TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memerintahkan semua menteri terkait serta kepala lembaga penegak hukum untuk berfokus menciptakan toleransi setelah terjadinya kerusuhan pada Jumat pekan lalu di Kabupaten Tolikara, Papua.
Presiden juga akan segera menggelar dialog bersama tokoh agama serta masyarakat Papua. “Untuk sama-sama menenangkan situasi di sana (Tolikara) dan nasional,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Teten Masduki, di Istana Negara, Rabu 22 Juli 2015.
Seusai acara halalbihalal di kantor kepresidenan, kemarin, Jokowi memanggil beberapa menteri dan kepala lembaga negara, khusus untuk membicarakan kerusuhan di Tolikara. Tampak di antara mereka Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno; Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo; Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti; Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo; Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso; dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Menurut Teten, Presiden juga memerintahkan agar penegakan hukum diselesaikan dan fasilitas yang rusak di Tolikara dibangun kembali seperti semula. Untuk itu, Jokowi memberikan bantuan Rp 1 miliar.
Dihubungi terpisah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan dialog akan diadakan dalam waktu dekat. “Presiden ingin mengingatkan, jangan sampai karena perbedaan kita saling menegasikan satu dengan yang lain," ujar Lukman.
Selain itu, Kepala Kantor Staf Presiden, Luhut Panjaitan, mengatakan Presiden meminta agar pekan ini laporan mengenai kisruh Tolikara dirampungkan. “Sehingga pekan depan sudah bisa diketahui penyebab insiden tersebut,” ujarnya.
Bentrokan berdarah terjadi Jumat pekan lalu di Karubaga, salah satu distrik di Kabupaten Tolikara—sekitar 265 kilometer arah barat daya Kota Jayapura--tepat pada perayaan Idul Fitri. Protes dari ratusan anggota jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) terhadap penyelenggaraan salat id di lapangan Markas Komando Rayon Militer 1702-11 berakhir ricuh.
Massa mengamuk setelah kepolisian melepaskan tembakan. Mereka lalu membakar kios, yang kemudian merembet hingga menghanguskan puluhan rumah toko dan sebuah musala di sekitar lapangan. Akibat kerusuhan ini, satu orang tewas dan belasan lainnya luka-luka terkena peluru. Kementerian Sosial mencatat, akibat kerusuhan ini, 153 warga Tolikara mengungsi. Sebagian kini tinggal di halaman belakang Koramil dan Kepolisian Resor Tolikara.
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti memastikan kondisi di Tolikara sudah kondusif. Penyidikan oleh Kepolisian Resor Tolikara dibantu Kepolisian Daerah Papua telah memeriksa 37 orang saksi. “Sudah ditetapkan empat tersangka,” katanya. Identitas tersangka akan diumumkan hari ini.
ANANDA TERESIA | TIKA PRIMANDARI | AGOENG WIJAYA