Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita di Balik Iko Uwais Cs Bermain di Star Wars

image-gnews
Aktor Cecep Arief Rahman (kanan), Yayan Ruhiyan (kiri) dan Iko Uwais berpose dalam acara jumpa pemain dan premier film Star Wars: The Force Awakens di Senayan City - Jakarta, 15 Desember 2015. TEMPO/Amston Probel
Aktor Cecep Arief Rahman (kanan), Yayan Ruhiyan (kiri) dan Iko Uwais berpose dalam acara jumpa pemain dan premier film Star Wars: The Force Awakens di Senayan City - Jakarta, 15 Desember 2015. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama tiga aktor laga Indonesia, Iko Uwais, Yayan Ruhiyan, dan Cecep Arif Rahman, mencelat tinggi. Sukses dalam film The Raid, trio itu digaet sutradara J.J. Abrams untuk membintangi film Star Wars. Kini, film teranyar bertajuk Star Wars: The Force Awakens sedang tayang di mana-mana, termasuk di Indonesia.

Ketertarikan Abrams bermula saat mereka melakukan promo The Raid 2. Kala itu, kata Iko, Abrams ngomong suka dengan style-nya. Namun, karena film ini untuk semua umur, tidak dapat terlalu agresif. Iko pun sempat menampilkan beberapa adegan agresif yang membuat Abrams terpukau dan berseloroh, "Wow! Tapi itu mungkin untuk film lain saja." Iko mengungkapkan hal itu saat ditemui Tempo di Jakarta, Rabu lalu.

Singkat cerita, akhirnya ketiganya diboyong ke Amerika dan Abrams memasukkan ketiganya dalam megaproyeknya: Star Wars alias Perang Bintang. Iko dan Yayan ke Negeri Abang Sam lebih dulu untuk memastikan desain kostum dan menciptakan gerakan. Dua pekan kemudian, Cecep menyusul untuk keperluan yang sama.

Terlibat dalam proyek pembuatan film legendaris dan fenomenal jelas butuh latihan ekstra. Selama latihan, ketiganya berlatih dengan setting di pesawat ruang angkasa. Selama latihan, ini uniknya, mereka harus memakai kostum sesuai dengan peran masing-masing. "Susah untuk gerakan yang sedikit cepat dan kompleks," kata Iko.

Dalam Star Wars, tiga jagoan pencak silat Indonesia ini berperan sebagai Razoo Qin-Fee, Crokind Shand, dan Tasu Leech. Yayan dan Iko berada dalam sebuah Kanjiklub Gang Members, di mana Iko akan berperan sebagai Razoo Qin-Fee dan Yayan akan menyandang lakon Tasu Leech. Kanjiklub Gang Members muncul kembali setelah 30 tahun dalam Battle of Ender pada akhir film Star Wars: Return of the Jedi (1983).

Star Wars: The Force Awakens dinobatkan sebagai 10 film terbaik tahun ini oleh American Film Institute. Bintang Hollywood papan atas bertaburan dalam film ini, sebut saja Harrison Ford sebagai Han Solo, Mark Hamill sebagai Luke Skywalker, dan Carrie Fisher sebagai Leia. Di samping itu, ada Daisy Ridley, John Boyega, Adam Driver, Oscar Isaac, Lupita Nyong'o, Gwendoline Christie, Domhnall Gleeson, dan Andy Serkis.

Beres syuting dalam Star Wars, ketiganya belum bisa bernapas lega. Musababnya, Iko, Yayan dan Cecep masih terikat dengan syarat lain: tak boleh membocorkan apa pun. "Selama dua tahun saya dilarang berbicara apa pun terkait film ini," kata Yayan. Bahkan ia tak tahu akan memerankan karakter apa dalam film ini, tak ada yang menceritakan.

Menurut Yayan, naskah yang diberikan pun tak memberi banyak petunjuk. "Naskahnya cuma diberi tanda aktor 1 dan aktor 2," kata dia. Untuk menjaga kerahasiaan, naskah yang dibagikan ke pemain bukan naskah utuh, hanya yang terkait dengan adegan yang mesti diperankan saat itu saja. "Selesai syuting, naskahnya diambil lagi, ditandatangani," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam film ini, Yayan lagi-lagi berperan antagonis. "Kalau berperan sebagai orang baik, saya malah makan gaji buta," kata dia. Ia sama sekali tak terganggu oleh image yang tercipta lantaran peran antagonisnya. "Pernah ada yang bilang dia benci sekali dengan Mad Dog karena kebengisannya, tapi lalu minta foto bareng," kata dia sambil tertawa.

Image Mad Dog yang sangat identik dengan dirinya ternyata memberi keuntungan selama melakoni syuting. Kebanyakan kru mengenali sosok Mad Dog dan mengagumi kemampuannya lewat peran sebagai Mad Dog dalam The Raid. "Iya, di sana lebih tahu saya sebagai Mad Dog," kata dia. Mad Dog adalah tokoh antagonis yang sangat bengis dengan kemampuan bela diri sangat tinggi dalam film The Raid.

Berkat peran Mad Dog itu pula, Yayan ditunjuk untuk memerankan Tasu Leech. Dalam Star Wars, Tasu Leech adalah pemimpin geng Kanjiklub, organisasi kriminal antargalaksi yang terbentuk setelah peperangan di Endor dan telah berdiri selama 13 tahun.

Menurut Yayan, tak ada kendala apa pun selama melakoni peran jahatnya. "Semuanya berasal dari kekuatan pikiran. Saya membayangkan orang jahat itu seperti apa dan itu yang saya ejawantahkan," kata dia. Yayan juga punya trik, yakni berdiam diri sejenak, memusatkan konsentrasi, lalu membayangkan dirinya menjadi jahat seperti yang di benaknya.

Meski sudah memiliki karakter khusus, hal ini tak lantas membuat Yayan tinggi hati. "Saya mengumpamakan diri saya seperti gelas kosong," kata dia. Yayan tak ragu untuk memenuhi semua keinginan sutradara atas karakter yang harus dimainkan. Sebab, sebagai pemain, ia harus membuat film sempurna dan berhasil dengan mengikuti instruksi sutradara.

Dalam proses menciptakan koreografi, kata Yayan, tim koreografer Star Wars sangat terbuka untuk berdiskusi. "Jadi, bisa kasih masukan, ada proses dialog yang terjadi," kata dia. Walhasil, Yayan tak ragu untuk memberikan masukan-masukan berdasarkan pengetahuan pencak silat yang dimilikinya. 

DINI PRAMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

5 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

7 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

8 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

10 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

12 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

14 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

14 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

16 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

16 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

17 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.