TEMPO.CO, Jakarta - Nama Menteri Keuangan saat ini Chatib Basri, diplomat senior Arif Havas Oegroseno, dan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Mas Achmad Santosa—yang biasa dipanggil Ota—disebut-sebut bakal masuk kabinet pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Chatib akan menduduki kembali jabatannya karena dianggap bisa menjadi jembatan pengaturan kebijakan anggaran pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi.
Menurut sumber di lingkaran dalam Tim Transisi Jokowi-Kalla, nama Chatib menyingkirkan dua kandidat yang sebelumnya juga digadang-gadang untuk menempati posisi ini. Keduanya adalah Rini Soemarno, Ketua Tim Transisi, yang menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Bambang Brodjonegoro, Wakil Menteri Keuangan saat ini.
Presiden terpilih Joko Widodo belum bersedia membuka kandidat kuat Menteri Keuangan di kabinetnya kelak. Dia hanya mensyaratkan kandidat Menteri Keuangan berasal dari kalangan profesional yang mengerti ihwal seluk-beluk anggaran dan kebijakan fiskal. “Supaya bisa mengawal anggaran dengan baik,” kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, kemarin.
Chatib sendiri mengaku belum tahu soal namanya masuk bursa menteri Jokowi. “Aku belum denger tuh.”
Ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Agus Eko Nugroho, menilai Chatib paling pas mengisi posisi Menteri Keuangan. Selain bisa menjadi jembatan kebijakan anggaran di masa Yudhoyono ke era pemerintah Jokowi, kata Agus, Chatib sosok yang diterima kalangan dunia usaha. “Dia bisa memberikan pedoman bagi pemerintah baru dalam mengelola keuangan negara,” kata Agus.
Nama Arif Havas Oegroseno, yang saat ini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa, disebut sebagai calon kuat yang bakal mengisi posisi Menteri Luar Negeri.
Sebelumnya, tim “head hunter”, yang bertugas menjaring calon menteri, mengusulkan tiga nama ke Jokowi. Selain Havas, kandidat yang diusulkan adalah Retno L.P. Marsudi, Duta Besar Belanda, dan Alwi Shihab, mantan Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Timur Tengah.
Soal kandidat Menteri Luar Negeri, Jokowi mengaku sudah menentukan kriterianya. “Bisa saja duta besar, yang penting praktisi dan mengerti diplomasi. Ini posisi penting, jadi harus orang yang ngerti,” kata dia.
Ketika dihubungi kemarin, Havas irit bicara soal namanya yang masuk bursa menteri Jokowi. “Rasanya tidak pas. Saya tak mau ‘nggege mongso’ (mendahului).”
Soal masuknya nama Mas Achmad Santosa dalam bursa calon menteri, Jokowi hanya tersenyum ketika dimintai konfirmasi. Adapun Ota mengaku belum tahu soal itu. “Anda tahu dari mana?” kata Deputi Hukum Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan ini.
ANANDA TERESIA | ANTON WILIAM | NATALIA SANTI | AW | MTQ | ANTON A
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang
Beli Honda HR-V, Berapa Harganya?