TEMPO.CO, Medan-Lembaga Permasyarakatan kelas I Tanjung Gusta Medan tadi malam dibakar oleh sejumlah penghuninya. Aksi itu dipicu oleh padamnya listrik di lapas itu yang berimbas pada habisnya persedian air buat para tahanan dan narapidana.
“Diperkirakan sekitar 200 penghuni melarikan diri, 15 diantaranya diduga tahanan kasus terorisme,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisares Besar Heru Prakoso ketika dihubungi Tempo, tadi malam. Mengenai jumlah pastinya, Heru mengatakan, pihaknya terus mendata jumlah narapidana dan tahanan yang kabur. Lapas itu sendiri dihuni 2599 yang terdiri dari narapidana dan tahanan. Sampai tadi malam, belum ada laporan adanya korban tewas dalam peristiwa itu.
Heru mengatakan aksi pembakaran itu dipicu karena air dan listrik sudah mati sejak pukul 05.00 WIB kemarin. Sore harinya, para penghuni lapas itu berontak dan menjebol pintu utama. Sebagian dari mereka ada yang membakar ruang kantor sipir lapas. “Sekitar 700 personel Polri dan TNI sudah di lokasi untuk menjaga keamanan,” kata Heru,” 15 mobil pemadan kebakar sudah mengantisipasi kebakaran.”
Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal Syarief Gunawan mengatakan Polisi dibantu TNI terus mengejar narapidana yang kabur. Sepuluh narapidana termasuk satu diantaranya pelaku teroris tadi malam berhasil ditangkap. Beberapa Kepolisi Resor di Sumut, kata Syarief, sudah menyekat pergerakan narapidana yang diperkirakan kabur." Semua Polres sudah saya perintahkan bergerak menyekat pelarian para narapidana termasuk satu narapidana teroris yang masih dikejar,” katanya. Aksi sempat mendapat perlawanan dari penghuni lapas.
Menurut Kepala Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, Safawi kerusuhan terjadi saat beberapa narapidana sedang bersiap-siap berbuka puasa." Sekitar petang saat semua sibuk untuk mempersiapkan berbuka puasa, narapidana ada yang membakar kertas dan peralatan yang mudah terbakar," ujar Safawi.
Puluhan mobil pemadam kebakaran berusaha menguasai api yang melahap bagian depan lembaga. Namun api bertambah besar bersamaan suara ledakan dari dalam lembaga. Diduga suara itu berasal dari tabung gas yang sengaja dibakar ribuan narapidana yang menguasai seluruh bagian penjara Tanjung Gusta.
MUHAMAD RIZKI | SAHAT SIMATUPANG