Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Susi Kecewa Ikan Indonesia Diolah Negara Lain

image-gnews
Menteri Susi Pudjiastuti menjawab pertanyaan saat wawancara di kantor KKP, Jakarta, 31 Oktober 2014. Susi Pudjiastuti mengatakan, akan mengajak semua pemangku kepentingan untuk membangun kegiatan ekonomi periknan dan kelautan yang berkelanjutan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Menteri Susi Pudjiastuti menjawab pertanyaan saat wawancara di kantor KKP, Jakarta, 31 Oktober 2014. Susi Pudjiastuti mengatakan, akan mengajak semua pemangku kepentingan untuk membangun kegiatan ekonomi periknan dan kelautan yang berkelanjutan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kecewa menyaksikan banyaknya ikan laut Indonesia yang diboyong ke luar negeri. Menurut dia, penangkapan ikan didominasi oleh kapal-kapal besar milik pengusaha asing. “Bisa juga kapal asing berbendera Indonesia, sehingga produksinya langsung dibawa ke Thailand, Cina, dan Taiwan,” katanya, kemarin. (Baca juga: Menteri Susi Ancam Boikot Negara Pencuri Ikan  )

Praktek ini, ia mengimbuhkan, membuat nilai ekspor produk perikanan negara lain meningkat, dan sebaliknya, pertumbuhan ekspor Indonesia tertekan. Berdasarkan data Kementerian Kelautan, potensi ekonomi dari keseluruhan sektor kelautan mencapai Rp 3.000 triliun, dengan realisasi pada 2014 ditaksir sebesar Rp 337 triliun. (Baca juga: Curi Ikan, 100 Kapal Ditangkap Setiap Tahun)

Guna mendorong produksi ikan dalam negeri, Susi mengungkapkan, Kementerian Kelautan akan mengajak negara-negara yang selama ini mengeksploitasi ikan di perairan Nusantara duduk bersama membahas mekanisme pengelolaan ikan. Beberapa poin yang akan dibahas adalah pembenahan dan pendataan jumlah kapal tangkap yang beroperasi di sini. (Baca juga: WWF Indonesia Dukung Program Menteri Susi  )

Pemerintah, kata Susi, akan menghitung jumlah kapal tangkap sekaligus meninjau ulang izin operasinya di Indonesia. Selanjutnya, Kementerian Kelautan akan membuka data kapal penangkap ikan. “Saya akan umumkan ke masyarakat publik username sistem kami, supaya masyarakat dapat melihat berapa jumlah kapal tangkap,” tuturnya.

Pada Kamis lalu, di depan anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Susi menyatakan untuk sementara waktu melarang kapal penangkap ikan berukuran besar memasuki perairan Indonesia. Ia menepis anggapan bahwa kebijakan tersebut bakal mempersulit iklim investasi. Dalihnya, Indonesia harus dijadikan mitra aktif dalam pertumbuhan pasar produk hasil laut dunia.

“Kita jangan menjadi penonton. Ukuran negara kita lima kali lebih besar dibanding negara lain, tapi ekspornya seperlima negara tersebut,” ujarnya.

Ihwal kelestarian lingkungan, Susi berjanji akan meminta duta besar negara-negara yang pengusahanya menangkap ikan di Indonesia, seperti Cina, Malaysia, Filipina, Jepang, Taiwan, dan Australia, bernegosiasi. Pemerintah mengizinkan negara lain berbisnis di Indonesia, tapi harus memberikan keuntungan yang memadai dan membayar biaya kelestarian lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau hanya ambil tanpa ada uang untuk melestarikan lingkungan, bisnis ini tidak akan bertahan,” ucap Susi.

Wakil Ketua Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prayanto sepakat dengan kebijakan Susi. Sebab, ia menilai, Indonesia mempunyai wilayah laut yang luas, tapi ekspornya kalah jauh dibanding Thailand. “Indonesia hanya bisa mengekspor US$ 4,19 miliar per tahun, sementara Thailand meraup US$ 10 miliar,” ia mengungkapkan.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Abdul Halim berharap, di masa mendatang Indonesia tidak hanya mengekspor ikan mentah, tapi juga beranjak menjadi eksportir produk olahan, seperti produk kalengan dan mayones. Saat ini, kata dia, ekspor perikanan Indonesia kalah dibanding Norwegia, Cina, dan Malaysia. “Indonesia harus belajar dari Norwegia. Ini demi ada nilai tambah,” kata Abdul kepada Tempo.

SAID MAHMUD | DEWI RINA | SINGGIH SOARES | AMRI MAHBUB | EFRI R

Berita lain:
Pemilik Akun @Triomacan2000 Mengaku Dekat dengan Anas
Menteri Susi Tak Jadi Mendarat, Warga Kecele  
Ini Pernyataan Mosi Tidak Percaya DPR Tandingan 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

25 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.


Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

25 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maaruf Amin memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 9 Januari 2024. Sidang kabinet membahas Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah. TEMPO/Subekti.
Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.


Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

26 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/dok TEMPO/Fakhri Hermansyah TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.


Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.


Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.


Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.


Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

TPNPB-OPM merilis foto pilot Susi Air asal Selandia Baru, Selasa 14 Februari 2023.
Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.


TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TNI-Polri menyiapkan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera TPN Papua Barat sejak 7 Februari lalu.
TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok


Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.


Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

KRI Tjiptadi-381 (kanan) dan KRI Teuku Umar-385 (kiri) mengikuti sailing pass di Laut Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 15 Januari 2020. Kunjungan Mahfud MD meninjau situasi keamanan setelah kapal nelayan dan coast guard China memasuki perairan Natuna Utara. ANTARA
Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.