TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memastikan akan membagikan kursi menteri dengan mitra koalisi. Koalisi yang dibangun, katanya, tidak dapat menghindar dari pembagian kekuasaan. “Itu konsekuensi dalam politik di belahan dunia mana pun,” katanya kepada Tempo kemarin.
Menurut Muzani, syarat pembagian kursi menteri akan diatur ketat dengan mempertimbangkan hak prerogatif presiden. “Syaratnya, kompetensi,” ujarnya. Sebelum menentukan kursi menteri, kata Muzani, Gerindra akan berembuk dengan anggota koalisi, yakni Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Bulan Bintang.
Seorang petinggi Gerindra sebelumnya mengungkapkan, dalam negosiasi partai menjelang pendeklarasian koalisi Prabowo-Hatta pada 19 Mei lalu, Prabowo sudah mengkaveling jabatan menteri bidang perekonomian strategis, seperti Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Menteri Keuangan, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Namun Muzani menyangkal tudingan bahwa partainya sudah mengkaveling jabatan menteri strategis jika Prabowo menjadi presiden. Dia menegaskan, partai pengusung baru membicarakan mekanisme dan teknis pendaftaran calon presiden. Bahkan, menurut Muzani, Gerindra belum membicarakan hal-hal strategis, seperti penempatan menteri. "Nanti kami akan duduk bersama," kata dia.
Anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal, mengatakan partainya sudah menyiapkan kader di pos apa pun yang dibutuhkan Prabowo, termasuk bidang ekonomi, seperti ahli energi dan pertanian. "Kami punya banyak kader yang layak menjadi menteri," katanya. Dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PKS menempatkan Suswono, kadernya, sebagai Menteri Pertanian.
Senin dua pekan lalu, Prabowo sudah menjanjikan jabatan menteri utama kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Ketua Umum Gerindra Suhardi menjelaskan, peran Aburizal nanti berfokus di bidang perekonomian, mengingat latar belakangnya yang pengusaha. “Kami ingin menimba ilmu ekonomi dari Aburizal karena pengalamannya akan bermanfaat," ujarnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Tantowi Yahya mengaku tidak tahu-menahu soal tawaran menteri di bidang ekonomi kepada partainya. Sedangkan Ketua PAN mengatakan Prabowo sudah lama mengincar kemampuan Hatta di bidang ekonomi. Hatta pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perhubungan di era Yudhoyono. "Pengalaman Hatta sangat berharga," kata Didik.
Adapun calon presiden dari koalisi pendukung PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengklaim sempat menolak partai yang meminta jatah menteri sebagai syarat kerja sama koalisi. "Dulu ada yang minta delapan, enam, dan sebelas kursi. Kalau minta kursi, enggak usah koalisi. Akhirnya tak jadi koalisi," katanya di Bandung.
SINGGIH SOARES | IRA GUSLINA SUFA | WAYAN AGUS PURNOMO | MUHAMAMD MUHYIDDIN | ANANDA TERESIA | BOBBY CHANDRA