Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengerikan, Kekerasan Tentara Myanmar terhadap Rohingya

image-gnews
Sejumlah pengungsi muslim Rohingya menyantap makanan saat beristirahat ketika membangun tenda penampungan darurat  dekat Gundum, Cox's Bazar, Bangladesh, 3 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Sejumlah pengungsi muslim Rohingya menyantap makanan saat beristirahat ketika membangun tenda penampungan darurat dekat Gundum, Cox's Bazar, Bangladesh, 3 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Iklan

TEMPO.CO, Myanmar- Pasukan Myanmar ditengarai memancung dan membakar warga Rohingya hidup-hidup, termasuk anak-anak. Dilansir The Independent, seorang pria bernama Abdul Rahman, 41 tahun, memberikan laporan mengerikan tentang kekerasan tentara Myanmar dan kelompok bersenjata tak dikenal lainnya. Abdul mengatakan dia selamat dari serangan lima jam di Desa Chut Pyin.

Abdul memberi tahu Fortify Rights, badan amal yang bekerja di wilayah tersebut, bahwa sekelompok warga Rohingya ditangkap dan ditahan di sebuah pondok bambu, yang kemudian dibakar. “Saudaraku terbunuh, (tentara Myanmar) membakarnya,” ujar dia.

“Kami menemukan anggota keluarga saya yang lain di sawah. Mereka memiliki bekas luka akibat peluru dan beberapa luka lainnya.” Abdul juga menuturkan, kedua keponakannya, masing-masing berumur 6 dan 9 tahun, dipenggal. ”Kakak ipar saya ditembak,” ucapnya.

Baca: Surat Terbuka Peraih Nobel Kritik Aung San Suu Kyi Soal Rohingya

Korban selamat dari desa-desa lain di wilayah tersebut juga memberikan kesaksian serupa. Sultan Ahmed, 27 tahun, pria dari desa yang sama, menemui Fortify Rights dan mengatakan beberapa orang telah dipenggal. “Kami bersembunyi saat tentara dari desa tetangga memancung orang. Ketika kami melihat itu, kami berlari keluar dari belakang rumah."

Matthew Smith, Ketua Fortify Rights, menilai aparat Myanmar gagal melindungi warga sipil dan menyelamatkan nyawa mereka. ”Tekanan internasional sangat dibutuhkan,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Myanmar ihwal tudingan aksi kekerasan terhadap warga Rohingya. Namun aksi kekerasan yang terus meningkat di Rakhine dengan isu terorisme kini menjadi alasan dalam pemberangusan warga Rohingya. Apalagi setelah Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi di Rakhine, pekan lalu. Kekerasan ini tak terlepas dari rangkaian berbagai kekerasan oleh tentara Myanmar pada Oktober tahun lalu, yang melancarkan operasi karena sembilan personelnya tewas diserang sekelompok orang tak dikenal. Namun Myanmar membantah terjadinya pelanggaran dalam operasi tersebut.

Vivian Tan, juru bicara regional untuk badan pengungsi UNHCR, memperkirakan sekitar 73 ribu warga Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh, sejak kekerasan meletus pekan lalu. Tan mengatakan ratusan pengungsi melewati sawah dari Sungai Naf, yang memisahkan kedua negara, menuju Bangladesh. ”Bentrok dan serangan militer membunuh hampir 400 orang selama sepekan terakhir.”

Perlakuan Myanmar terhadap warga Rohingya menjadi tantangan bagi Aung San Suu Kyi. Ironisnya, Suu Kyi bergeming. Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson meminta Suu Kyi, pemenang Nobel Perdamaian dan kini menjadi Penasihat Negara, untuk melakukan intervensi. "Saya harap dia bisa menggunakan semua kualitasnya untuk menyatukan negaranya, untuk menghentikan kekerasan, baik terhadap muslim maupun komunitas lain di Rakhine," ujar dia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berencana bertolak ke Myanmar untuk bertemu Suu Kyi. "Pemerintah Indonesia mendesak Myanmar segera memulihkan keamanan dan stabilitas di Rakhine," ucap Retno.  Myanmar justru meminta Rohingya membantu memburu kelompok pemberontak yang menjadi pemicu serangan mematikan terhadap Rohingya.

INDEPENDENT | PRESS TV | BBC | SUKMA LOPPIES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

9 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya