Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kubu Trump Wacanakan Pendataan Imigran Muslim

image-gnews
Ekspresi Presiden AS terpilih Donald Trump, saat berbicara pada malam pemilihan di Manhattan, New York, 9 November 2016. Trump memenangkan pemilu AS dengan electoral college votes 276.  REUTERS/Mike Segar
Ekspresi Presiden AS terpilih Donald Trump, saat berbicara pada malam pemilihan di Manhattan, New York, 9 November 2016. Trump memenangkan pemilu AS dengan electoral college votes 276. REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penasihat Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, tengah membahas rencana membuat sistem pendataan imigran muslim di Amerika Serikat. Rencana itu akan mengatur semua warga muslim di Negeri Abang Sam itu dengan memasukkan mereka ke database.

Kris Kobach, salah seorang anggota tim transisi Donald Trump, mengatakan saat ini tim imigrasi telah membahas dan menyusun rencana tersebut. ”Sehingga Trump dan Departemen Keamanan Dalam Negeri punya landasan untuk bisa menerapkannya,” ujar dia, seperti dilansir Reuters, Kamis 17 November 2016.

Rencana pendataan warga muslim menjadi bagian dari kampanye Donald Trump. Taipan real estate ini, dalam kampanye pemilihan presiden, menyatakan melarang warga muslim masuk Amerika. Donald Trump juga bakal mendeportasi imigran ilegal dan membangun tembok perbatasan Amerika-Meksiko dengan biaya proyek yang dibebankan kepada Meksiko.

Kobach, sekretaris Negara Bagian Kansas, termasuk orang yang membantu menyusun Undang-Undang Imigrasi secara ketat di sejumlah negara bagian. Program pendataan warga muslim muncul pertama kali pada era pemerintahan Goerge W. Bush setelah aksi teroris di New York pada 2001, yang dikenal dengan Tragedi 11/9.

Sebagai seorang staf di Departemen Kehakiman pada era Presiden Bush, Kobach menjadi bagian dari tim pengumpul data warga asing dengan nama The National Security Entry-Exit Registration System (NSEERS). Di bawah NSEERS, orang dari negara-negara yang dianggap “berisiko tinggi” harus menjalani interogasi dan pemeriksaan sidik jari saat masuk Amerika. Program registrasi ini berfokus pada pengunjung non-warga negara Amerika berusia 16 tahun hingga lebih dari 24 tahun.

"Ini berlaku bagi warga dari negara yang masuk kategori surga para teroris,” ujar Kobach. Namun program itu berhenti pada 2011 karena menuai kritik dari masyarakat sipil. Pegiat hak asasi Amerika dan warga sipil muslim menilai program ini diskriminatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah kalangan kecewa atas terpilihnya Donald Trump dan berniat pindah dari Amerika. Negara yang menjadi tujuannya antara lain Kanada dan Selandia Baru. Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan kotanya terbuka bagi mereka yang kecewa terhadap Donald Trump. "Jika orang-orang berbakat yang berada di Amerika ingin datang ke sini, London terbuka," ujar Khan, dalam wawancara bersama Direktur Google, Sundar Pichai. Khan memastikan laman lembaga imigrasi Inggris tidak akan rusak seperti yang dialami Kanada.

Robert McCaw, Dewan Hubungan Islam Amerika, menilai, jika program NSEERS kembali diberlakukan, hal itu hanya akan mengulang masa lampau. ”Program itu tidak hanya diskriminatif, tapi juga tidak efektif," ujar dia.

Peter Spiro, ahli hukum internasional dari Universitas Temple, menilai kebijakan pendataan warga sangat mengerikan dengan nilai kontra-terorisme nol. ”Tidak bisa mengatakan bahwa ini tidak diskriminatif. Ini hanya bagi warga dari negara-negara tertentu, terutama muslim," kata Spiro. Meski demikian, ucap dia, aturan yang berlaku untuk hukum imigrasi tersebut cukup konstitusional.

INDEPENDENT | VOX | STANDARD | POLITICO | SUKMA LOPPIES

Berita lainnya:
Ahok Tersangka, Megawati Angkat Bicara

Nokia Luncurkan Nokia 216 Seharga Rp 450 Ribu
Sebut Demonstran 411 Dibayar, Ahok Dilaporkan ke Bareskrim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

8 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

12 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

19 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

21 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

23 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

24 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

24 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

27 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

36 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.