Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arab Saudi Menyerang, 1.800 WNI dalam Bahaya

image-gnews
Sejumlah warga mencari para korban yang tertimbun reruntuhan gedung akibat serangan udara Arab Saudi terhadap pemberontak Huthi di dekat bandara Sanaa, Yaman, 26 Maret 2015. AP/Hani Mohammed
Sejumlah warga mencari para korban yang tertimbun reruntuhan gedung akibat serangan udara Arab Saudi terhadap pemberontak Huthi di dekat bandara Sanaa, Yaman, 26 Maret 2015. AP/Hani Mohammed
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik bersenjata di Yaman, antara pasukan pemberontak Syiah, Houthi, dan pasukan koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi, mengancam nasib sekitar 1.860 warga Indonesia di negara itu. Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Beirut Street, Faj Attan Hadda Diplomatic Area, Sanaa, juga berisiko menjadi korban pengeboman pasukan koalisi karena berada di dekat Istana Kepresidenan Yaman yang dikuasai pemberontak.

Pasukan koalisi melancarkan serangan militer ke sejumlah kota di Yaman, sejak Kamis lalu, atas permintaan Abd-Rabbu Mansour Hadi, Presiden Yaman yang lari ke Arab Saudi setelah pasukan Houthi, yang diduga didukung Iran, melancarkan serangan ke Aden. Hadi, Presiden Yaman yang sah, lari ke Aden pada Februari lalu setelah berada dalam tahanan rumah pasukan Houthi yang menguasai Ibu Kota Sanaa sejak September tahun lalu.

Dhia ul Hady Albairuney, salah satu mahasiswa di Hudaidah, mengatakan serangan koalisi Saudi ke kantong pemberontak di daerah itu menyebabkan mereka kesulitan mencari makanan. Di kota di sisi barat Yaman ini, setidaknya ada 102 warga Indonesia—tujuh puluh di antaranya mahasiswa. Menurut Dhia, mereka sangat ingin dievakuasi, tapi tidak bisa karena bandara hancur dan sejumlah pelabuhan dikuasai pemberontak.

Alwi Zaid, pelajar Indonesia di Aden, mengatakan ia masih merasa aman karena serangan udara pasukan koalisi masih di luar kota. Mahasiswa di Aden pun ingin dievakuasi tapi terhambat oleh tertutupnya jalur evakuasi. "KBRI selalu siap mengevakuasi kami kapan pun," kata mahasiswa Institut Islam Albaihani ini.

Duta Besar RI untuk Yaman, Wajid Fauzi, menyebut situasi di Sanaa "sangat dinamis dan cepat berubah". Fauzi mengatakan evakuasi terhadap warga Indonesia terhambat karena tidak ada penerbangan keluar dari negara itu lantaran bandara Sanaa rusak. Wajid menyarankan agar WNI di Hudaidah tetap di sana. "Nanti kita atur perjalanannya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam wawancara dengan stasiun TV Indonesia, Fauzi mengatakan evakuasi ada kemungkinan bisa dilakukan melalui Pelabuhan Hudaidah menuju Pelabuhan Jizan di Arab Saudi. Ia berharap bandara segera diperbaiki agar evakuasi bisa dilakukan dari sana.

Sumber di KBRI Sanaa menyatakan, kemarin, seluruh staf akan bermalam di basemen kedutaan. Karena ibu kota menjadi sasaran pengeboman, ada kemungkinan kedutaan akan dipindahkan sementara ke Salalah, dekat perbatasan Oman. Fauzi tidak memberi konfirmasi soal kabar ini.

NATALIA SANTI | MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.


Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.


Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla
Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.


Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Kepolisian Arab Saudi menahan seorang bocah yang berjoged di jalanan. theguardian.com
Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan


Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.


Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Penyanyi Arab Saudi, Abdallah Al Shaharani ditangkap karena melakukan gerakan dabbing di atas panggung. Youtube.com
Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik


Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.


Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Wisatawan menikmati air di sebuah pantai di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Kairo, 27 Maret 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.