demokrat adalah keterlibatan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

Jero mengatakan, tidak ada upaya menjatuhkan seseorang di tengah kisruh yang dialami Demokrat. Partainya saat ini tengah berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Ia membantah berupaya menggeser Anas dari pucuk pimpinan partai. "Enggak ada. Saya enggak pengin gusur Anas. Anas juga enggak pengin gusur saya," ujarnya.

TRI SUHARMAN | PRIHANDOKO | RUSMAN PARAQBUEQ | BOBBY CHANDRA | CORNILA DESYANA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

31 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Meteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono salaman sebelum rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.


Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

23 Desember 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (kanan) bertemu empat mata dengan Anas Urbaningrum di kediaman Anas daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Selasa, 9 Mei 2023.  Sumber: Dokumentasi Gede Pasek
Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.


Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

30 Oktober 2023

Ketua Umum terpilih Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum memberikan pidato di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam pidatonya Anas menyatakan kezaliman hukum boleh terjadi kepada dirinya, tetapi tidak kepada anak bangsa lainnya dan kasus Hambalang yang pernah menjeratnya dapat menjadi pelajaran bagi bangsa di masa depan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.


Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

10 September 2023

Ketua Umum terpilih Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum (tengah) didampingi Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara, I Gede Pasek Suardika (kanan), Wakil Ketua Partai Kebangkitan Nusantara, Gerry Habel Hakubun, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Nusantara, Sri Mulyono dan jajaran pengurus Partai Kebangkitan Nusantara bersiap melepas burung merpati usai memberikan pidato di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam pidatonya Anas menyatakan kezaliman hukum boleh terjadi kepada dirinya, tetapi tidak kepada anak bangsa lainnya dan kasus Hambalang yang pernah menjeratnya dapat menjadi pelajaran bagi bangsa di masa depan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.


Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

7 September 2023

Ketua Umum terpilih Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum memberikan pidato di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam pidatonya Anas menyatakan kezaliman hukum boleh terjadi kepada dirinya, tetapi tidak kepada anak bangsa lainnya dan kasus Hambalang yang pernah menjeratnya dapat menjadi pelajaran bagi bangsa di masa depan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan


Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

31 Juli 2023

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri deklarasi dirinya sebagai capres oleh Partai Bulan Bintang, (PBB) di ICE BSD, Tangerang, Ahad, 30 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.


Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Ketua Umum terpilih Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum (tengah) didampingi Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara, I Gede Pasek Suardika (kanan), Wakil Ketua Partai Kebangkitan Nusantara, Gerry Habel Hakubun, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Nusantara, Sri Mulyono dan jajaran pengurus Partai Kebangkitan Nusantara bersiap melepas burung merpati usai memberikan pidato di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam pidatonya Anas menyatakan kezaliman hukum boleh terjadi kepada dirinya, tetapi tidak kepada anak bangsa lainnya dan kasus Hambalang yang pernah menjeratnya dapat menjadi pelajaran bagi bangsa di masa depan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.


Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Ketua Umum terpilih Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum memberikan pidato di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam pidatonya Anas menyatakan kezaliman hukum boleh terjadi kepada dirinya, tetapi tidak kepada anak bangsa lainnya dan kasus Hambalang yang pernah menjeratnya dapat menjadi pelajaran bagi bangsa di masa depan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.


Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Ketua Umum terpilih Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum memberikan pidato di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam pidatonya Anas menyatakan kezaliman hukum boleh terjadi kepada dirinya, tetapi tidak kepada anak bangsa lainnya dan kasus Hambalang yang pernah menjeratnya dapat menjadi pelajaran bagi bangsa di masa depan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.