TEMPO.CO, Jakarta- Hasil telesurvei Soegeng Sarjadi School of Government menyatakan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai lebih bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme ketimbang pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Direktur Soegeng Sarjadi School, Fadjroel Rachman, mengatakan 51 persen dari 1.250 responden menyatakan Jokowi-Kalla lebih bersih.
“Hanya 25 persen responden menyatakan Prabowo-Hatta lebih bersih,” kata Fadjroel, memaparkan hasil survei, kemarin. Sisanya menyatakan tak tahu.
Survei diadakan pada 26 Mei hingga 4 Juni dengan metode wawancara melalui telepon terhadap responden. Mereka tersebar di sepuluh kota besar, yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Bali, dan Makassar. Kebanyakan responden berasal dari kelas ekonomi menengah.
Berdasarkan survei itu, 55 persen responden menilai Jokowi-Kalla jujur. Sedangkan 21 persen memilih Prabowo-Hatta lebih jujur ketimbang lawannya. Hasil survei juga menunjukkan responden percaya Jokowi-Kalla lebih mampu membawa perubahan ketimbang Prabowo-Hatta. Tapi lebih dari separuh responden menyatakan Prabowo-Hatta lebih tegas.
Dari seluruh responden, sekitar 42 persen menyatakan akan memilih Jokowi-Kalla. Sebanyak 28,35 persen memilih Prabowo-Hatta. Sisanya belum menentukan pilihan. "Hasil ini masih mungkin berubah seiring masa kampanye yang akan berlangsung selama sebulan," kata Fadjroel.
Ihwal bersih dari korupsi ini juga terlihat dalam survei Populi Center. Sekitar 72 persen dari 1.500 responden menyukai Jokowi karena Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu merakyat dan bebas dari korupsi. Riset yang sama menunjukkan 63,7 persen responden menyukai Prabowo dengan alasan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu tegas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan mayoritas hasil survei memang menunjukkan Jokowi identik dengan citra jujur dan bersih dari korupsi. Sedangkan Prabowo lekat dengan ketegasan. Menurut dia, kemenangan calon bakal ditentukan oleh seberapa jauh mereka mampu menonjolkan keunggulan masing-masing.
Juru bicara tim kampanye Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, tak mempercayai hasil survei yang menempatkan jagoannya kalah bersih ketimbang Jokowi-Kalla. “Bisa saja pertanyaan yang diajukan menjebak responden,” kata politikus Partai Golkar ini.
Sedangkan anggota tim kampanye Jokowi-Kalla, Aria Bima, mengatakan keunggulan bersih dari korupsi akan terus dikampanyekan. “Ciri khas itu akan kami sosialisasikan terus ke daerah,” ujar politikus PDI Perjuangan ini.
IRA GUSLINA SUFA | MUHAMMAD MUHYIDDIN | AMOS SIMANUNGKALIT | GANGSAR PARIKESIT
Terpopuler
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa