TEMPO.CO, Jakarta - Poros koalisi PDI Perjuangan yang mengusung calon presiden Joko Widodo serta Partai Gerakan Indonesia Raya dengan calon presiden Prabowo Subianto semakin kuat. Dukungan terhadap PDI Perjuangan dipastikan bertambah melalui Partai Kebangkitan Bangsa, sedangkan dukungan terhadap Gerindra dilontarkan Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.
Jokowi, dalam kunjungannya ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, kemarin, mengungkapkan ihwal tambahan mitra koalisi dari partai "hijau". Sebelumnya, Jokowi menegaskan bisa menggandeng PKB dan Partai Persatuan Pembangunan. "Dua-duanya," katanya. (Baca: PDIP Yakin Bisa Gandeng PKB dan PPP)
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar membenarkan bahwa partainya kini sudah menjalin kesepakatan koalisi dengan PDI Perjuangan. "Insya Allah pasti," kata dia di kantor Kementerian Sekretariat Negara kemarin. (Baca: PPP: PDIP Yes, Gerindra Yes)
Ketua DPP PKB Helmy Faisal Zaini memastikan PDIP sebagai pemimpin koalisi bagi partainya. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menyatakan partainya tak mengajukan syarat tertentu kepada PDIP, seperti posisi wakil presiden. "Kami ikut keputusan pemimpin koalisi," ujarnya. "Kami kan anak buah koalisi." (Baca: Golkar Tak Tertarik Bergabung ke Poros Demokrat)
Jalan PDI Perjuangan menggaet PPP juga terbuka setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz. Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan Hamzah Haz menginginkan kerja sama sepenuhnya dengan PDIP. Namun partai ini masih akan memutuskan koalisi setelah menggelar rapat pimpinan pada awal Mei. (Baca: Saat Prabowo Bertemu PPP, Terdengar Suara 'Dor!')
Di kubu Gerindra, sinyal dukungan datang dari PAN dan PKS. Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mengungkapkan kesiapannya berduet dengan Prabowo di depan alumnus Institut Teknologi Bandung. Sedangkan Presiden PKS Anis Matta menyatakan fokus berkomunikasi dengan Prabowo. (Baca: Berbagai Ketakutan jika Prabowo Jadi Presiden)
Kemarin, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Pada malam sebelumnya, Aburizal mengumpulkan sejumlah pengurus daerah. Dalam pertemuan itu, kader Golkar di daerah mendesak Aburizal segera mendapatkan mitra koalisi. "Kami ragu, jangan sampai ketinggalan kereta," kata Ketua Partai Golkar Sumatera Utara Ajib Shah.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutarjo tak menampik jika dikatakan partainya belum memiliki mitra koalisi. Karena itu, dia terus menjalin komunikasi dengan partai yang belum menentukan keputusan koalisi, seperti Partai Hanura. "Partai akan mengerucut sendiri, datang sendiri," kata dia.
Dari Partai Demokrat, Wakil Ketua Umum Max Sopacua mengatakan partainya tak khawatir tak mendapat mitra koalisi. Demokrat, kata dia, baru memutuskan koalisi setelah ada hasil konvensi.
ANANDA TERESIA | MUHAMMAD MUHYIDDIN | PRIHANDOKO | WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Kode Tersangka JIS: Ada Anak, Mau Dikerjain Enggak?
Jagal Tangerang Bantai 3 Orang Dalam Sejam
Olga Syahputra Kena Meningitis, Ini yang Terjadi