Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksekusi Mary Jane Berpotensi Keliru

image-gnews
Marites Veloso, suadara perempuan Mary Jane Veloso, tiba di dermaga Wijayapura, Cilacap, setelah pemerintah menunda pelaksanaan hukuman mati Mary Jane, 29 April 2015. AP/Tatan Syuflana
Marites Veloso, suadara perempuan Mary Jane Veloso, tiba di dermaga Wijayapura, Cilacap, setelah pemerintah menunda pelaksanaan hukuman mati Mary Jane, 29 April 2015. AP/Tatan Syuflana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum terpidana Mary Jane Fiesta Veloso, Agus Salim, mengatakan pemerintah Indonesia semestinya menunda eksekusi hukuman mati terhadap kliennya. Menurut Agus, keterangan Mary Jane dibutuhkan untuk membongkar sindikat narkotik di belakangnya. “Kepolisian Filipina butuh testimoni Mary Jane untuk kasus Maria,” kata Agus, Selasa 28 April 2015.

Maria Kristina Sergio, perekrut Mary Jane, pada pukul 10.30 waktu setempat kemarin menyerahkan diri ke kepolisian Provinsi Nueva Ecija, Filipina. Maria diperiksa oleh polisi dan langsung diajukan ke pengadilan untuk menjalani pemeriksaan pendahuluan. Sidang dijadwalkan digelar pada 8 Mei nanti. Dengan penyerahan diri Maria, kata Agus, “Mary Jane dikorbankan, dan Presiden Joko Widodo menutup pintu.”

Pada April 2010, Mary Jane diajak oleh Christine atau Kristina dari Filipina ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan iming-iming pekerjaan. Sebelum bekerja, Christine meminta Mary Jane berlibur ke Yogyakarta sambil dititipi sebuah koper dengan upah US$ 500. Sesampai di Bandar Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta, ia ditangkap dengan barang bukti 2,6 kilogram heroin. Pengadilan Negeri Sleman kemudian menghukumnya dengan vonis hukuman mati.

Walaupun sang perekrut sudah ditahan polisi, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo memastikan Mary Jane dieksekusi sesuai dengan jadwal. Prasetyo juga menyebut penyerahan diri Maria sebagai upaya mengulur waktu pelaksanaan hukuman. “Itu hanya alibi saja. Awalnya dia bilang tak bisa bahasa Indonesia dan Inggris, bisanya Tagalog. Lalu, dalih lain bahwa dia adalah korban. Ini hanya buying time saja,” ujar Prasetyo kemarin.

Menurut Prasetyo, informasi penyerahan diri Maria Kristina juga sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo. Namun, kata dia, Presiden tak mengubah keputusannya. “Presiden bilang laksanakan sesuai aturan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga memastikan Presiden Joko Widodo sudah mengetahui perkembangan terbaru kasus Mary Jane. Pemerintah Indonesia, kata Tedjo, tetap menganggap eksekusi perempuan 30 tahun itu sebagai upaya penegakan hukum. “Yang pasti, kami lakukan pendekatan hukum,” kata Tedjo. “Jangan sampai dipolitisasi.”

Lembaga pemerhati hak asasi manusia, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), menyatakan vonis mati atas Mary Jane buah dari proses hukum yang buruk.

Menurut Koordinator Kontras Haris Azhar, penyerahan diri Maria Kristina Sergio menunjukkan bahwa polisi tak punya bukti atas tuduhannya sehingga perekrut Mary Jane baru terungkap sekarang. “Pemerintah bersalah karena mengambil alih wewenang Tuhan,” katanya. Kontras berencana melaporkan perkara ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.

PUTRI ADITYOWATI | TIKA PRIMANDARI | ISTMAN MUSAHARUN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

22 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.


30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal


Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Mohammad Ghobadlou, 23. FOTO/Islamic Republic News Agency
Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi


19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

Seorang pemuda Palestina menghidupkan sejumlah lilin di atas peti mati saat menggelar aksi belasungkawa untuk 4 warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza, 25 Desember 2015. 4 warga Palestna tersebut tewas usai ditembaki oleh tentara Israel. REUTERS
19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.


PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

Tentara Israel. antaranews.com
PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza


Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.


10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

Sebelumnya, semua jabatan Jang Song Thaek telah dilucuti. Pria berusia 67 tahun ini secara luas dilihat sebagai seorang penganjur reformasi ekonomi. AP/Kyodo News
10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?


Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Anggota unit Khusus Omega Garda Nasional Ukraina menembakkan mortir ke arah pasukan Rusia di garis depan kota Avdiivka, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, 8 November 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.


Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Penangkapan DN Aidit. wikipedia.org
Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.


Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat