Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Langkah Berat Etape Satu Jokowi-JK

image-gnews
Presiden Jokowi (kiri) berjalan meninggalkan ruangan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai menutup Asian African Summit 2015 di JCC, Jakarta, 23 April 2015. ANTARA/AACC2015/Panca Syurkani
Presiden Jokowi (kiri) berjalan meninggalkan ruangan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai menutup Asian African Summit 2015 di JCC, Jakarta, 23 April 2015. ANTARA/AACC2015/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setahun memerintah, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kurang bisa menunjukkan kinerja moncer di bidang ekonomi. Melambatnya pertumbuhan, gejolak nilai tukar rupiah yang cenderung ambles, serta naiknya harga kebutuhan pokok menjadi nilai minus dalam rapor Kabinet Kerja pada tahun pertamanya.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai kinerja ekonomi Jokowi baru sebatas komitmen. Tekad Jokowi menggeser kegiatan ekonomi dari yang berbasis konsumsi ke produktif, menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta meningkatkan penerimaan negara belum juga terwujud. “Yang terpenting adalah implementasinya,” ujar Enny, pekan lalu.

Ia menunjuk contoh, Jokowi belum mampu menunaikan janjinya menstabilkan harga kebutuhan pokok. Yang terjadi sebaliknya: barang-barang tambah mahal. Kementerian Perdagangan mencatat, harga rata-rata beras medium per 23 Oktober 2014 masih Rp 8.931 per kilogram. Setahun kemudian, harganya menjadi Rp 10.470 per kilogram atau naik 17,2 persen. “Seharusnya, di sini kehadiran negara paling dirasakan masyarakat. Tapi malah terabaikan.”

Ekonom dari Universitas Indonesia, Berly Martawardaya, juga menyoroti kelemahan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Dia menganggap pemerintah terlambat menyalurkan beras untuk masyarakat miskin, sehingga harga keburu naik. Distribusi yang amburadul juga menyebabkan harga kebutuhan pokok antarpulau tidak merata. “Ini membuka peluang bagi spekulan untuk memainkan harga.”

Kurang bagus dalam menjaga harga, Jokowi diberi nilai positif oleh Berly dalam hal pembangunan infrastruktur. Indikatornya terlihat pada alokasi anggaran infrastruktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015, sebesar Rp 290,3 triliun. Naik hampir Rp 100 triliun dari anggaran infrastruktur APBN 2015, yang hanya Rp 191,3 triliun.

Namun Enny memberi catatan: banyak kebijakan pembangunan infrastruktur Jokowi kontradiktif dengan semangat mendorong kegiatan ekonomi produktif. Salah satunya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Meski dijanjikan tak menggunakan dana APBN, Enny menuding proyek tersebut cenderung bersifat konsumtif. “Seharusnya pemerintah jeli memilah proyek infrastruktur yang bermanfaat bagi rakyat.”

Enny juga memberikan catatan negatif terhadap Jokowi ihwal nilai tukar rupiah. Meski pergerakan rupiah sangat dipengaruhi faktor eksternal, pemerintah dipandang kurang sigap mengantisipasi. Akibatnya, kepercayaan pelaku pasar runtuh. “Tidak ada negara yang bisa menghindar dari gejolak nilai tukar. Tapi kalau melemahnya sampai undervalued (di bawah nilai wajar), itu keterlaluan.”

Kurs rupiah memang sempat menyentuh level 14.728 per dolar AS pada 28 September 2015. Jauh di bawah nilai wajar rupiah, yaitu sekitar 13 ribu per dolar AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendapat lebih positif datang dari ekonom Universitas Indonesia, Destry Damayanti. Dia mengatakan pemerintahan Jokowi sudah cukup tanggap memetakan masalah dari sektor riil hingga keuangan, yang dirangkum dalam paket kebijakan ekonomi I-V. Meski efek dari semua kebijakan itu belum begitu dirasakan, ujarnya, setidaknya payung hukumnya telah tersedia.

Destry juga maklum bila pertumbuhan ekonomi cenderung melemah pada tahun pertama kepemimpinan Jokowi. Pada kuartal I 2015, pertumbuhan ekonomi hanya 4,71 persen, turun dari kuartal I 2014, yang sebesar 5,21 persen. Begitu pula di kuartal II 2015, yang tercatat 4,67 persen, di bawah capaian periode sama tahun sebelumnya, yang sebesar 5,03 persen.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I hingga III sulit menanjak lantaran rendahnya penyerapan anggaran setelah penyelesaian APBN Perubahan 2015 serta perubahan nomenklatur kementerian. Tapi, pada kuartal IV nanti, Destry memprediksi pertumbuhan akan naik ke level 4,9 persen. Ini didorong oleh konsistensi pemerintah dalam reformasi struktural melalui paket kebijakan ekonomi. “Secara keseluruhan, tahun ini pertumbuhan mencapai 4,8 persen.”

Menanggapi derasnya kritik, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintahannya masih dalam tahap membangun fondasi. Menurut dia, dengan banyaknya persoalan fundamental yang harus dibenahi, terlalu dini berharap agar Kabinet Kerja langsung memberikan hasil sesuai dengan janji kampanye.

Dia mengatakan, dasar yang dibangunnya akan kuat di semua sisi pemerintahan, baik di sektor ekonomi, politik, pembangunan birokrasi, penegakan hukum, maupun pembangunan poros maritim. “Kita baru menggali fondasi. Batunya dipasang saja belum rampung, tapi sudah ditanya genteng.”

DEVY ERNIS | EFRI RITONGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Co-Chair U20 yang juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan pada pembukaan U20 Mayors Summit 2022 di Jakarta, Selasa 30 Agustus 2022. Pertemuan para pemimpin kota dunia itu membahas kerja sama di bidang investasi kesehatan dan perumahan rakyat, mendorong transisi energi berkelanjutan, serta edukasi dan pelatihan tentang masa depan pekerjaan yang merata untuk semua. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.


Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Ketua DPR RI Puan Maharani (kedua kiri) Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kiri), Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus (kedua kanan), dan Rachmat Gobel (kanan) memberikan keterangan pers terkait Surat Presiden calon Panglima TNI di Media Center Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2021. DPR RI menerima Surat Presiden (Surpres) dari Joko Widodo yang berisi penunjukan Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.


5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.


Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi santap siang bersama pengemudi Gojek, Kopaja dan angkutan umum lainnya. Istimewa
Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.


Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.


Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi berbincang dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Jonathan Edward Austin di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019. Presiden menerima surat kepercayaan dari 12 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Indonesia, diantaranya dari Turki, Selandia Baru, Kroasia, Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara dan Malaysia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.


Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) membawa spanduk tuntutan saat melakukan aksi demontrasi memperingati Hari HAM Sedunia di depan Kedubes AS, Jakarta, Senin 10 Desember 2018. Massa membawa sejumlah atribut berupa poster dan spanduk berisi pernyataan hingga tuntutan. TEMPO/Subekti
Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.


4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

Siswa menunjukan Kartu Indonesia Pintar usai penyerahan Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan oleh Presiden Joko Widodo di Gor Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, 8 Maret 2018. ANTARA/Zabur Karuru
4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.


4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama di Era Jokowi

23 Oktober 2018

Ratusan aktivis Forum Solidaritas Kebebasan Beragama melakukan aksi damai dengan menyalakan lilin di Bunderan HI, Jakarta. TEMPO/Imam Sukamto
4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama di Era Jokowi

Sepanjang 2014-2018, KontraS mencatatkan sedikitnya ada sekitar 488 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama.


Sisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK

22 Oktober 2018

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (kiri) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan), dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kanan) melambaikan tangan seusai Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018. Baju kebaya kurung merupakan baju andalan Ibu Negara dalam acara resmi kenegaraan. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Sisa Setahun, Ini Target yang Dikejar Pemerintahan Jokowi - JK

Moeldoko merinci target-target dan realisasi yang dicapai pemerintah Jokowi - JK selama 4 tahun.