Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Kawah Sileri Dieng, Letusan Freatik yang Sulit Diprediksi

image-gnews
Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, mengatakan potensi bencana di Dataran Tinggi Dieng tak hanya berupa letusan freatik atau embusan asap, tapi juga adanya kandungan gas beracun di sejumlah kawah.

Pasca-erupsi freatik di Kawah Sileri pada Minggu, 2 Juli 2017 sekitar pukul 12.00, tim dari pos pengamatan PVMBG kembali mengukur fisik seluruh kawah yang ada Dieng, termasuk juga tingkat tekanan dan kandungan gas. “Pengukuran kandungan gas ini penting karena, di Dieng, yang paling berbahaya adalah gas beracun CO2,” kata Kasbani kepada Tempo. Baca: 3 Korban Meninggal Helikopter Basarnas Jatuh Sudah Dievakuasi

Letusan Kawah Sileri, satu dari beberapa kawah di Pegunungan Dieng, disertai lahar dingin, lumpur, dan asap setinggi hingga 50 meter. Empat orang wisatawan terluka dan dirawat di Puskesmas Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan erupsi kemarin merupakan letusan tipe freatik, yaitu letusan gas atau embusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan di bawah permukaan. Saat musibah terjadi, ada 17 wisatawan yang tengah berkunjung di Kawah Sileri.

Kasbani mengatakan, PVMBG sebenarnya telah mengingatkan pengelola kawasan wisata Dieng sejak April lalu agar mencegah wisatawan mendekati kawah hingga radius 100 meter. Rekomendasi lewat petugas Pos Pengamatan itu diberikan karena letusan di Kawah Sileri kemarin bukan yang pertama kali terjadi.

Pusat Vulkanologi mencatat adanya letusan pada 3 April dan 24 April lalu di kawah tersebut. Letusan freatik, kata Kasbani, sulit diprediksi karena berupa tekanan uap air dan gas. “Dari sisi kegempaan tidak begitu kelihatan,” ujarnya. Baca juga: Kawah Sileri Dieng Sempat Meletus hingga Ketinggian 150 Meter

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun potensi gas beracun terdapat di Kawah Timbang. “Kawah lainnya juga terus kami pantau,” kata Kasbani. Situs resmi PVMBG mencatat kawah-kawah di Pegunungan Dieng, antara lain Sileri, Timbang, Sikidang, Upas, Condrodimuko, Sibanteng, dan Telogo Terus.

Menurut Kasbani, hasil pengukuran tekanan dan kandungan gas di seluruh kawah menunjukkan tak ada peningkatan signifikan. Karena itu, PVMBG belum menaikkan status kewaspadaan di Dieng. “Masih normal, karena secara (aktivitas) kegempaan tidak terlalu signifikan,” kata Kasbani.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, memastikan tak ada korban jiwa dalam bencana di Kawah Sileri, Dieng. Untuk menghindari bertambahnya korban, pengunjung dan masyarakat diminta meninggalkan lokasi. “Kejadian tersebut berpotensi menimbulkan letupan susulan,” kata Sutopo. Artikel lainnya: Semburkan Lahar Dingin, Kawah Sileri Dieng Ditutup Sementara

Anggota tim Search and Rescue Kabupaten Wonosobo, Wisnu Huda Wardana, mengatakan sedikitnya sepuluh korban mendapat perawatan di Puskesmas Batur, Banjarnegara. Di antara mereka ada yang mengalami patah tulang dan luka di kepala. Ada juga yang lecet atau luka ringan di bagian kaki dan tangan. “Wisatawan yang terdiri atas bocah dan dewasa panik. Mereka berlarian berhamburan,” kata Wisnu, yang berada di lokasi kejadian.

AGOENG WIJAYA | AHMAD FIKRI | ADITYA BUDIMAN | SHINTA MAHARANI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesona Embun Es Dieng dan Tabur Bintang di Malam Hari

27 Juni 2019

Embun beku yang muncul akibat penurunan suhu hingga minus tujuh derajat celcius menyelimuti kompleks Candi Arjuna, di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa, 25 Juni 2019. Embun beku yang muncul akibat penurunan  suhu ekstrem hingga di bawah nol derajat celcius, telah terjadi sebanyak sepuluh kali sejak pertengahan Mei, dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. ANTARA
Pesona Embun Es Dieng dan Tabur Bintang di Malam Hari

Pesona keindahan Daratan Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah masih terus menjadi magnet bagi wisatawan.


PVMBG Cabut Larangan Mendekat Kawah Sileri Gunung Dieng

3 Oktober 2017

Detik-detik pasca Kawah Sileri Dieng meletus. TEMPO/Istimewa
PVMBG Cabut Larangan Mendekat Kawah Sileri Gunung Dieng

Kendati statusnya normal, jangan mendekat dalam radius 100 meter dari Kawah Sileri. Alasannya untuk mengantisipasi erupsi yang bisa terjadi tiba-tiba.


Pasca-Letusan Kawah Sileri Dieng, Wisatawan Diminta Menjauh  

3 Juli 2017

Detik-detik pasca Kawah Sileri Dieng meletus. TEMPO/Istimewa
Pasca-Letusan Kawah Sileri Dieng, Wisatawan Diminta Menjauh  

Pasca-letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng, Banjarnegara, wisatawan dan penduduk diminta menjauhi kawah sampai radius 500 meter.


BNPB Sebut Kondisi Kawah Sileri Dieng Sudah Kembali Normal  

3 Juli 2017

Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
BNPB Sebut Kondisi Kawah Sileri Dieng Sudah Kembali Normal  

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi Kawah Sileri Dieng sudah normal.


Badan Geologi ESDM: Kawah Sileri Sudah Meletus Sejak April 2017

3 Juli 2017

Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
Badan Geologi ESDM: Kawah Sileri Sudah Meletus Sejak April 2017

Badan Geologi sudah merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekati Kawah Sileri, Dieng, dalam radius 100 meter sejak April 2017.


Basarnas Semarang Masih Cek Data Penumpang Helikopter yang Jatuh

2 Juli 2017

Helikopter Basarnas jatuh di Candiroto, Temanggung. Twitter.com/@KotaTemanggung
Basarnas Semarang Masih Cek Data Penumpang Helikopter yang Jatuh

Basarnas Semarang belum memperoleh penjelasan pasti mengenai korban helikopter Basarnas yang jatuh di Temanggung.


Sebelum Jatuh, Helikopter Basarnas Pantau Arus Mudik  

2 Juli 2017

Helikopter Basarnas jatuh di Candiroto, Temanggung. Twitter.com/@KotaTemanggung
Sebelum Jatuh, Helikopter Basarnas Pantau Arus Mudik  

Helikopter Basarnas itu bertolak ke Dieng untuk membantu proses evakuasi di Kawah Sileri pasca-meletus.


Kawah Sileri Dieng Sempat Meletus hingga Ketinggian 150 Meter

2 Juli 2017

Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
Kawah Sileri Dieng Sempat Meletus hingga Ketinggian 150 Meter

Kawah Sileri di kawasan Wisata Dieng meletus pada pukul 11.54 WIB dan sepuluh orang wisatawan mengalami luka-luka.


Pantau Kawah Sileri, Pesawat Basarnas Jatuh di Pegunungan Dieng  

2 Juli 2017

Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
Pantau Kawah Sileri, Pesawat Basarnas Jatuh di Pegunungan Dieng  

Helikopter Basarnas itu sedang memantau Kawah Sileri pasca-meletus.


Kawah Sileri Dieng Tercatat 6 Kali Meletus sejak 1939 sampai 2009  

2 Juli 2017

Letupan Kawah Sileri, Dieng. Twitter.com/Andri BPBD Banjarnegara.
Kawah Sileri Dieng Tercatat 6 Kali Meletus sejak 1939 sampai 2009  

Kawah Sileri merupakan kawah yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali yang sempat tercatat adalah tahun 1939, 1944, 1964, 1984, 2003, 2009.