TEMPO.CO, Jakarta-Kepergian Nelson Mandela meninggalkan kenangan manis di seluruh dunia. Pejuang kemanusiaan dan persamaan hak itu memberi inspirasi kepada dunia. Namun, siapa sangka, pemenang Nobel Perdamaian 1993 ini ternyata pengagum presiden pertama Indonesia, Sukarno.
Hal ini terungkap saat Mandela berkunjung ke Indonesia pada Oktober 1990, hanya beberapa saat setelah bebas dari tahanan. Saat itu, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Sidarto Danusubroto, yang menemani Mandela mengunjungi Gedung Asia-Afrika di Bandung, kaget ketika Wakil Ketua Kongres Nasional Afrika itu menanyakan di mana foto Bung Karno.
“Di mana foto Sukarno? Semua pemimpin Asia-Afrika datang ke Bandung (Konferensi Asia-Afrika 1955--Red) karena Sukarno,” kata Sidarto, mengutip ucapan Mandela, kemarin kepada Tempo.
Sidarto, yang saat itu bersama Panglima Daerah Militer Siliwangi Yogie Suardi Memet, hanya diam. Mereka saling memandang tanpa daya karena situasi politik saat itu tak memungkinkan memasang foto Sukarno di gedung itu. Rezim Soeharto kala itu melarang semua hal yang berbau Sukarno.
Kepada Sidarto, yang juga bekas ajudan Sukarno, Mandela menuturkan kekagumannya akan Sang Proklamator. Rupanya, pria yang akrab disapa Madiba itu memiliki kenangan manis atas Sukarno. Presiden pertama RI itu secara khusus mengundang Mandela muda dan teman-temannya untuk hadir dalam Konferensi Asia-Afrika. Padahal saat itu mereka dianggap warga kelas dua di negaranya.
"Mandela merasa diuwongke (dihargai)," kata politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini Ketua MPR ini.
Hubungan akrab Mandela dengan Indonesia pun terjalin hangat sejak kunjungannya itu. Salah satunya terlihat dengan kecintaan Mandela pada batik Indonesia. Suami Graca Machel ini kerap mengenakan batik dalam acara-acara resmi internasional, termasuk ke Sidang Umum PBB atau pembukaan Piala Dunia di Afrika Selatan. Bahkan patung Mandela di Inggris dibuat menggambarkan ia mengenakan batik.
Kecintaan ini berawal ketika menerima hadiah batik dalam kunjungannya ke Indonesia akhir Oktober 1990 tersebut. Mandela kembali mengenakan batik ketika datang ke Indonesia pada 1997 sebagai Presiden Afrika Selatan.
L SUNDARI | VOA INDONESIA | SITA PA.