Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ada 2 Lelaki Mata Elang

image-gnews
Novel Baswedan
Novel Baswedan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian telah menginterogasi dua orang terduga penguntit Novel Baswedan yang terekam oleh kamera warga di sekitar rumah Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan kedua orang tersebut ternyata informan Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk pengusutan kasus pencurian kendaraan bermotor. “Sudah dicek alibinya, dan saat kejadian mereka ada di luar Jakarta,” kata Tito kepada Tempo.

Sebelumnya, kepolisian memperoleh foto bergambar dua orang tak dikenal yang kerap berada di dekat rumah Novel sebelum teror siraman air keras menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut pada Selasa dua pekan lalu. Foto tersebut diperoleh dari tetangga Novel yang memotret keberadaan beberapa orang mencurigakan beberapa saat sebelum kejadian.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan dua orang mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi bahwa mereka bukan penyerang Novel. Informasi tersebut dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono.

Argo mengatakan dua orang yang sempat dicurigai tersebut adalah Mukhlis dan Hasan. Tetangga Novel memotret kedua pria berusia 28 tahun tersebut, masing-masing pada 28 Februari dan 14 Maret lalu. “Fotonya diserahkan ke kami setelah kejadian penyiraman kepada korban,” kata Argo.

Mukhlis dan Hasan, kata Agro, berprofesi sebagai penagih cicilan kredit kendaraan bermotor sehingga kerap berkeliaran di suatu area. Profesi tersebut biasa dijuluki mata elang, yang biasa dibayar oleh perusahaan pembiayaan leasing untuk mencari keberadaan para penunggak cicilan sepeda motor. “Selain sebagai mata elang, kami menggunakan mereka sebagai informan tentang pencurian kendaraan bermotor,” kata Argo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Agro, ketika dua orang tak dikenal menyiram wajah Novel dengan air keras pada Selasa subuh, 11 April lalu, Mukhlis sedang berada di Tambun, Bekasi. Sedangkan Hasan berada di Malang, Jawa Timur, yang dibuktikan dengan tiket perjalanan kereta.

Dengan begitu, hingga 13 hari selepas teror terhadap Novel terjadi, polisi belum berhasil menemukan pelaku. Polisi juga tak mendapati sidik jari di alat bukti berupa cangkir penampung air keras yang dibuang pelaku di lokasi kejadian. Meski demikian, Argo memastikan tim khusus yang terdiri atas 30 polisi untuk pengusutan kasus ini tetap bekerja mengandalkan keterangan saksi dan olah tempat kejadian. “Kami terus menangani penyerangan ini,” katanya.

Kelompok masyarakat sipil mempertanyakan tak adanya kemajuan dalam pengusutan kasus ini. Para pegiat antikorupsi yang tergabung dalam Perempuan Antikorupsi bahkan meragukan kasus ini selesai di tangan kepolisian. Karena itu, mereka mendesak agar pemerintah membentuk tim pencari fakta untuk menuntaskan pengusutan teror Novel secara independen. Tak hanya mencari pelaku, tapi juga dalang penyerangan. Mereka menilai serangan terhadap penyidik KPK tersebut bukan kriminal biasa. “Kasus Novel akan menjadi preseden apabila pemerintah tidak serius mengusutnya,” kata Betti Alisjahbana, yang juga mantan panitia seleksi pimpinan KPK.

Juru bicara kepresidenan, Johan Budi Sapto Pribowo, mengatakan hingga kini belum ada perintah Jokowi untuk membentuk tim pencari fakta teror Novel. “Presiden sudah mengatakan agar serahkan ke Kapolri,” kata Johan.

DANANG FIRMANTO | AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

1 hari lalu

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan hadir untuk menyaksikan sidang perdana dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jakarta, Senin, 3 April 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.


Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

1 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.


7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

13 hari lalu

Penyidik KPK, Novel Baswedan, saat tiba di Jakarta Eye Center  Menteng, Jakarta Pusat, 11 April 2017. Novel Baswedan dirujuk di Jakarta Eye Center untuk mendapatkan perawatan secara intensif guna menyembuhkan mata kirinya yang terluka parah, setelah dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. TEMPO/Imam Sukamto
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.


Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

43 hari lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.


Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

43 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.


Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

44 hari lalu

Mantan pimpinan KPK Abraham Samad dan Saut Sitomurang serta mantan Wamenkumham Denny Indrayana melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung KPKi, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Koalisi yang terdiri dari sejumlah tokoh pegiat antikorupsi itu mendesak dan menuntut Ketua KPK Firli Bahuri untuk dicopot dari jabatannya karena dinilai telah melakukan pelanggaran kode etik dan pelanggaran perilaku. TEMPO/Imam Sukamto
Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.


50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

44 hari lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.


Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

45 hari lalu

Penyidik nonaktif KPK Novel Baswedan mengikuti aksi anti korupsi di Jakarta, Selasa, 21 September 2021. Peserta aksi meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan pemecatan 57 pegawai KPK yang selama ini dinilai memiliki integritas tinggi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. ANTARA/M Risyal Hidayat
Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.


Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

46 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.


Terpopuler: Novel Baswedan Tak Habis Pikir Penyidik KPK Geledah Rutan KPK, Syafiq Basalamah Janji Tak Singgung Amaliyah NU

52 hari lalu

Aktivis antikorupsi antara lain Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Novel Baswedan, Sujanarko, Harun Al Rasyid di Gedung KPK setelah Ketua KPK Firli Bahuri ditetapkan Polda Metro Jaya sebagai tersangka dalam kasus pemerasan SYL, pada 23 November 2023. TEMPO/S. Dian Andryanto
Terpopuler: Novel Baswedan Tak Habis Pikir Penyidik KPK Geledah Rutan KPK, Syafiq Basalamah Janji Tak Singgung Amaliyah NU

Berita terpopuler di Top 3 Metro memuat laporan tentang tanggapan Novel Baswedan soal penyidik KPK yang menggeledah rutan KPK.