TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno diperkirakan melaju ke putaran kedua pemilihan Gubernur Jakarta, 19 April 2017. Hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei menempatkan kedua pasangan itu di urutan pertama dan kedua perolehan suara, mengungguli duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Basuki atau Ahok menyatakan siap menghadapi putaran kedua. Ia meminta pendukungnya tetap solid memenangkan babak kedua. Ia menyerahkan strategi pemenangan kepada relawan dan partai pendukungnya. "Saya orang kerja, enggak pikir strategi," ujar dia setelah mengikuti hitung cepat Partai Golkar, Rabu 15 Februari 2017.
Baca juga:
Pilkada DKI Putaran 2, JK:Pemenang Ditentukan Pendukung Agus|
Pilkada DKI, Mengapa Agus-Sylvi Lemah?Begini Jawab Pakar
Anies juga mengatakan siap. “Kami apresiasi kepercayaan yang dititipkan kepada kami. Insya Allah ikhtiar kami tuntaskan, membawa Jakarta menjadi kota yang maju dengan warganya bahagia,” kata dia di hadapan pendukungnya.
Dalam hitung cepat yang dilakukan lembaga survei Indikator, Ahok-Djarot menguasai dukungan pemilih di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, serta Kepulauan Seribu. Kemenangan dengan margin terbesar diraih pasangan ini di Jakarta Barat dan Utara. Anies memenangi persaingan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, juga dengan margin yang cukup besar. Kedua kandidat bersaing ketat di Jakarta Pusat, dengan selisih tipis 1-2 persen.
Berdasarkan populasi, gabungan Jakarta Barat dan Utara merupakan 38,6 persen penduduk Jakarta. Sedangkan paduan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur adalah 50,6 persen penduduk Jakarta. Wilayah Jakarta Pusat, yang diperebutkan dengan ketat oleh kedua pasangan, memiliki 10,8 persen populasi Ibu Kota.
Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby, mengatakan dukungan untuk Ahok menunjukkan banyak masyarakat yang melihat kinerja gubernur inkumben itu. Sebanyak 70 persen masyarakat, kata Adjie, mengaku puas atas kinerja mantan wakil gubernur di era Joko Widodo itu. Adjie menilai perkara dugaan penistaan agama yang menyeret Ahok sebagai terdakwa tak sepenuhnya menggerus elektabiltasnya. “Pemilih Ahok yang loyal tak melihat itu sebagai problem,” ujar Adjie.
Baca juga:
Megawati Perintahkan Kawal Hasil Hitung Suara Pilkada DKI
Ahok Unggul di TPS Markas Rizieq, Panitia Menghitung Ulang
Sedangkan tingginya suara Anies, kata Adjie, adalah buah penampilannya yang dinilai unggul dalam debat kandidat terakhir pada Jumat pekan lalu. Ia menyebutkan, ketika dua lawannya saling serang, Anies memaparkan program dengan baik. Anies, kata dia, juga dinilai mampu merepresentasikan “sosok pemimpin muslim” yang diinginkan masyarakat. “Dia menawarkan sosok pemimpin yang dapat mempersatukan rakyat,” kata Adjie.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga mengatakan penampilan Anies dalam debat terakhir mendongkrak elektabilitasnya. “Faktor debat ini pengaruhnya besar sekali. Ketika Agus tidak mampu menunjukkan penampilan yang baik, kemudian sebagian pemilihnya lari ke Anies,” ujar Burhan.
DEVY ERNIS